Salin Artikel

Apa Saja Agama di Korea Utara?

KOMPAS.com - Agama di rezim komunis seringkali menjadi pertanyaan. Khususnya di negera yang masih menerapkan ideologi ini, termasuk Korea Utara, bagaimana posisi agama di masyarakatnya?

Secara historis, cara hidup dan sistem nilai orang Korea pada dasarnya didasarkan pada pemikiran Konfusianisme.

Pada tingkat lebih rendah, Buddhisme juga dianut masyarakatnya.

Dilansir Britannica, misionaris Katolik Roma dan Protestan juga pernah menyebarkan agama di sana pada abad ke-18 dan ke-19.

Sunchon dan Pyongyang sempat jadi pusat
utama kegiatan Kristen. Tapi sejarah berbelok saat Jepang berkuasa

Agama di Masa Pendudukan Jepang

Pendudukan Jepang yang dimulai pada awal abad ke-20 membawa peningkatan penindasan terhadap agama Kristen.

Lalu pada akhir Perang Dunia II, tidak ada misionaris asing yang tersisa di negara tersebut.

Berkembangnya Agama Chondogyo

Agama monoteistik Chondogyo (Pengajaran Jalan Surgawi), yang awalnya dikenal sebagai Tonghak ("Pembelajaran Timur"), didirikan oguru Konfusianisme Choe Che U pada tahun 1860.

Sebagian besar merupakan kombinasi dari
Buddhisme, Konfusianisme, dan Kekristenan.

Meski begitu, praktiknya hampir mati di Korea Utara.

Agama Korea Utara di Rezim Komunis

Rezim komunis secara konstitusional menegaskan kebebasan beragama, tetapi tidak dalam mempraktikkannya.

Chondogyo, bagaimanapun, telah digunakan untuk tujuan propaganda, dan dari akhir abad ke-20, Kekristenan terkadang digunakan sebagai sarana untuk berhubungan dengan Korea Selatan dan Barat.

Setelah Perang Korea, gereja dan kuil Buddha disita dan dijarah, dan banyak yang diubah untuk tujuan lain.

Kegiatan keagamaan umumnya tetap berada di bawah kendali negara.

Meski begitu pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, ada beberapa peningkatan dalam praktik-praktik keagamaan independen.

https://internasional.kompas.com/read/2021/11/20/210000770/apa-saja-agama-di-korea-utara-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke