Salin Artikel

Kenapa Lantai Masjidil Haram Dingin, Ini Rahasianya

Dikutip dari Antara (25/8/2019), marmer tersebut didatangkan langsung dari daerah bernama Thassos di utara Yunani, sehingga dinamai marmer thassos.

Rahasia kenapa lantai Masjidil Haram dingin diungkapkan oleh Reasahalharamain, lembaga yang mengurusi dua masjid Kota Suci, yaitu Masjidil haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Thassos adalah pulau di Yunani yang memiliki luas wilayah 380 km persegi. Pulau dengan pantai yang cantik itu sejak ratusan tahun lalu memproduksi marmer putih dan banyak digunakan oleh orang Romawi.

Marmer thassos berwarna putih kristal khas batuan alam, dan sejak lama terbukti dapat memberikan kesejukan serta meredam hawa panas.

Berkat marmer thassos, lantai Masjidil Haram tetap dingin walau suhu di Mekkah bisa sangat ekstrem mencapai 50 derajat Celsius. Jemaah juga tidak perlu jingkat kaki karena kepanasan saat siang hari.

Selain di dalam Masjidil Haram, marmer thassos juga dipasang di area tawaf Kakbah, sehingga jemaah haji maupun umrah tidak kepanasan saat memijaknya.

Pemasangan marmer thassos di Masjidil Haram dimulai dengan memotong berbentuk persegi panjang masing-masing tebalnya 5 cm. Tingkat ketebalan ini turut memengaruhi kesejukan lantai Masjidil Haram.

Selanjutnya, marmer thassos dipasang oleh tenaga kerja profesional yang berpengalaman, ditempatkan secara presisi di setiap sudutnya untuk menjamin kenyamanan jemaah saat melintas.

Oleh karena keistimewaannya ini, harga marmer thassos tergolong mahal.

Berdasarkan situs jual beli Alibaba, harga marmer thassos yang langsung didatangkan dari Yunani mencapai 200 dollar AS (Rp 2,87 juta) per meter persegi.

Begitulah alasan kenapa lantai Masjidil Haram Dingin. Bukan karena ada pendingin dari bawah, melainkan kualitas lantainya yang istimewa.

 

https://internasional.kompas.com/read/2022/04/15/223454170/kenapa-lantai-masjidil-haram-dingin-ini-rahasianya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke