Salin Artikel

Fakta Unik Kaisar Akihito, Pemimpin Membumi yang Dicintai

KOMPAS.com - Akihito adalah putra Hirohito, kaisar Jepang yang punya peran besar dalam jalannya Perang Dunia II.

Di akhir monarki Jepang pasca-menyerah di Perang Dunia II, Akihito jadi saksi transformasi rumah tangga kekaisaran menjadi simbol "persatuan rakyat".

Kekaisaran jadi lebih ramah dan terlibat langsung dengan rakyat, sebagaimana peran yang didefinisikan dalam konstitusi.

Bagaimana jalannya kekaisaran Akihito dan mengapa dia jadi salah satu kaisar kesayangan Jepang? Dilansir BBC, inilah sejumlah fakta unik Akihito.

Garis Keturunan Panjang Akihito

Lahir 23 Desember 1933, Akihito adalah kaisar ke-125 dari garis keturunan yang kalau ditelusuri kembali, berusia lebih dari 2.600 tahun menurut silsilah resmi.

Hal ini menjadikan Kekaisaran Jepang sebagai monarki turun-temurun tertua di dunia.

Sesuai dengan tradisi kerajaan, ia dibesarkan terpisah dari orang tuanya di kamar bayi kekaisaran sejak usia dua tahun.

Pernikahan Akihito Melanggar Tradisi

Akihito, yang saat itu jadi putra mahkota, menikah dengan orang biasa pada tahun 1959.

Dia mengakhiri tradisi berusia 1.500 tahun di mana tak ada keluarga kerajaan yang menikahi orang biasa.

Kisah cinta Akihito dijuluki "romansa lapangan tenis" karena kedua pasangan bertemu di atas jaring.

Bersama Permaisuri Michiko, dia memiliki tiga anak dan empat cucu.

Akihito dan Tahta Krisan

Keluarga Jepang berpangkat tinggi secara tradisional memiliki lambang keluarga, yang dalam kasus leluhur kaisar adalah krisan.

Akihito mengambil alih Tahta Krisan pada tahun 1989 setelah ayahnya, Hirohito, meninggal.

Upacara penobatan resmi tidak selesai sampai hampir dua tahun kemudian, dan melibatkan ritual di Kuil Ise.

Akihito dan Sifat Membumi

Dalam memimpin, Akihito telah mengadopsi gaya yang lebih informal dan modern.

Dia melakukan upaya untuk mendekatkan keluarga kekaisaran dengan orang-orang dengan melakukan perjalanan keliling negeri jauh lebih banyak daripada para pendahulunya.

Dia dan sang permaisuri juga berinteraksi dengan publik secara langsung.

Pasangan kekaisaran juga tampak tidak keberatan ketika seorang siswi mengambil foto mereka dan mempostingnya ke akun Twitter.

Generasi yang lebih tua melihatnya sebagai hal yang sangat tidak sopan, tetapi bagi banyak orang yang lebih muda, hal itu biasa saja.

Jalan Damai Akihito

Perang Dunia II selalu membawa nama ayahnya.

Tapi Akihito bukan Hirohito. Dia telah menggerakkan Jepang melalui era damai dan non-konfrontasi.

"Melihat kembali masa lalu, bersama dengan penyesalan mendalam atas perang, saya berdoa agar tragedi perang ini tidak akan terulang," ujar Akihito pada 2015.

"Saya mengungkapkan belasungkawa mendalam bagi mereka yang gugur dalam pertempuran dan kerusakan perang."

https://internasional.kompas.com/read/2021/10/14/124418870/fakta-unik-kaisar-akihito-pemimpin-membumi-yang-dicintai

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke