Salin Artikel

Sejarah Bubuk Mesiu, Cikal Bakal Senjata Api di Dunia

KOMPAS.com - Penemuan bubuk mesiu adalah cikal bakal diciptakannya senjata api yang kemudian mengubah cara manusia berperang.

Bubuk mesiu ditemukan oleh alkemis China pada 850 M secara tidak disengaja melalui sebuah eksperimen.

Melasir Thoughtco (2019), Kaisar Wu (156-87 SM) dari dinasti Han membiayai penelitian yang dilakukan oleh para alkemis yang sebenarnya untuk mencarii formula rahasia kehidupan abadi.

Para alkemis tersebut bereksperimen dengan belerang dan saltpeter (kalium nitrat), memanaskannya untuk melihat reaksinya.

Eksperimen demi eksperimen dilakukan oleh para alkemis dan dicatat oleh Wei Boyang di dalam "Book of the Kinship of the Three". Wei Boyang adalah seorang alkemis dan penulis terkemuka dari Dinasti Han China.

Eksperimen selanjutnya dilakukan, campuran belerang dan saltpeter ditambah dengan arang, yang awalnya digunakan sebagai obat penyakit kulit dan fumigan.

Selama abad ke-8 di bawah Dinasti Tang, campuran 3 zat itu sebenarnya telah menjadi formula bahan peledak yang disebut juga "huoyao" atau bubuk mesiu.

Baru pada 904 M di bawah Dinasti Song China, bubuk mesiu digunakan sebagai bahan bakar senjata api untuk berperang melawan bangsa Mongol, setelah beberapa lama digunakan untuk membuat kembang api.

Sehingga, bahwa mulanya formula bubuk mesiu itu sama sekali tidak digunakan sebagai bahan senjata api, melainkan cenderung untuk kebutuhan obat medis yang berbahaya.

Perdagangan bubuk mesiu

Bubuk mesiu masih menjadi monopoli China hingga abad ke-13 sejak penemuannya di abad ke-9, seperti yamg dilansir dari Livescience.com.

Penemuan mulai disebarkan secara luas melalui rute perdagangan Jalur Sutra ke Eropa dan Timur Tengah, yang kemudian menjadi faktor penentu dalam banyak pertempuran Abad Pertengahan.

Pada 1350, meriam bubuk mesiu yang belum sempurna menjadi senjata andalan di militer Inggris dan Perancis, yang menggunakan teknologi tersebut untuk melawan satu sama lain selama Perang Seratus Tahun.

Turki Utsmani juga menggunakan meriam bubuk mesiu selama pengepungan Konstantinopel yang sukses pada 1453.

Senjata baru yang kuat dari bubuk mesiu membuat benteng tembok tradisional Eropa, tak tertembus selama berabad-abad.

Selanjutnya, bubuk mesiu digunakan untuk menjadi bahan peledak pistol, yang pada dasarnya adalah meriam yang menyusut menjadi ukuran portabel. Pistol ini pertama kali muncul pada pertengahan abad ke-15.

Sejak abad itu, bubuk mesiu telah berevolusi menjadi senjata modern untuk para pasukan infanteri.

Tidak ada "resep" tunggal untuk menciptakan bubuk mesiu, variasi rasio bahan menghasilkan efek yang berbeda.

Bubuk yang digunakan dalam senjata api perlu dibakar dengan kecepatan tinggi untuk mempercepat ledakan proyektil. Sedangkan untuk propelan roket, menggunakan bubuk dengan laju pembakaran yang lebih lambat.

Pada 1879, Perancis menyiapkan bubuk mesiu menggunakan 75 persen saltpeter, 12,5 persen belerang, dan 12,5 persen arang.

Pada tahun yang sama, orang Inggris menggunakan bubuk mesiu yang terbuat dari 75 persen saltpeter, 15 persen arang, dan 10 persen belerang.

Satu formula roket terdiri saltpeter 62,4 persen, arang 23,2 persen, dan belerang 14,4 persen.

https://internasional.kompas.com/read/2021/11/02/162237770/sejarah-bubuk-mesiu-cikal-bakal-senjata-api-di-dunia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke