Salin Artikel

Legenda Izanagi dan Izanami yang Ciptakan Pulau-pulau di Jepang

KOMPAS.com - Terbentuknya pulau-pulau Jepang terkait dengan kisah legenda Izanagi dan Izanami, dewa-dewi pencipta.

Bagaimana kisah legenda terbentuknya pulau-pulau Jepang? Berikut rangkuman kisahnya yang dilansir dari berbagai sumber:

Kisah legenda Izanagi dan Izanami dalam membentuk pulau-pulau Jepang diceritakan dalam catatan Kojiki pada abad ke-8.

Sebelum dunia terbentuk, dewa-dewi pertama muncul di Takamagahara, Dataran Tinggi Surga, melansir seperti yang dilansir dari Owlcation.com.

Dewa-dewai (kami) generasi pertama, seperti Amenominakanushi, Takamimusubi, Kamimusubi, menugaskan Izanagi (dewa) dan Izanami (dewi), generasi ketujuh untuk menciptakan kehidupan di Bumi.

Untuk membantu mereka menciptakan kehidupan, pasangan itu diberi tombak permata yang disebut "Ame no Nuhoko".

Berdiri di jembatan atau tangga surga (Ama-no-hashidate) yang menghubungkan surga (Ama) dengan bumi, Izanami dan Izanagi menggunakan "Ama no Nuboko" tombak bertatahkan permata untuk mengaduk lautan.

Menurut legenda, saat menarik tombak dari lautan, garam kristal menetes di ujung tombak Izanagi dan jatuh kembali ke laut menjadi pulau Jepang yang pertama, diberi nama Onogoro-shima.

Di Onogoro-shima, Izanagi dan Izanami menggelar upacara pernikahan dan membangun istana.

Namun, Izanami melanggar adat dengan memanggil Izanagi dahulu. Tersirat dalam cerita yang dianggap dipengaruhi oleh Konfusianisme itu bahwa wanita harus mematuhi suami, tidak wajar bagi pasangan wanita untuk mengambil inisiatif

Akibatnya, ciptaan Izanagi dan Izanami lahir cacat dan tidak diinginkan, bernama Hiruko.

Hiruko ditinggalkan oleh Izanagi dan Izanami dalam perahu yang terbuat dari alang-alang untuk dibiarkan hanyut di laut.

Setelah itu, Izanagi dan Izanami menciptakan pulau-pulau Jepang lagi yang sempurna secara berurutan, yaitu Awaji, Shikoku, Oki, Kyushu (Tsukushi), Iki, Tsushima, Sado, dan terakhir Honshu (Yamato) di semenanjung Jepang. Secara kolektif, terdapat 8 pulau yang disebut sebagai "Oyashimagumi".

Kemudian, Izanagi dan Izanami menciptakan pulau-pulau Jepang yang lebih kecil.

Kematian Izanami dan munculnya legenda gunung berapi di pulau-pulau Jepang

Setelah melahirkan keturunan tanah, Izanami mulai melahirkan keturunan dewa. Dewi pencipta tersebut melahirkan kami dari laut, angin, pohon, gunung, dan manifestasi alam lainnya.

Suatu ketika, menurut legenda, Izanami melahirkan dewa api, Kagutsuchi, yang membuat terbakar hingga mati. Izanagi tidak mampu menyelamatkan.

Teramat kehilangan, Izanagi menjadi marah terhadap Kagutsuchi. Dengan senjatanya yang dikenal sebagai "Ame no Ohabari", Izanagi menebas kepala Kagutsuchi dan memotong-motong bagian tubuh lainnya yang berapi-api.

Potongan-potongan tubuh Dewa Api "Kagutsuchi" itu disebar Izanagi ke penjuru pulau-pulau Jepang, yang menjadi cikal bakal terbentuknya gunung api di seluruh Jepang.

Bagi beberapa antropolog dan sejarawan, kisah legenda Kagutsuchi tersebut dianggap sebagai simbol perjuangan abadi rakyat dalam menghadapi gunung berapi yang tersebar di pulau-pulau Jepang.

Legenda Izanagi dan Izanami yang diceritakan menciptakan pulau-pulau Jepang diabadikan di kuil batu "Meoto Iwa", di pantai Futami.

Meoto Iwa adalah dua batu besar berpasangan (ukuran berbeda) berdiri di pantai Futami Jepang dan diikat oleh tambang besar panjang suci (shimenawa) dari anyaman jerami padi yang beratnya lebih dari satu ton, simbol ikatan perkawinan antara dua dewa.

Di atas batu yang lebih besar, yang mewakili Izanagi, terdapat gerbang putih atau tori, yang menandai situs tersebut sebagai kuil suci, seperti yang dilansir dari Courses Iumen Leaerning.

Karena situs batu yang lembab, shimenawa diganti beberapa kali dalam setahun dengan upacara besar.

https://internasional.kompas.com/read/2021/10/15/120943570/legenda-izanagi-dan-izanami-yang-ciptakan-pulau-pulau-di-jepang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke