Salin Artikel

Apakah China Akan Menyerang Taiwan? Ini 4 Skenarionya

Kekhawatiran duni apun meningkat. Apakah China akan menyerang Taiwan dengan mengambil tindakan militer?

Namun, invasi skala penuh bukan satu-satunya jawaban atas pertanyaan apakah China akan menyerang Taiwan.

Berikut ini adalah beberapa opsi yang dapat diterapkan China terhadap Taiwan, dikutip dari kantor berita AFP pada Jumat (17/6/2022).

Baik pulau Kinmen dan Matsu terletak hanya sekitar 10 kilometer dari lepas pantai daratan, dan pernah sering ditembaki oleh artileri dalam beberapa puluh tahun setelah berakhirnya perang saudara China.

Beijing juga dapat membidik kepentingan Taiwan lainnya di Laut China Selatan seperti atol Pratas, atau bahkan lebih jauh lagi yakni pulau Taiping di kepulauan Spratly.

Satu langkah lebih jauh adalah perebutan kepulauan Penghu yang lebih dekat ke Taiwan, sekitar 50 kilometer dari pulau utama.

“Kepentingan strategis Penghu melebihi pos-pos pulau lainnya,” menurut pensiunan Laksamana Lee Hsi-min yang menjadi kepala angkatan bersenjata Taiwan hingga 2019, kepada AFP.

"Jika Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menduduki Penghu, itu akan menjadi pijakan untuk serangan jarak pendek dan membuat (China) memiliki superioritas udara."

Laporan US Naval War College mengatakan, strategi batu loncatan ini dimulai dengan pulau-pulau terpencil untuk menawarkan Beijing sejumlah keuntungan krusial.

Akan tetapi, China juga bisa berhenti sebelum menyerang pulau utama, dan menggunakan aneksasi untuk memberikan tekanan diplomatik dan psikologis kepada Taiwan.

"Pemerintah China akan mengizinkan rakyat Taiwan untuk menjalankan urusan mereka sendiri di pulau itu, setidaknya untuk beberapa waktu, karena China menunjukkan bahwa mereka mengendalikan siapa yang datang (dan mungkin siapa yang pergi)," kata laporan Dewan Hubungan Luar Negeri dari tahun 2021.

Dalam skenario ini, impor makanan dan energi masih akan diizinkan seperti halnya lalu lintas penumpang semisal feri harian.

"Tujuannya adalah untuk memaksa Taiwan menerima kehilangan kendali, memotong Taiwan dari, setidaknya, transfer peralatan militer dan pakar asing terkait," kata laporan itu.

3. Blokade

Beijing juga dapat menerapkan blokade penuh terhadap Selat Taiwan, mencegah apa pun masuk dan keluar.

“Saat ini, PLA mampu melakukan blokade lokal bersama terhadap pelabuhan penting, bandara, dan rute penerbangan keluar kami, untuk memutus jalur komunikasi udara dan laut kami dan memengaruhi aliran pasokan militer serta sumber daya logistik, begitu pun dengan keberlanjutan operasi kami," tulis Kementerian Pertahanan Taiwan dalam laporan tahun 2021.

Lonnie Henley pensiunan perwira intelijen AS pada Februari 2021 mengatakan kepada Komisi Peninjauan Ekonomi dan Keamanan AS-China bahwa China akan dapat melanjutkan blokade tanpa batas, bahkan dengan kekuatan yang sangat berkurang.

Mereka juga bisa menggunakan perang siber untuk mencapai tujuan yang sama.

“Jika PLA bertindak sesuai dengan doktrinnya, kita kemungkinan akan melihat serangan siber besar-besaran yang berupa gangguan skala besar dan bentuk perang elektronik lainnya di pulau itu untuk menonaktifkan infrastruktur penting dan tautan komando militernya,” ungkap Andrew Krepinevich analis kebijakan pertahanan Amerika dan mantan pejabat Pentagon, kepada surat kabar Telegraph.

China juga dapat mengebom penduduk Taiwan agar tunduk, menggunakan kekuatan mereka yang superior di udara untuk meneror pulau itu.

Namun, James Char peneliti di Sekolah Studi Internasional S Rajaratnam Singapura memprediksi jawaban apakah China akan menyerang Taiwan, yaitu tanpa banyaknya pertumpahan darah dan kehancuran karena pada dasarnya mereka sama-sama orang China.

  • Kronologi Penyebab Perang Saudara China
  • Perang Saudara China: Jalannya Pertempuran dan Berdirinya RRC
  • Akhir dari Perang Saudara China dan Sejarah Berdirinya Taiwan

https://internasional.kompas.com/read/2022/06/17/173100970/apakah-china-akan-menyerang-taiwan-ini-4-skenarionya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke