Salin Artikel

4 Dampak Perang Dingin secara Global: Positif dan Negatif

Poin-poin apa saja dampak Perang Dingin ini juga berkaitan pada macam-masam persaingan yang terjadi.

Kala itu, Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet bersaing di bidang ekonomi, teknologi, hubungan luar negeri, hingga luar angkasa.

Perang Dingin adalah persaingan Amerika dan Soviet dalam merebut pengaruh negara lain guna memperkuat bloknya masing-masing, sehingga tidak ada aksi militer.

Berikut adalah empat dampak Perang Dingin secara global, baik positif maupun negatif.

1. Bidang ekonomi

Dampak Perang Dingin di bidang ekonomi adalah menyebarnya sistem ekonomi liberal dan kapitalis ke seluruh dunia, dan diterapkan oleh negara-negara berkembang di kawasan Eropa Barat, Asia, Afrika, dan Amerika.

Mengutip Kompas Skola, di sisi lain sistem ekonomi sosialis–komunis juga diterapkan oleh negara-negara yang beraliansi dengan Blok Timur.

Amerika Serikat lalu menjadi negara adidaya yang merupakan pemegang modal dan kreditur bagi negara-negara yang baru merdeka di kawasan Asia-Afrika.

Sementara itu, Uni Soviet sebagai kekuatan besar Blok Timur menerapkan Molotov Plan untuk membantu pembangunan negara-negara Eropa Timur yang secara politik dan ekonomi dekat dengan Uni Soviet.

2. Persaingan ideologi

Dampak negatif Perang Dingin selanjutnya adalah persaingan ideologi yang terkadang berujung proxy war.

Menurut History, orang Amerika mewaspadai komunisme Soviet dan khawatir dengan pemerintahan tirani pemimpin Rusia, Joseph Stalin.

Akibatnya kedua negara itu saling menancapkan ideologi masing-masing di negara berkembang untuk mendapatkan sekutu dan memperluas kekuasaan.

Namun, itu justru berdampak pada konflik sosial dan perang saudara di negara-negara Asia.

Perang Vietnam (1955-1975) dan Perang Korea (1950-1053) adalah contoh dampak Perang Dingin karena perbedaan pandangan politik komunis dan liberalis.

3. Meluasnya pengetahuan teknologi

Di bidang teknologi, persaingan Perang Dingin antara AS dan Soviet mencakup eksplorasi luar angkasa.

Kedua negara sama-sama berlomba untuk mencapai luar angkasa, yang kelak menjadi landasan untuk mempelajari ilmu astronomi.

Pada 4 Oktober 1957, Soviet meluncurkan Sputnik yang artinya "teman perjalanan", yaitu satelit pertama buatan manusia yang ditempatkan di orbit Bumi

Selanjutnya pada 1958 AS meluncurkan satelitnya sendiri, Explorer I, yang dirancang oleh Angkatan Darat AS di bawah awahan ilmuwan roket Wernher von Braun.

Pada tahun yang sama, presiden Dwight Eisenhower menandatangani perintah umum untuk mendirikan Natioan Aeronautics and Space Administration (NASA).

Penemuan-penemuan baru seperti komputer, internet, dan alat transportasi massa juga termasuk dampak positif Perang Dingin.

Persaingan Perang Dingin di bidang senjata dimulai dari pembuatan senjata atom dan bom nuklir.

Para pejabat Amerika mendorong pengembangan senjata atom seperti yang mengakhiri Perang Dunia II.

Pada 1949 Soviet mengetes bom atom mereka sendiri, lalu ditanggapi presiden AS Harry Truman dengan pengumuman AS akan membuat senjata atom yang lebih dahsyat, seperti bom hidrogen atau superbomb.

Pada 1962 Soviet secara diam-diam memasang rudal di Kuba yang dapat diluncurkan ke kota-kota AS.

Ancaman itu lalu membuat orang-orang Amerika membangun tempat perlindungan di halaman belakang rumah mereka.

Hal ini memicu krisis rudal Kuba (1962), konfrontasi yang membawa kedua negara ke ambang perang sebelum kesepakatan dicapai untuk menarik rudal.

Akibat pembuatan senjata-senjata itu, perkembangan teknologi persenjataan di dunia meningkat.

Rompi anti peluru, rudal balistik, senapan otomatis, senapan jarak jauh, pesawat jet, dan kapal induk, adalah beberapa hasil perkembangan teknologi senjata dari dampak Perang Dingin.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Gama Prabowo | Editor: Serafica Gischa)

https://internasional.kompas.com/read/2021/11/02/170345970/4-dampak-perang-dingin-secara-global-positif-dan-negatif

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke