Salin Artikel

Sejarah Persekutuan Anglikan di Kerajaan Inggris

KOMPAS.com - Anglican Communion atau Persekutuan Anglikan adalah badan keagamaan dari gereja-gereja nasional, independen, dan otonom di seluruh dunia yang menganut ajaran Anglikanisme.

Ajaran ini berkembang dan menyebar ke seluruh dunia dari Church of England.

Persekutuan Anglikan disatukan oleh kesetiaan bersama kepada uskup agung Canterbury di Inggris sebagai uskup senior dan pemimpin titulernya.

Kesepakatan umum dengan doktrin dan praktik yang ditetapkan sejak abad ke-16 dalam Kitab Doa Umum juga turut berperan dalam persekutuan ini.

Sejarah Persekutuan Anglikan

Dilansir Britannica, akar Persekutuan Anglikan dapat dilacak hingga Reformasi pada abad ke-16, ketika Raja Henry VIII menolak otoritas paus Katolik Roma.

Dia lantas mendirikan sebuah gereja independen di Inggris.

Ajaran penting gereja pertama kali ditetapkan dalam Buku Doa Umum, yang disusun Thomas Cranmer dan organisasi Gereja Inggris dijalankan selama abad ke-16 dan ke-17.

Sejak masa reformasi, Gereja Inggris mengikuti penjelajah, pedagang, penjajah, dan misionaris ke seluruh penjuru dunia.

Gereja-gereja kolonial umumnya menjalankan otonomi administratif dalam konteks historis dan kredo gereja induk.

Baru pada pertemuan pertama Konferensi Lambeth, di Lambeth Palace, pada tahun 1867, di antara berbagai gereja dan dewan muncul kesadaran bersama akan Persekutuan Anglikan.

Sejak awal, Konferensi Lambeth, yang digelar setiap 10 tahun, telah menjadi faktor kohesif utama dalam Anglikanisme.

Keputusannya juga tidak mengikat dan tidak harus disetujui oleh masing-masing gereja.

Keyakinan dan Praktik Persekutuan Anglikan

Keyakinan dan praktik Persekutuan Anglikan sering dikatakan sebagai jalan tengah antara Katolik Roma dan gereja Protestan.

Kitab suci Perjamuan adalah Alkitab, yang terdiri dari Perjanjian Lama atau Alkitab Ibrani, dan Perjanjian Baru.

Anglikan juga menerima Pengakuan Iman Nicea dan Pengakuan Iman Rasuli sebagai pernyataan penting dari keyakinan mereka.

Hanya ada dua sakramen, baptisan dan Ekaristi, tetapi Komuni menghormati pengukuhan, penahbisan, pernikahan, rekonsiliasi orang yang bertobat, dan pengurapan orang sakit sebagai ritus keagamaan yang penting.

Paskah dan Natal adalah dua hari suci terpenting dalam Perjamuan dan anggota gereja menghadiri kebaktian mingguan.

Ibadah Komuni bervariasi, tetapi sering kali mencakup ritus ekaristi, doa, nyanyian Mazmur dan nyanyian pujian, pembacaan Injil dan Alkitab Ibrani, dan khotbah oleh menteri ketua.

Perkembangan Persekutuan Anglikan

Pada abad ke-20, Persekutuan Anglikan memainkan peran penting dalam gerakan ekumenis.

Pada tahun 1966, Uskup Agung Canterbury Arthur Michael Ramsey bertemu dengan Paus Paulus VI, yang pertama sejak Reformasi.

Sebuah tonggak sejarah dalam hubungan Anglikan-Katolik Roma dicapai pada tahun 1982, ketika Paus Yohanes Paulus II bertemu dengan Uskup Agung Canterbury Robert Runcie untuk membahas prospek rekonsiliasi antara kedua gereja.

Pada tahun 2008, lebih dari 300 uskup dari Afrika, Asia, Amerika Utara, Australia, dan Inggris menghadiri pertemuan pertama Konferensi Masa Depan Anglikan Global (GAFCON) di Yerusalem.

https://internasional.kompas.com/read/2021/11/19/201500770/sejarah-persekutuan-anglikan-di-kerajaan-inggris

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke