Salin Artikel

6 Senjata Mematikan dalam Perang Salib dari Gada hingga Pedang

KOMPAS.com - Sejumlah senjata mematikan telah digunakan selama Perang Salib yang berlangsung pada abad pertengahan.

Perang Salib yang berlangsung dari akhir 1000-an hingga pertengahan 1200-an, melibatkan banyak orang yang turun di medan perang dari petani, tentara, dan ksatria.

Masing-masing kelompok memiliki senjata mematikan andalan, apa saja it? Berikut senjata mematikan andalan para kelompok untuk berperang di Perang Salib, seperti yang dilansir dari We Are The Mighty:

Gada adalah senjata mematikan jenis tongkat pemukul dengan bola di ujungnya. Panjang gada bervariasi antara 2 atau 3 kaki.

Tongkatnya terbuat dari kayu, sedangkan bola di ujungnya terbuat dari besi. Ujung bola biasanya bentuk bulat halus, tetapi ada juga yang bergerigi.

Gada yang sering digunakan oleh pasukan kavaleri di Perang Salib biasanya ukuran tongkatnya lebih panjang, sehingga penunggang kuda itu dapat menjangkau dengan mudah musuhnya.

Kegunaan senjata gada adalah untuk menghancurkan tulang musuh, sehingga bisa dibilang gada adalah senjata pribadi paling berat dalam Perang Salib.

Satu pukulan dari senjata mematikan gada ini bisa mematahkan tulang seorang pria dengan mudah. Terutama gada bergerigi yang dikenal mampu menghancurkan pelindung diri sampai ke tulang lawannya.

Tombak adalah senjata mematikan sederhana yang diandalkan dalam Perang Salib, dan biasanya digunakan untuk melawan musuh dalam jarak pendek.

Panjang senjata tombak ini biasanya antara 6-8 kaki (2-2,4 meter), yang digunakan untuk melawan pasukan infanteri maupun kaveleri.

Tombak merupakan senjata mematikan untuk menusuk musuh. Sebuah dorongan yang kuat serta bidikan lemparan yang tepat dapat membunuh musuh sekali lempar.

3. Senjata panah

Panah adalah salah satu senjata mematikan dalam Perang Salib yang digunakan untuk serangan jarak jauh.

Panah dalam medan Perang Salib tujuan utamanya sebagai senjata pembunuh. Panah dibentuk untuk bisa menembus baju besi yang digunakan pasukan infanteri maupun kaveleri.

Namun jika seorang ksatria pemanah di Perang Salib tidak bisa membunuh atau melukai lawannya, mereka menggunakan panahnya untuk mengganggu lawan dengan menghujani panah ke arahnya.

Trebuchet adalah senjata mematikan yang legendaris dari abad pertengahan, yang berbentuk seperti ketapel. Trebuchet membutuhkan banyak pria untuk mengoperasikannya karena ukuran dan beratnya.

Senjata ini pertama kali dikembangkan di China, kemudian dibawa ke barat oleh tentara Islam.

Trebuchet diperkenalkan sebagai senjata mematikan selama Perang Salib I, meskipun beberapa sejarawan meragukan garis waktu ini.

Jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengirim proyektil trebuchet ke target di bawahnya membutuhkan sekelompok lebih dari 100 orang yang menarik tali yang dapat menghasilkan kekuatan yang cukup untuk mengirim proyektil seberat 130 pon hampir setinggi 500 kaki (152 meter).

Tujuan digunakannya senjata mematikan trebuchet adalah untuk melemahkan dan meruntuhkan tembok benteng pertahanan musuh.

Proyektil yang digunakan dilontarkan trebuchet beragam, termasuk batu besar, benda-benda pembakar, dan bahkan mayat orang yang terkena virus untuk menyebarkan penyakit ke wilayah musuh.

Kapak menjadi salah satu senjata mematikan yang menjadi favorit dari para pasukan dalam Perang Salib. Ukurannya seperti pedang, tetapi lebih murah dan lebih mudah digunakan.

Senjata kapak yang digunakan era Perang Salib ada yang berkepala satu dan dua. Panjang bilah kapak itu kira-kira 25 cm dari titik atas dan bawah.

Senjata kapak dikenal mematikan dalam Perang Salib karena mampu menghancurkan tulang dan memutilasi tubuh musuh yang memakai baju besi.

Selain itu, disebutkan oleh We Are The Mighty bahwa senjata kapak juga digunakan oleh para dokter kamp Perang Salib untuk memberikan amputasi pada pasien, meskipun tidak ada jaminan keberhasilannya.

Senjata pedang adalah salah satu senjata mematikan dari pasukan tentara Perang Salib yang paling bergengsi.

Dalam Perang Salib, senjata mematikan ini biasa digunakan oleh para bangsawan dan orang kaya, seperti raja atau para ksatria.

Apa yang membuat pedang dalam Perang Salib begitu populer? Itu adalah simbol otoritas. Sementara desainnya, akan menunjukkan kekuatan dari pemilik yang bisa melemahkan musuh.

Rata-rata pedang tentara Perang Salib atau pedang Eropa selama periode itu panjangnya 30 inci (76,2 cm) dan lebarnya sekitar 2 inci (5 cm).

Senjata pedang itu dirancang untuk melakukan tiga hal, yaitu menghancurkan, menusuk, dan menyayat, tergantung dari bentuk bilahnya.

Jika tidak bisa menghancurkan lawannya dengan satu pukulan, tentara Perang Salib menggunakan senjata mematikan ini untuk menyayat tubuh lawannya yang tidak ditutup oleh baju zirah.

Disebutkan bahwa senjata pedang selama Perang Salib selain alat pembunuh, juga simbol penaklukan.

https://internasional.kompas.com/read/2021/10/21/074519270/6-senjata-mematikan-dalam-perang-salib-dari-gada-hingga-pedang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke