Salin Artikel

Sejarah dan Motif Awal Intervensi AS ke Negara Lain

KOMPAS.com - Intervensi militer Amerika Serikat di negara-negara asing tak diragukan lagi. Banyak di antaranya melahirkan konsekuensi yang tidak diinginkan.

Di negara-negara termasuk Iran, Nikaragua, Vietnam dan Guatemala, intervensi ini seolah menunjukkan kekuatan mereka sebagai adidaya.

Lalu, sejak kapan AS gemar mengintervensi negara lain?

Buku jurnalis Stephen Kinzer, "True Flag" (2017), menjelaskan bagaimana Perang Spanyol-Amerika meluncurkan debat berkelanjutan tentang peran Amerika di dunia.

Seperti dilansir NPR, dalam bukunya, Kinzer menulis menulis bahwa setiap argumen tentang peran Amerika di dunia tumbuh dari perdebatan tentang Perang Spanyol-Amerika pada tahun 1898.

Di titik itu, ada perdebatan tentang apakah AS harus campur tangan di negara lain dan memperluas wilayah mereka.

Perang Spanyol-Amerika berakhir dengan sebuah perjanjian yang mengharuskan Spanyol untuk menyerahkan koloni-koloni Kuba, Puerto Riko, Guam, dan Filipina ke AS.

Kinzer menyebut, ada dua naluri yang hidup berdampingan di AS. Imperialis sekaligus isolasionis.

AS ingin setiap negara di dunia memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri, tetapi AS juga tahu banyak tentang dunia sehingga ingin membantu.

Pada saat yang berbeda, kebijakan luar negeri AS dibentuk dengan satu atau beberapa cara, tergantung pada naluri mana yang muncul lebih lengkap pada saat menghadapi krisis tertentu.

Kinzer menyebut, pada tahun 1898, AS menjadi semacam kekaisaran kontinental di Amerika Utara dan mengambil wilayah di luar negeri untuk pertama kalinya.

Ini adalah titik balik besar bagi AS.

Selanjutnya liga anti-imperialis yang muncul pada akhir tahun 1898 menjadi pusat semua penentangan terhadap ekspansi Amerika ke luar negeri.

Dalam intervensi, faktor bisnis pun juga sangat besar. Dimulai sejak 1898, faktor ini pun terus berlanjut hingga sekarang.

https://internasional.kompas.com/read/2022/03/16/220000870/sejarah-dan-motif-awal-intervensi-as-ke-negara-lain

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke