Salin Artikel

Tentara Terakota, Pasukan Penjaga Akhirat Kaisar Qin Shi Huang dari Zaman China Kuno

KOMPAS.com - Pada 29 Maret 1974, sekelompok petani menggali sumur di ladang, sekitar 20 mil sebelah timur kota Xi'an di provinsi Shaanxi.

Setelah menggali sekian meter, para petani menemukan 3 lubang yang berisi 8.000 patung Tentara Terakota seukuran tubuh manusia asli.

Ada juga kereta, kavaleri, tentara lapis baja dan senjata panah. Ada perwira tinggi, termasuk 9 jenderal yang ditemukan sejauh ini di salah satu lubang.

Lubang itu tampak benar-benar berfungsi sebagai pos komando tentara dan berisi penjaga kehormatan beserta kereta kuda untuk komandan pasukan.

Lubang-lubang itu terletak kurang dari 1 mil ke timur laut dari sebuah makam berbentuk piramida yang dibangun untuk Kaisar Pertama China, Qin Shi Huang (259-210 SM).

Menurut Pusat Warisan Dunia UNESCO, para arkeolog menduga bahwa makam itu mungkin berisi seluruh replika kota Xi'an pada zaman itu, yang dijaga oleh para Tentara Terakota dan untuk melayani Kaisar Qin Shi Huang di akhirat.

Sejarawan percaya bahwa mungkin ada sekitar 700.000 pekerja yang berkerja selama hampir 3 dekade untuk membuat makam Kaisar Qin Shi Huang tersebut.

Fitur wajah Tentara Terakota berbeda

Rincian para Tentara Terkota begitu rumit dan tampak individual, sehingga telah dihipotesiskan bahwa mereka didasarkan pada tentara nyata yang bertugas di pasukan pertahanan Kaisar Qin Shi Huang.

Setiap patung Tentara Terakota memiliki gaya rambut dan fitur yang unik, beberapa memiliki jambul sementara yang lain memiliki janggut, beberapa memiliki topi dan tunik longgar, sementara yang lain memiliki rompi lapis baja dan rambut dikepang.

Mereka memiliki bentuk, ekspresi, dan postur yang berbeda.

Setiap Tentara Terakota ternyata memuat cap nama mandor yang bertanggung jawab atas penciptaan patung tersebut, sehingga kesalahan dapat dilacak, menurut Field Museum.

Selain Tentara Terakota

Sosok terakota non-militer telah ditemukan di lubang lain. Seperti Tentara Terakota, mereka dimaksudkan untuk melayani Qin Shi Huang di akhirat.

Para tokoh terakota non-militer itu di antaranya adalah pegawai negeri sipil terakota, dilengkapi dengan tablet bambu untuk menulis, dan bahkan ada sekelompok akrobat terakota yang dimaksudkan untuk hiburannya di akhirat.

"Menurut cara mereka (akrobat) tampil, kami berspekulasi bahwa mereka bukan asli China tengah, tetapi mungkin berasal dari selatan, mungkin daerah Burma," kata arkeolog Duan Qingbo, yang bertanggung jawab atas penggalian di lubang Tentara Terakota, dalam komentar terjemahan yang muncul di The Independent.

Untuk persiapan akhirat kaisar pertama China ini, benar-benar detail. Dia memiliki pasukan besar dalam formasi militer nyata dan bahkan hiburan yang dibawa dari jauh.

Perlengkapan senjata Tentara Terakota

Selama penggalian lubang yang berisi Tentara Terakota, para arkeolog menemukan sekitar 40.000 senjata perunggu, termasuk kapak perang, busur panah, mata panah, hingga tombak.

Meski saat itu sudah lebih dari 2.000 tahun, senjata-senjata Tentara Terakota masih terpelihara dengan sangat baik.

Itu berkat pelapisan pelindung krom, teknik yang tampaknya lebih modern, digunakan di Jerman pada 1937 dan Amerika Serikat pada 1950. Hal itu, yang mengungkapkan kecanggihan metalurgi China kuno.

Kaisar Qin Shi Huang yang takut mati

Kaisar pertama China, Qin Shi Huang, diceritakan dalam sejarah, merupakan penguasa hebat yang menyatukan 7 negara bagian di China yang saat itu saling bertikai, masa itu dikenal sebagai Periode Negara-negara Berperang.

Ia membangun kemajuan besar di bidang politik, ekonomi, hingga budaya, termasuk mengenalkan standar tulisan, standar bobot dan ukuran, sistem kanal dan jalan, memajukan ilmu metalurgi, serta memulai proyek skala besar, seperti tembok Besar China.

Namun, usaha penyatuan China dan masa pemerintahannya tidak lepas dari kekerasan perang, perebutan wilayah, dan lainnya.

Dia memerintahkan pembunuhan terhadap para cendekiawan yang ide-idenya berlawanan dengannya.

Ia mengubur hidup-hidup 460 sarjana pada 212 SM, karena berani melawan pendapatnya. Ada pun 700 lainnya dirajam sampai mati.

Dia memerintahkan semua buku yang tidak terkait dengan pemerintahannya dibakar habis pada 213 SM.

Di masa itu, sekolah-sekolah hanya diperbolehkan mengikuti pemikiran kaisar. "Ikuti hukum Kaisar atau menghadapi konsekuensi", hanya itu pilihannya.

Menurut cerita sejarahnya, banyak buruh dan pengrajin juga kehilangan nyawa mereka selama pembangunan kompleks makamnya.

Meski begitu hebat dan kejam, tetap saja Kaisar Pertama China ini takut mati. Semakin bertambah usia, ia semakin ketakutan.

Sampai ia terobsesi untuk menemukan ramuan hidup abadi. Ia mengeluarkan perintah eksekutif hingga ke pelosok desa dan perbatasan, membuat para dokter dan alkemis berlomba mengarang membuat ramuan hidup abadi.

Diyakini para peneliti sekarang, ramuan yang dikonsumsinya adalah merkuri sulfida atau disebut juga cinnabar yang berbahaya.

Bukan hidup abadi yang diperolehnya, justru umur yang relatif pendek. Ia meninggal di usia 39 tahun.

Namun, ia telah menyiapkan kematiannya dengan membuat perlengakapan untuk akhirat di makamnya, temasuk membuat Tentara Terakota. Hal itu Kaisar Qin Shi Huang lakukan untuk berjaga jika ramuan hidup abadi tidak berfungsi.

Pada 215 SM, Kaisar Qin Shi Huang memerintahkan pembangunan makam raksasa untuk dirinya sendiri.

Makam yang sangat luas disertai 8.000 tentara keramik dan kuda yang dikenal sebagai Tentara Terakota, aliran sungai merkuri, hingga jebakan senjata untuk menggagalkan penjarahan.

Makam itu sekaligus replika duniawi sang Kaisar.

https://internasional.kompas.com/read/2021/09/05/055830170/tentara-terakota-pasukan-penjaga-akhirat-kaisar-qin-shi-huang-dari

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke