Salin Artikel

Perkembangan Jurnalisme: Dari 1450-an sampai Awal Abad ke-20

KOMPAS.com - Kemajuan jurnalisme berkembang pesat pada tahun 1450-an.

Ini adalah era penting, di mana peran jurnalistik makin dibutuhkan, dan prosesnya juga kian mudah.

Dimulai dari era ini, jurnalisme lantas semakin berkembang di seluruh dunia. Berikut paparannya, dilansir American Press Institute.

Penemuan Mesin Cetak

Penemuan mesin cetak oleh Johan Guttenberg mengubah proses persuratkabaran selamanya.

Peristiawa besar yang diumumkan lewat surat kabar pertama adalah penemuan Benua Amerika oleh Christoper Colombus.

Sementara itu, surat kabar cetak yang pertama kali terbit teratur setiap hari adalah Oxford Gazzete di Inggris tahun 1665 M.

Surat kabar ini kemudian berganti nama menjadi London Gazzette.

Munculnya Istilah "Newspaper"

Ketika Henry Muddiman menjadi editor London Gazzette, untuk pertama kalinya dia menggunakan istilah “Newspaper”.

Sejak itu, pada pertengahan 1800-an, mulai berkembang organisasi kantor berita yang berfungsi mengumpulkan berbagai berita dan tulisan.

Semuanya didistribusikan ke berbagai penerbit surat kabar dan majalah.

Kantor berita pelopor yang masih beroperasi hingga kini antara lain Associated Press (AS), Reuters (Inggris), dan Agence-France Presse (Perancis).

Munculnya Yellow Journalism

Tahun 1800-an juga ditandai dengan munculnya istilah Yellow Journalism (jurnalisme kuning).

Ini sebuah istilah untuk “pertempuran headline” antara dua koran besar di Kota New York.

Satu dimiliki oleh Joseph Pulitzer dan satu lagi dimiliki oleh William Randolph Hearst.

Sebagai catatan, surat kabar generasi pertama di AS awalnya memang partisan, serta dengan mudah menyerang politisi dan presiden tanpa pemberitaan yang objektif dan berimbang.

Namun, para wartawannya kemudian memiliki kesadaran bahwa berita yang mereka tulis untuk publik haruslah memiliki pertanggungjawaban sosial.

Jurnalisme di Awal Abad ke-20

Pada tahun 1920-an di AS, ketika surat kabar menjatuhkan keberpihakan terang-terangan untuk mencari pelanggan baru, analis politik Walter Lippmann dan filsuf John Dewey turun gelanggang.

Mereka memperdebatkan peran jurnalisme dalam demokrasi.

Filosofi mereka yang berbeda masih menjadi ciri perdebatan yang sedang berlangsung tentang peran jurnalisme dalam masyarakat.

Perdebatan tahun 1920-an telah berulang tanpa henti di seluruh dunia, ketika jurnalis bergulat dengan peran mereka.

https://internasional.kompas.com/read/2021/10/10/170912870/perkembangan-jurnalisme-dari-1450-an-sampai-awal-abad-ke-20

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke