Salin Artikel

Qin Shi Huang, Kaisar Pertama China dan Obsesi Keabadian

KOMPAS.com - Makam Kaisar Qin Pertama adalah kompleks mausoleum besar yang terletak di provinsi Shaanxi, China.

Makam ini dibangun Qin Shi Huang, kaisar pertama Tiongkok, dan pendiri Dinasti Qin.

Qin Shi Huang bertanggung jawab atas penyatuan China.

Dia juga berperan dalam pembuatan Tembok Besar China, sistem jalan nasional, Terusan Lingqu, dan pemberlakuan beberapa reformasi ekonomi dan politik utama.

Sosok Qin Shi Huang

Dilansir Heritage Daily, selama hidupnya, Qin Shi Huang terobsesi dengan keabadian dan mencari ramuan kehidupan karena takut akan kematiannya sendiri.

Orang-orang dikirim untuk mencari gunung Penglai, sebuah pulau di ujung timur Laut Bohai tempat para dewa tinggal, untuk menemukan pesulap Anqi Sheng.

Haarapannya, dia bisa menemukan rahasia kehidupan abadi.

Meninggalnya Qin Shi Huang

Qin Shi Huang meninggal pada 210 SM saat melakukan tur di China Timur.

Kematiannya dikaitkan dengan keracunan obat mujarab alkimia karena menelan pil merkuri.

Pil ini dipercaya sebagai obat mujarab keabadian.

Makam Qin Shi Huang

Sebagai persiapan, kompleks pemakaman besar dibangun di bawah gundukan besar berbentuk seperti piramida terpotong, yang mencapai ketinggian 76 meter.

Ini mewakili mikrokosmos kerajaan dan istana Kaisar, dengan mausoleumnya yang lebih luas dimodelkan di ibu kota Qin, Xianyang.

Penggalian di sekitar kompleks menemukan sekitar 7.000 hingga 8.000 patung prajurit terakota dan kuda, dan sekitar seratus kereta perang kayu dan banyak senjata yang ditempatkan untuk melindungi kaisar di akhirat.

Para arkeolog juga menemukan patung terakota pejabat, akrobat, orang kuat, dan musisi.

Studi non-invasif dari gundukan makam untuk mendeteksi anomali magnetik telah mengungkapkan ada sebuah istana bawah tanah dan ruang makam.

Ruang tersembunyi ini berukuran panjang sekitar 80 meter, lebar 50 meter, dan tinggi sekitar 15 meter.

Sampel tanah gundukan tersebut telah mendeteksi kadar merkuri yang tinggi.

Ini mendukung catatan sejarawan Cina Sima Qian bahwa merkuri cair digunakan di makam untuk mensimulasikan saluran air dan laut.

Gundukan makam tetap tidak digali karena metode penggalian situs kemungkinan akan mengakibatkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.

Administrasi Warisan Budaya Negara (SACH) mengikuti proses penelitian dan evaluasi untuk mengembangkan rencana perlindungan, sebelum penggalian jangka panjang dapat dilakukan di masa depan.

https://internasional.kompas.com/read/2021/10/16/165229070/qin-shi-huang-kaisar-pertama-china-dan-obsesi-keabadian

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke