Salin Artikel

10 Ratu Paling Kejam dalam Sejarah Dunia

KOMPAS.com - Sejarah dunia mencatat bahwa ada sejumlah ratu yang dikenang sebagai yang paling kejam.

Kekejaman para ratu ini beragam, masing-masing punya kisah, tetapi kebanyakan berkaitan dengan penyalahgunaan kekuasaan atau merebut kekuasaan.

Siapa saja ratu paling kejam itu dan bagaimana kisah mereka? Berikut daftar rangkumannya yang dilansir dari Museum Facts:

Maria Eleonora dari Brandenburg adalah Ratu Swedia. Sejarah berkisah bahwa Eleonora in tidak senang melahirkan putrinya, Ratu Christina, karena ia menginginkan seorang putra.

Sehingga setelah melahirkan seorang putri, ia berteriak bahwa ia diberi anak yang gelap dan jelek, dengan mata hitam.

Ratu paling jahat ini menyebut putrinya sebagai "monster" dan mencoba membunuhnya beberapa kali.

Maria Eleonora bahkan tega menaruh Christina tidur di samping mayat ayahnya yang sudah membusuk.

Wu Zetian adalah satu-satunya wanita yang pernah memegang kekuasaan tertinggi wanita sepanjang sejarah China.

Tokoh penguasa wanita di dinasti Tang ini dikatakan telah mengambil posisi tertinggi negara dengan melakukan beberapa pembunuhan.

Sejarah berkisah ratu paling kejam ini bisa melakukan berbagai cara untuk melindungi statusnya, termasuk membunuh ibu dan cucunya karena menentangnya.

Ratu Isabella I memimpin Spanyol bersama dengan Raja Ferdinand II dari 1451 hingga 1504.

Selama masa pemerintahan Ratu Isabella I, ia ingin menyingkirkan Muslim dan Yahudi Spanyol dari kerajaannya.

Pada 1492, ratu paling jahat ini memerintahkan agar semua penduduk Yahudi masuk Katolik. Penduduk Yahudi dibawa ke pengadilan Spanyol untuk mengikrarkan iman mereka sebagai Katolik.

Catherine de Medici adalah istri Henry II dari Perancis. Menjelang kematian Henry II, sang ratu membalas dendam dari pernikahan mereka yang tak baik.

Sepanjang pernikahannya, Henry II berselingkuh dengan gundiknya, Diane de Poitiers.

Di ranjang kematian, suaminya meminta bertemu dengan Diane, yang oleh sang ratu permintaan itu sama sekali tidak digubris hingga ajal menjemputnya.

Tak cukup perselingkuhan membuatnya menjadi kejam. Catherine de Medici ini juga memiliki seorang putri bernama Margaret yang suka memberontak.

Seolah membalas sikap Margaret, sang ratu sering kali mematahkan hubungan romantis putrinya dengan seseorang.

Ratu paling kejam itu tak segan untuk mengurung putrinya di kastil dan dalam satu kejadian memperintahkan untuk membunuh kekasih Margaret di depan matanya.

Putranya, Raja Henry III, juga menganggap itu kejam. Dia menyuruhnya dieksekusi, tetapi tidak di depan saudara perempuannya.

Irene dari Athena, memerintah Kekaisaran Bizantium antara 797 M hingga 802 M.

Dia memerintah bersama putranya selama 2 dekade sebelum memimpin kerajaan sendirian. Putranya, Kaisar Constantine VI adalah kaisar yang tidak populer.

Ratu Irene dari Athena adalah seorang wanita yang ambisius dan menginginkan kendali penuh atas Kekaisaran Bizantium. Dengan bantuan beberapa sekutu politik, ratu yang paling kejam ini memimpin konspirasi melawan putranya sendiri.

Pada akhirnya, ibu dan anak itu berdamai. Namun pada 786 M, publik menentang Konstantinus setelah dia memutuskan untuk menceraikan istrinya dan menikahi gundiknya.

Irene mengambil keuntungan dari situasi tersebut dan sekali lagi bersekongkol melawan putranya. Ratu yang paling kejam tega memerintahkan untuk menangkap Konstantinus dan mencungkil matanya.

Ratu Ranavalona I memerintah Kerajaan Madagaskar antara 1828 dan 1861. Dia dikenang sebagai ratu yang paling kejam, yang akan melakukan apa saja untuk kerajaannya.

Ratu Ranavalona I mengambil alih mahkota setelah kematian suaminya, Raja Radama I.

Selama masa pemerintahan ratu yang paling kejam ini, sejumlah angggota keluarganya sendiri disiksa dan dibunuh,

mengeksekusi pamannya untuk melindungi kekuasaannya dan beberapa catatan menyatakan bahwa dia mengakhiri hidup ibunya dengan membuat dia kelaparan.

Marie Antoinette adalah Ratu Perancis antara 1774 dan 1792. Dia juga ratu terakhir sebelum Revolusi Perancis.

Marie Antoinette memiliki reputasi sebagai salah satu ratu paling kejam di dunia karena skandal hidup bermewah-mewahan di tengah krisis ekonomi yang dihadapi kerajaan dan rakyatnya.

Salah satu skandal yang paling terkenal adalah Countess de La Mott, seorang wanita muda, berpura-pura menjadi teman Ratu dan memasuki pengadilan Perancis pada 1785.

Wanita muda itu meyakinkan publik dengan beragam cara bahwa Antoinette ingin membeli kalung berlian. Perhiasan itu seharga 1.600.000 dollar Livres saat itu, yang hampir 12.000.000 dollar AS (Rp 170,5 miliar) hari ini.

Meskipun Antoinette tidak bersalah, publik membencinya.

Ratu Marie Antoinette dianggap paling kejam pada zaman sejarah karena sebuah dialognya terkenal, yang diklaim diucapkan sang ratu, "Biarkan mereka makan kue".

Ucapan itu diceritakan beredar ketika rakyat Perancis tidak mampu membeli roti, sehingga lahirlah Revolusi Prancis dan menyebabkan pembunuhan terhadap Ratu Marie Antoinette.

Sampai saat ini, Antoinette dianggap sebagai salah satu ratu paling kejam dalam sejarah. Namun, para sejarawan sekarang percaya bahwa ini semua hanyalah propaganda zaman sejarah yang cerdik.

Mary I atau Mary Tudor juga dikenal sebagai "Bloody Mary", karena perintahnya untuk membunuh banyak orang.

Mary I adalah Ratu Inggris pertama yang sebenarnya, tetapi pemerintahannya hanya berlangsung selama 5 tahun.

Ratu paling kejam ini memerintahkan perang melawan Protestan dan membunuh beberapa dari mereka karena bidah.

Mary I bahkan membakar beberapa anggota kelompok Protestan langsung di tempat. Ratu Inggris ini bertanggung jawab atas pembakaran lebih dari 300 orang Protestan.

Juana adalah ratu Kastila dari tahun 1504 hingga 1516. Ia adalah anak ketiga dari Ratu Isabella dan Raja Ferdinand II, yang mana juga dikenal sebagai ratu paling kejam karena tidak membiarkan suaminya mati dengan tenang.

Setelah suaminya meninggal pada 1506, jenazahnya dikebumikan. Namun, Juana membongkar makam dan membawa jasadnya pergi ke mana-mana. Dari perilakunya itu ia mendapat julukan "Juana la Loca" (bahasa Spanyol) atau Juana si gila.

Dia membawa peti matinya ke mana-mana bersamanya dan menyimpannya di bawah tempat tidurnya. Bertahun-tahun kemudian, Juana mengizinkan penguburannya di luar jendelanya.

Ratu Catherine Agung dari Rusia sebenarnya berasal dari Prusia dan bernama Sophie Friederika Auguste.

Setelah ibu mertuanya meninggal pada 1762, Catherine berkuasa. Suaminya Peter menjadi Kaisar. Namun, orang-orang tidak begitu menyukai Peter karena dia menunjukkan ketidaksukaan yang sangat jelas terhadap Rusia.

Disebutkan ratu yang paling kejam itu memanfaatkan situasi untuk menggulingkan suaminya. Meskipun tidak ada bukti keterlibatan ratu, Peter dibunuh dan Catherine naik takhta sebagai Catherine II.

Meskipun dia adalah seorang penguasa wanita yang kuat, Catherine II juga dikenal sebagai salah satu ratu paling kejam dalam sejarah.

https://internasional.kompas.com/read/2021/10/08/025757270/10-ratu-paling-kejam-dalam-sejarah-dunia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke