Salin Artikel

Kisah Skandal Doping Dramatik Samir Nasri

KOMPAS.com - Perut buncit. Tubuh gendut. Inilah kondisi terkini dari Samir Nasri saay berlaga di laga amal UNICEF (14/10/2021).

Nasri masuk ke dalam tim Marseille Legend, melawan tim UNICEF besutan mantan pelatih Arsenal, Arsene Wenger.

Fokus penonton bukan pertandingannya, melainkan tubuh Nasri yang berubah sedemikian drastis.

Pesepakbola yang sudah memutuskan pensiun di usia 34 tahun ini memang dikenal sebagai pemain moncer. Namun, skandal doping mengubah segalanya.

Perjalanan Karier Samir Nasri

Nasri memiliki skill olah bola dan visi bermain yang bagus. Bahkan dia sempat dijuluki "The Next Zinedine Zidane".

Dilansir Get Fotball News France, Nasri mengawali karirnya dengan bermain di klub Prancis, Olympique de Marseille di tahun 2004 hingga 2008.

Bersama Marseille Nasri menjadi sosok andalan di lini tengah. Dia seringkali memamerkan kemampuan dribel dan visi bermainnya yang begitu mencolok.

Hal tersebut pun membuat pelatih Arsenal, Arsene Wenger kepincut dan memboyong sang playmaker di musim 2008/2009 seharga 12 juta pounds.

Nasri langsung tampil reguler dengan memukau di lini tengah Arsenal dengan menjadi pelayan untuk Robin van Persie.

Kemampuan Nasri membuka celah pertahanan lawan menggunakan driberlnya amat diperhitungkan.

Dia juga memiliki visi bermain dan akurasi umpan bagus.

"Nasri dia luar biasa, flesibilitas bermainnya sangat baik, dia pandai membuka dan menciptakan ruang. Dia mengingatkan saya dengan Zidane," ujar Wenger tentang Nasri.

Samir Nasri di Manchester City

Pada 2011, Nasri memilih hengkang ke Manchester City. Dia menorehkan gelar Liga Primer Inggris di tahun 2012 dan 2014, serta trofi Carling Cup di tahun 2014.

Namun setelah itu, performa Nasri menurun, sering cedera, dan terlibat kasus di luar lapangan. Konsistensi permainannya pun dipertanyakan.

Tak mampu tampil konsisten membuat Nasri akhirnya dipinjamkan The Citizens pada musim 2017/2018 di klub Sevilla dan Antalyaspor.

Dari situ karir Nasri terus menurun, ia tak mampu kembali ke performa terbaiknya hingga terbuang ke klub Belgia, RSC Anderlecht di tahun 2020 dan memutuskan pensiun satu tahun setelahnya.

Kasus Doping Samir Nasri

Di tahun 2017, saat Nasri bermain untuk tim La Liga Spanyol, Sevilla, dia pergi ke AS untuk berlibur.

Ketika itu juga Nasri mengunjungi pusat medis Drip Doctors, yang didirikan Jamila Sozahdah, dokter pribadi Nasri.

Di sana, Nasri menerima infus sebanyak 500 mililiter air yang dicampur nutrisi. Inilah yang diduga jadi bahan doping.

Akhirnya, Pada 2018, UEFA membuat keputusan yang dengan memberi larangan bermain kepada sang pemain.

Ia dilarang bermain selama 18 bulan karena melanggar etika dan disiplin UEFA setelah melanggar aturan badan anti-doping dunia (WADA).

"Itu hanya dosis vitamin yang terlalu banyak, saya bisa melakukannya dalam dua hari, tetapi saya melakukannya hanya dalam satu hari, dan jadi saya menyesal karena sakit," ujar pria asal Perancis itu.

Sebelum terkena skandal doping, Nasri divonis terkena penyakit meningitis dan dirawat di rumah sakit selama dua minggu.

“Saya mengalami meningitis dan hampir mati, tak ada orang-orang yang mendampingi saya," ujar Nasri.

https://internasional.kompas.com/read/2021/10/23/043000470/kisah-skandal-doping-dramatik-samir-nasri

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke