Salin Artikel

Evolusi Pakaian Golf di Seluruh Dunia

KOMPAS.com - Ada banyak perlengkapan dalam permainan golf, tapi yang tidak kalah mencuri perhatian adalah pakaian yang digunakan para pemainnya.

Berbeda dengan pakaian olahraga pada umumnya, pemain golf masih tampak “rapi” bahkan di tengah hamparan rumput hijau yang luas.

Saat ini, pegolf pria biasanya mengenakan “kemeja golf” berkerah rajutan, dipadukan dengan celana golf yang longgar dan topi atau visor dengan pinggiran. Untuk cuaca dingin, pegolf memakai rompi, kardigan atau jaket.

Sementara wanita mengenakan pakaian yang terkoordinasi dengan atasan, dengan atau tanpa kerah, dipadukan dengan celana panjang, celana pendek, celana rok atau "skort".

Sponsor kini memainkan peran besar dalam permainan modern. Namun, tampilan keseluruhan dan gaya pakaian pemain golf adalah sesuatu yang identik dan membedakan olahraga ini dengan yang lainnya selama bertahun-tahun.

Berikut ini periode penting evolusi mode pakaian golf di sepanjang zaman.

Pakaian golf retro

Kembali ketika olahraga golf pertama kali lahir pada 1764, banyak pegolf awal waktu itu tidak punya pilihan selain mengenakan pakaian yang membantu memerangi kondisi alam di Skotlandia.

Angin kencang dan udara yang lembab adalah Dari angin kencang yang dialami di lapangan seperti St. Andrews hingga hujan deras yang dirasakan di lapangan seperti Royal Dornoch.

Sejak awal, pegolf akan menggunakan mode pakaian yang praktis. Trennya terutama mengikuti model pakaian olahraga yang baru muncul dan digunakan untuk bersepeda atau menembak pada saat itu.

Pakaian yang umum digunakan terdiri dari kemeja dengan rompi, celana selutut sebagai bawahan, dilengkapi kaos kaki setinggi lutut sebagai pelengkap.

Untuk wanita, yang berpartisipasi sejak awal, kepraktisan muncul dalam sedikit pemendekan rok, sekitar empat hingga enam inci dari tanah.

Tetapi pakaian untuk golf umumnya tetap menjadi pakaian wanits pada pergantian abad: rok, blus shirtwaist, jaket, topi dan sarung tangan, dan tentu saja, korset.

Pegolf berpakaian bagus

Pada 1918, sebuah iklan Vanity Fair pertama kali menggambarkan pegolf sebagai olahragawan “berpakaian bagus”. Modelnya menyoroti gaya pria pada saat itu, yang mengenakan jaket olahraga sepinggang dan celana sepanjang lutut.

Stoking katun panjang dan sepatu golf kemudian mulai dipakai pada periode ini, dengan topi golf sebagai pelengkap. Butuh beberapa tahun agar gaya ini benar-benar diadopsi secara luas.

Baru pada pertengahan 1920-an beberapa pemain golf yang lebih mapan memilih untuk berpakaian dengan cara ini.

Edward, Prince of Wales (kemudian Edward VIII dan Duke of Windsor), adalah salah satu tokoh yang memengaruhi mode golf, dengan gaya pribadinya yang gagah pada 1920-an.

Pengaruhnya terutama dalam penggunaan sweater panjang rajut bermotif Fair Isle tradisional dan kaus kaki bermotif.

Celana selutut yang digunakan sejak abad sebelumnya juga masih digunakan. Hanya saja, ada sejumlah penyesuain dengan potongan empat inci lebih panjang dari versi lamanya, dan dibuat longgar di bagian lutut atau "plus fours".

Pegolf di masa ini melanjutkan tradisi mengenakan kemeja dan dasi, di mana mereka mengenakan kardigan rajutan atau jaket "Norfolk" pada hari-hari yang lebih dingin.

Celana flanel

Selama 1930-an, pegolf mulai beralih dari celana selutut tradisional ke celana flanel atau 'celana panjang kain', biasanya berwarna putih atau abu-abu. Pada saat yang sama, penggunaan dasi mulai ditinggalkan dan ini bertahan hingga sekarang.

Pada 1933, gerakan pertama menuju pakaian yang lebih kasual terlihat selama kompetisi US Open. Pada saat itu kompetisi ini dimainkan selama gelombang panas.

Karena panasnya suhu dan cuaca yang terik, banyak peserta turnamen memutuskan untuk meninggalkan pakaian tradisional yang relatif tebal. Mereka mulai beralih ke pakaian yang lebih ringan dan kasual.

Momen inilah yang kemudian menentukan gaya pakaian pemain golf yang kebanyakan dilihat sampai sekarang. Tapi pemain seperti Walter Hagen, Gene Sarazen dan Bobby Jones terus memakai gaya yang lebih tradisional dan formal.

Kemeja polo

Sejak 1940-an, pakaian golf relatif sama hingga hari ini, dengan banyak pegolf profesional menyukai kemeja rajut lengan pendek (polo), celana panjang ringan, sepatu bersol yang kokoh, dan topi dengan pinggiran.

Sebagian besar klub golf memiliki kebijakan kemeja berkerah, baik tenunan atau rajutan. Paling sering, ini adalah gaya kemeja polo.

Nama klub atau lambang secara tradisional disulam di dada kiri, dan juga muncul di topi baseball atau pelindung matahari yang telah diadopsi untuk golf.

Celana pendek dan skort (celana pendek dengan lipatan seperti rok yang memanjang dari jahitan samping tiga perempat bagian depan pakaian untuk memberikan tampilan seperti rok) juga merupakan bagian dari pakaian pegolf wanita pada masa ini.

Kemudian di abad ke-20, jaket 'Eisenhower' menjadi dipopulerkan juga dan sebagian besar terlihat dikenakan di beberapa lapangan golf musim dingin dan driving range, di samping sweater cardigan yang selalu populer.

Selama kompetisi cuaca yang lebih hangat, banyak pegolf mulai memakai celana khaki dengan kemeja warna-warni dan, dalam beberapa kasus, bahkan celana pendek untuk pertama kalinya.

Kemudian, ketika teknologi pakaian mulai berkembang secara bertahap, banyak kain tradisional yang digunakan untuk memproduksi pakaian golf, diganti dengan bahan yang lebih kontemporer, yang mampu menyerap kelembapan dan meningkatkan sirkulasi udara di sekitar tubuh.

https://internasional.kompas.com/read/2021/10/27/123000270/evolusi-pakaian-golf-di-seluruh-dunia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke