Salin Artikel

Mengapa Wilayah Jepang Terbagi Antara Kanto dan Kansai?

KOMPAS.com - Gambaran tentang Jepang seringkali hiruk-pikuk, modern, dan sangat futuristik.

Di sisi lain, gambaran ini bisa berubah seperti lanskap pedesaan, hijau, asri, gunung-gunung eksotis, dan nuansa yang sangat tenang.

Ternyata, dualisme wilayah seperti itu memang ada di sana. Dikenal dengan istilah wilayah Kanto dan wilayah Kansai.

Dilansir Tsunagu Japan, secara umum, penduduk Jepang memang membagi negaranya dalam dua wilayah yang berbeda, Kanto dan Kansai.

Penamaan wilayah ini ternyata berdasarkan letak wilayahnya.

Kanto yang berada di Jepang bagian timur, berasal dari "-to" yang berarti timur.

Sedangkan Kansai berada di Jepang bagian barat, terlihat dari kata "-sai" yang berarti barat.

Pembagian wilayah Kansai dan Kanto ini berawal dari pemindahan ibu kota negara Jepang, dari Kyoto ke Tokyo pada 1868.

Hal ini kemudian membuat dua kota ini menjadi sangat terkenal, baik di Jepang maupun internasional.

Padahal, dua kota ini memiliki beberapa hal yang sangat berbeda.

Tokyo yang lebih modern dan ramai, mewakili wilayah Kanto yang saat ini menjadi pusat pemerintahan di Jepang.

Sedangkan Kyoto, yang masih kental dengan budaya Jepang, mewakili wilayah Kansai yang sering disebut sebagai "dapur Jepang".

Perbedaan pertama yang terlihat jelas dari wilayah Kansai dan Kanto adalah warna taksi yang beroperasi.

Warna pada taksi yang beroperasi di Kanto, kebanyakan adalah warna kuning, walaupun taksi dengan warna lain, seperti putih dan hitam, juga banyak terlihat.

Hal ini disebabkan karena ada banyak perusahaan taksi yang mengoperasikan taksinya di wilayah Kanto.

Sementara di wilayah Kansai, kebanyakan taksi adalah warna hitam yang dianggap sesuai dengan suasana wilayah Kanto.

Taksi berwarna hitam digambarkan sebagai taksi yang mewah. Erat kaitannya dengan konsep antar-jemput pelanggan dengan baik.

Cara berkomunikasi penduduk di wilayah Kansai dan Kanto juga berbeda.

Penduduk di wilayah Kanto, seperti Tokyo, dianggap lebih berhati-hati saat bicara kepada orang lain dan membatasi diri untuk bicara kepada orang asing.

Penyebabnya karena di Tokyo, yang merupakan wilayah Kansai, banyak pendatang dari berbagai daerah.

Di sisi lain, penduduk di wilayah Kansai dianggap lebih ramah dan suka mengobrol dengan siapa saja. Membuat mereka terlihat lebih terbuka dan jujur.

Hal lain yang membedakan wilayah Kanto dan Kansai adalah pada perbedaan selera makannya.

Orang-orang yang tinggal di wilayah Kanto, lebih menyukai makanan dengan rasa yang kuat dan bumbu yang kental.

Sedangkan makanan yang ada di wilayah Kansai, kebanyakan punya rasa yang tidak terlalu kuat dan bumbu yang ringan.

Contohnya mi yang disajikan di Tokyo memiliki kuah atau kaldu yang sangat kaya bumbu dan kental.

Namun, kuah mi yang disajikan di wilayah Kansai, seperti Kyoto atau Osaka, punya rasa yang ringan dengan kuah yang bening dan tidak terlalu kental.

Wilayah Kanto lebih banyak mengonsumsi mi jenis soba, sedangkan penduduk Kansai kebanyakan mengonsumsi mi udon.

Wilayah Kansai memang punya struktur tanah yang tidak bisa ditanami padi, maka penduduknya mengonsumsi soba yang tidak dibuat dari olahan beras. Ini amat berbeda dengan Kanto.

https://internasional.kompas.com/read/2021/09/29/170400170/mengapa-wilayah-jepang-terbagi-antara-kanto-dan-kansai

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke