Salin Artikel

Helene de Pourtales: Wanita Pertama yang Mendapatkan Medali Emas Olimpiade

KOMPAS.com - Belum lama ini kita ketahui, Greysia Polii/Apriyani Rahayu adalah ganda putri Indonesia pertama yang meraih medali emas di Olimpiade.

Lalu, tahukah kamu siapa perempuan berdaya pertama yang mendapatkan medali emas dalam Olimpiade?

Dialah Helene de Pourtales, wanita pertama yang mendapatkan medali emas Olimpiade Musim Panas pada 1900. Ia seorang Amerika yang menjadi pelaut Swiss yang berkompetisi.

Lahir pada 28 April 1868 di New York City, de Pourtales adalah putri dari Henry Isaac Barbey dan Mary Barbey.

Ia lahir dengan nama Helen Barbey di keluarga sangat kaya. Ayahnya adalah seorang bankir kaya, seorang pemodal dan direktur Buffalo, Rochester and Pittsburgh Railway.

Pada 22 Mei 1900, dia adalah bagian dari awak kapal pesiar Lérina, yang memenangkan juara pertama dari lomba layar di kelas 1-2 ton, seperti yang dilansir dari People Pill.

Hal itu, menjadikannya wanita pertama yang ikut lomba dan meraih medali emas Olimpiade, karena saat itu adalah pertama kalinya wanita diizinkan untuk ikut lomba.

Tiga hari kemudian, kru yang sama menempati urutan kedua dalam lomba layar kedua di kelas 1-2 ton dan mendapatkan medali perak.

Helene de Pourtales sangat terkenal karena menjadi wanita pertama yang memenangkan medali emas dua bulan sebelum Charlotte Cooper.

Pada 1891, de Pourtalès menikah dengan Hermann Alexander, Count von Pourtalès (1847–1904), setelah kematian istri pertamanya, Marguerite Marcet. Hermann adalah kapten Cuirassier of the Guard.

Hermann adalah kru lomba layar itu bersama de Pourtalès, dan keponakan suami Hermann, Bernard juga anggota kru.

Pernikahannya berlangsung di Washington DC, dihadiri oleh William Howard Taft yang saat itu menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat.

Dari pernikahan itu, de Pourtalès menjadi ibu tiri dari Count Guy de Pourtalès (1881–1941) dan Count Raimond Pourtals (1882–1914).

Setelah kematian Hermann Alexander pada 1914, ia menikah lagi dengan Pangeran Johannes Baptista dari Löwenstein-Wertheim-Rosenberg (1880-1956), putra bungsu Charles, Pangeran ke-6 Löwenstein-Wertheim-Rosenberg.

De Pourtalès meninggal pada 2 November 1945 di Jenewa. Dalam salah satu buku hariannya, yang kemudian dijual melalui lelang, ia memberikan gambaran yang jelas tentang Piala Amerika 1887.

https://internasional.kompas.com/read/2021/08/05/040631470/helene-de-pourtales-wanita-pertama-yang-mendapatkan-medali-emas

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke