Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tikus Raksasa Satu Ton Beratnya

Kompas.com - 16/01/2008, 08:40 WIB

PARIS, RABU - Bayangkan saja seperti apa rupa seekor tikus jika beratnya saja mencapai satu ton. Monster hewan pengerat itu pernah menghuni kawasan hutan berawa-rawa di Amerika Selatan empat juta tahun lalu.

Para pemburu fosil berhasil mengungkap jejak tikus terbesar dan terberat sepanjang sejarah itu dari fosil yang ditemukan di Pantai Kiyu, Uruguay. Tengkoraknya saja berdiameter 53 centimeter. Selain fosil tengkorak, juga ditemukan fosil giginya yang masing-masing sepanjang beberapa centimeter.

Meskipun sosoknya menakutkan, makhluk tersebut bukan termasuk jenis karnivora atau pemakan daging. Secara umum, hewan pengerat ini mungkin mirip capybara, tikus seberat 60 kilogram yang masih hidup saat ini. Namun, dengan postur sebesar itu, ia lebih mirip kudanil daripada seekor tikus.

Giginya yang ramping menunjukkan bahwa tikus tersebut tidak memiliki otot-otot yang kuat untuk mengunyah. Ia mungkin memangsa tumbuh-tumbuhan lunak, buah, atau tumbuhan air di delta sungai yang tersedia melimpah. Para ilmuwan memperkirakan, tikus raksasa ini hidup di habitat bersama harimau bergigi pedang, burung pemakan daging, dan armadilo.
  
Tikus purba ini diidentifikasi sebagai spesies baru dengan nama Josephoartigisia monesi, diambil dari nama Alvaro Monesi, seorang peleontolog Uruguay yang juga pakar dunia tikus di Amerika Selatan. Temuan fosil ini dilaporkan dalam Proceedings of the Royak Society B edisi terbaru.

Penulis laporan tersebut, Andres Rinderknecht dari National Museum of Natural History and Anthropology dan Ernesto Blanco dari Institute of Physics di Montevideo, mengatakan bertanya antara 468 kilogram hingga 2,5 ton. Namun, perkiraan yang paling masuk akal sekitar satu ton jika diukur berdasarkan perbandingan dengan hystricognath, hewan sejenis yang paling dekat kekerabatannya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com