Salin Artikel

Isi Ultimatum Inggris yang Membuat Rakyat Surabaya Marah lalu Perang 10 November 1945

Ultimatum itu dikeluarkan oleh Mayor Jenderal Robert Mansergh, Panglima Divisi Infantri ke-5, pada 9 November 1945.

Ia mengeluarkan ultimatum kepada warga Surabaya melalui selebaran di udara pada 9 November 1945.

Selain menyerahkan senjata, pihak Indonesia juga diharuskan mengangkat kedua tangan ke atas kepala untuk menandatangani pengakuan menyerah kepada Sekutu.

Ultimatum Inggris kepada rakyat Surabaya ditolak

Warga Surabaya menolak ultimatum Inggris, sehingga keesokan harinya yaitu pada 10 November 1945 terjadi pertempuran dahsyat.

Dilansir dari Harian Kompas edisi 11 November 1990, sejak pukul 06.00 WIB pasukan Inggris mulai melancarkan serangan.

Kapal perang mulai menembakkan meriam melalui jalur laut, sedangkan pesawat Thunderbolt menjatuhkan bomnya.

Bung Tomo ambil bagian. Dia memberikan semangat kepada warga Surabaya untuk terus berjuang sampai titik darah penghabisan demi kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia.

Warga Surabaya, atas nama kedaulatan Indonesia, menunjukkan semangat pertempuran yang menggelora dan tak takut menghadapi tank-tank Inggris dan persenjataan canggih lain.

Pertempuran yang ganas itu berlangsung lebih dari tiga minggu. Jumlah korban jiwa di pihak Indonesia terbilang banyak dan mencapai ribuan.

Penduduk yang tak ikut peperangan harus mengungsi meninggalkan kota Surabaya yang ketika itu hancur.

Pihak Inggris pun kehilangan 2 jenderal dan lebih dari 414 perwiranya tewas.

Untuk mengenang peristiwa ini, 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Aswab Nanda Pratama | Editor: Bayu Galih)

https://internasional.kompas.com/read/2022/02/21/210800570/isi-ultimatum-inggris-yang-membuat-rakyat-surabaya-marah-lalu-perang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke