Presiden Bertolak ke Malaysia Temui Nirmala

JAKARTA, KOMPAS - Melalui Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Kamis (10/1), Presiden didampingi Ny Ani Yudhoyono dan puluhan anggota rombongan bertolak ke Malaysia. Presiden Yudhoyono berada di Malaysia selama tiga hari dan akan kembali ke tanah air, Sabtu, 12 Januari 2008.

Agenda pertama Presiden Yudhoyono setibanya di Malaysia adalah bertemu Tenaga Kerja Indonesia asal Nusa Tenggara Timur, Nirmala Bonat, yang tengah menjalani proses hukum menuntut keadilan atas penganiayaan yang dilakukan majikannya warga Malaysia.

"Pertama-tama Presiden akan bertemu Nirmala Bonat, mau mendengarkan proses hukum yang dijalani. Soal selanjutnya, nanti akan dilihat di sana," ujar juru bicara kepresidenan Andi Mallarangeng di Bandara Halim, Jakarta, Kamis (10/1).

Selain masalah temaga kerja di Malaysia, agenda Presiden di Malaysia membicarakan masalah budaya yang secara sepihak diklaim Malaysia, masalah perbatasan, dan masalah perdagangan serta ekonomi.

Turut mendampingi Presiden Menteri Perdagangan Mari Pangestu, Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, dan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Mutia Hatta. Untuk masalah perbatasan, Presiden juga mengajak Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso dan Kepala Polri Jenderal Sutanto.

Kunjungan ke Malaysia merupakan bagian dari agenda tahunan kunjungan Indonesia ke Malaysia setelah sebelumnya PM Badawi berkunjung ke Indonesia (Bukittinggi) tahun 2006.

"Rencananya kunjungan ke Malaysia dilakukan Desember. Tetapi karena sibuk dengan UNFCCC, kunjungan dilakukan Januari," ujar Andi.

Dengan pertama-tama menemui Nirmala Bonat, Presiden Yudhoyono berharap masalah perlindungan TKI di Malaysia jadi perhatian serius pemerintah Malaysia untuk melindungi TKI di Malaysia. "Itu tugas setiap negara," ujarnya.