Salin Artikel

10 Negara yang Tidak Pernah Dijajah, dari Thailand hingga Afghanistan

Daftar negara mana yang tidak pernah dijajah ini tersebar mulai Thailand di tenggara hingga negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Iran, dan Afghanistan.

Berikut adalah daftar negara tidak pernah dijajah yang dihimpun dari World Atlas.

Pada abad ke-16, Kekaisaran Ottoman menguasai sebagian besar Arab Saudi dan tetap berkuasa sampai 1918. Selama kekuasaan itu, keluarga kerajaan Saudi mulai berjuang menguasai negara.

Gerakan politik ini bertepatan dengan Perang Dunia 1 ketika Inggris berperang melawan Kekaisaran Ottoman.

Untuk melemahkan Kekaisaran, Inggris memberikan dukungan dalam pemberontakan pan-Arab. Pada akhir perang, Ottoman kehilangan kendali atas Arab Saudi dan meninggalkannya.

Dulu Inggris dan Rusia tertarik mengendalikan Kekaisaran Persia, yang sekarang menjadi Iran.

Rusia berhasil merebut beberapa wilayah utara (sekarang salah satunya adalah Turkmenistan) pada abad ke-19. Demikian juga, pasukan Inggris memperoleh kekuasaan di timur Kekaisaran Persia, dekat Pakistan saat ini.

Waktu itu sebagian besar Iran berada di bawah kekuasaan Dinasti Qajar, yang meminjam uang dari bank-bank Eropa.

Namun, karena tidak dapat melunasi, Pemerintah Inggris dan Rusia sepakat bahwa mereka akan mengontrol dan membagi pendapatan Persia dari berbagai sumber.

Kekaisaran Persia tidak pernah menyetujuinya, sehingga mencegah negara tersebut dijajah secara resmi.

Pemerintah Jepang menyadari ancaman invasi Barat dan sebagai tanggapan, memprakarsai Restorasi Meiji tahun 1868.

Reformasi sosial dan politik ini mempersiapkan negara untuk berhasil mengalahkan Qing China selama Perang China-Jepang Pertama.

Ketika Rusia kemudian menyerang, pasukan Jepang siap dan memenangi Perang Rusia-Jepang tahun 1905.

Selama Perang Dunia II, Jepang mengambil keuntungan untuk mencaplok Korea dan Manchuria, menjadi kekuatan kolonial juga.

Korea dikuasai Qing China sampai 1895 ketika Pemerintah Jepang mengambil alih kendali setelah menang Perang Sino-Jepang Pertama.

Itu adalah kolonisasi resmi pertama Jepang pada 1910, sehingga Korea dapat dikatakan sebagai negara yang tidak pernah dijajah bangsa Eropa.

Kerajaan Siam terletak di antara Indo-China yang dikuasai Perancis (sekarang menjadi Vietnam, Laos, dan Kamboja) serta Burma (kini Myanmar) yang dikuasai Inggris.

Raja Chulalongkorn mengadopsi beberapa kebiasaan Eropa dan menerapkan teknologi Benuar Biru untuk mencegah penjajahan.

Upaya diplomatiknya membantu Siam memiliki hubungan dekat dengan Inggris dan Perancis, sehingga mencegah sebagian besar kerajaannya jatuh di bawah kekuasaan Eropa.

Ukuran negara yang sangat besar membuat China sulit dijajah. Inggris dan Perancis, alih-alih mendapatkan kekuasaan kolonial, hanya bisa menguasai impor dan ekspor China.

Melihat hal tersebut, AS, Rusia, dan Italia juga menginginkan hal yang sama.

Alih-alih dijajah, wilayah pesisir China dibagi untuk para kekuatan Barat, menyebabkan Dinasti Qing kehilangan sebagian, tetapi tidak semua kendalinya.

Akan tetapi, militer Afghanistan dapat menaklukkan tentara Inggris dalam Perang Anglo-Afghanistan Pertama tahun 1839.

Pasukan Inggris sekali lagi berusaha menguasai Afghanistan dalam Perang Anglo-Afghanistan Kedua, 1878-1880.

Selama perang tersebut, Inggris mampu menegosiasikan kontrol hubungan luar negeri Afghanistan, sedangkan Afghanistan mempertahankan kontrol domestik.

Dalam hal ini, fitur geografis negara itu menguntungkannya dan pegunungan menghalangi perjalanan Inggris.

Tidak mau menghadapi medan yang berat, pasukan Inggris meninggalkan Nepal sebagai negara merdeka, menciptakan zona perbatasan untuk India yang masih diduduki Inggris.

Selain itu, tentara Inggris terkesan dengan kemampuan militer pasukan Gurkha dan merekrut mereka untuk menjadi tentara kolonial.

Selama 1772-1774, militer Inggris bertempur dan menguasai beberapa wilayah kecil Kerajaan Bhutan. Namun, kontrol ini coba dinegosiasi oleh Bhutan.

Sebagai imbalan untuk pemindahan pasukan Inggris, Kerajaan Bhutan setuju untuk membayar mereka 5 kuda dan memberi kendali atas industri penebangannya.

Meski ada perjanjian ini, kedua negara berada dalam ketidaksepakatan perbatasan yang konstan sampai 1947, ketika India memperoleh kemerdekaannya dan pasukan Inggris menarik diri dari daerah tersebut.

Saat itu orang-orang Eropa saling bersaing untuk menyerang dan menjajah negara-negara di Afrika.

Pada akhir periode invasi, sekitar 90 persen Afrika dijajah oleh negara-negara Eropa.

Pada tahun 1867, Raja Tewodros menulis korespondensi dengan Ratu Victoria dari Inggris, yang tidak pernah menjawab.

Raja Tewodros lalu marah dan memenjarakan beberapa warga Inggris pada 1868, dan menolak membebaskannya.

Pasukan Inggris menyerbu tetapi gagal menggulingkan Raja.

Pada 1888 pasukan Italia tiba, tetapi bernegosiasi dengan Ethiopia dan hanya mengambil alih Eritrea.

Ethiopia berhasil mengalahkan tentara Italia dalam Perang Italia-Ethiopia Pertama tahun 1896.

Berikutnya pada 1935, pasukan Italia di bawah komando Benito Mussolini kembali menyerbu, dan kali ini menduduki Ethiopia serta menggulingkan Kaisar Haile Selassie.

Akan tetapi, Kaisar Selassie mendapatkan kembali kendali pada akhir Perang Dunia II pada 1941 dan mencaplok koloni Italia di Eritrea pada tahun 1943, sehingga Ethiopoa termasuk negara tidak pernah dijajah.

https://internasional.kompas.com/read/2021/09/12/200828770/10-negara-yang-tidak-pernah-dijajah-dari-thailand-hingga-afghanistan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke