Salin Artikel

Inspirasi Energi: Percepatan Transisi Energi Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Global

KOMPAS.com – Sebuah publikasi terbaru mengestimasikan bahwa percepatan transisi energi dapat menumbuhkan ekonomi dunia sebesar 2,4 persen di atas perkiraan pertumbuhan normal.

Estimasi tersebut dipaparkan International Renewable Energy Agency (IRENA) dalam publikasi terbarunya berjudul World Energy Transitions Outlook.

Menurut dokumen tersebut, investasi awal yang diperlukan untuk transisi energi demi menuju bumi yang lebih bersih memang tak murah, yakni mencapai 131 triliun dollar AS hingga 2050.

Investasi tersebut mencakup peningkatan efisiensi energi, energi terbarukan, elektrifikasi hilir, jaringan listrik, fleksibilitas, pengembanga hidrogen, dan inovasi.

Meski perlu mengeluarkan investasi awal besar, efek balik yang diterima manusia jauh lebih besar jika memasukkan faktor eskternalitas seperti rendahnya polusi udara, meningkatkan kesehatan manusia, dan mencegah perubahan iklim.

“IRENA melihat transisi energi sebagai peluang bisnis besar bagi banyak pemangku kepentingan termasuk sektor swasta, mengalihkan pendanaan dari ekuitas ke modal utang swasta,” tulis laporan tersebut.

Laporan itu menambahkan, teknologi energi yang lebih bersih dan transisi energi akan lebih mudah mendapatkan pembiayaan utang jangka panjang yang terjangkau di tahun-tahun mendatang.

“Sementara aset bahan bakar fosil akan semakin dihindari oleh pemodal swasta dan karena itu terpaksa mengandalkan pembiayaan ekuitas dari laba ditahan dan masalah ekuitas baru,” sambung laporan itu.

“Proyek padat modal dan lebih terdesentralisasi akan memengaruhi persepsi risiko investor, yang pada gilirannya mungkin memerlukan kebijakan baru serta intervensi pasar modal,” tambah laporan itu.

Selain peran investasi swasta, laporan tersebut menyatakan bahwa pembiayaan publik masih berperan penting untuk transisi energi yang cepat, adil, dan inklusif.

Pada 2019, sektor publik menyediakan sekitar 450 miliar dollar AS melalui ekuitas publik dan pinjaman oleh lembaga keuangan sebagaimana dilansir Mining.com.

Pembiayaan utang publik juga dipandang sebagai fasilitator penting bagi pemberi pinjaman lain, terutama di negara berkembang.

Data yang dirilis IRENA juga menunjukkan bahwa strategi pemerintah saat ini memiliki ide untuk berinvestasi dalam transisi energi sebesar 98 triliun dollar AS pada 2050.

“Dana besar akan mengalir untuk modernisasi infrastruktur yang usang untuk memenuhi permintaan energi yang terus meningkat,” tambah laporan tersebut.

Pemerintah juga memegang peran kunci untuk mendorong pasar menuju dunia yang memanfaatkan teknologi energi hijau.

Ini berarti, pembuat kebijakan didorong untuk memberi insentif sekaligus mengambil tindakan untuk menghilangkan distorsi pasar yang mendukung bahan bakar fosil.

Selain itu, pemerintah juga didorong untuk memfasilitasi perubahan yang diperlukan dalam struktur pendanaan.

“Ini akan melibatkan penghapusan subsidi untuk bahan bakar fosil dan perubahan sistem fiskal sebagai refleksi biaya lingkungan, kesehatan, dan sosial yang negatif dari bahan bakar fosil,” tulis laporan tersebut.

“Kebijakan moneter dan fiskal, termasuk kebijakan penetapan harga karbon, akan meningkatkan daya saing dan menyamakan kedudukan,” sambung laporan itu.

Kebijakan yang mengarah pada peningkatan kerja sama internasional juga dianggap penting untuk mendorong perubahan struktural yang lebih luas menuju ekonomi dan masyarakat yang tangguh.

https://internasional.kompas.com/read/2021/07/05/190509270/inspirasi-energi-percepatan-transisi-energi-meningkatkan-pertumbuhan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke