Salin Artikel

George Washington: Petani Virginia yang Jadi Presiden Pertama Amerika Serikat

KOMPAS.com - George Washington adalah presiden pertama Amerika Serikat, yang dikenang sebagai seorang bapak pendiri Amerika Serikat dan pimpinan tertinggi Angkatan Bersenjata Kontinental untuk memenangkan Perang Revolusioner.

Biografi George Washington menyebutkan bahwa ia adalah seorang petani yang memiliki perkebunan di Virginia, sebelum menjabat sebagai seorang jenderal dan panglima tertinggi dalam tentara kolonial selama Perang Revolusi Amerika.

Kemudian, menjadi presiden pertama Amerika Serikat dari 1789 hingga 1797.

Kehidupan awal Washington

Washington lahir pada 22 Februari 1732 di Westmoreland County, Virginia. Dia anak pertama dari 6 bersaudara, pasangan Agustinus Washington dan Mary Ball, seperti yang dilansir dari Biography.

Washington lahir dari pernikahan kedua ayahnya dengan Maria. Dia menikahi istri pertamanya, Jane Butler, dan mereka memiliki 3 anak. Jane meninggal 1729 dan Agustinus menikahi Mary Ball pada 1731.

Ayah Washington adalah seorang pria ambisius yang memperoleh tanah, mempekerjakan orang, membangun pabrik, dan menanam tembakau.

Keluarga itu tinggal di Pope's Creek di Westmoreland County, Virginia. Mereka adalah anggota "kelas menengah" Virginia yang cukup makmur.

Sejarah kemakmurannya di Virginia, diawali oleh sang kakek buyut, John Wasington, yang pindah dari Inggris ke Virginia.

Sebagian besar kekayaan keluar Washington di Inggris hilang di bawah pemerintahan Oliver Cromwell.

Masa Kecil dan pendidikan

Sedikit yang diketahui tentang masa kecil Washington, yang memupuk banyak dongeng yang kemudian dibuat oleh para penulis biografi untuk mengisi kekosongan tersebut.

Dia antaranya adalah cerita tentang Washington menebang pohon ceri hadiah ayahnya, yang kemudian ia berusaha jujur mengakui kesalahan itu.

Diketahui bahwa dari usia 7 hingga 15 tahun, Washington bersekolah di rumah dan belajar dengan sexton gereja lokal. Kemudian, menjadi guru dalam matematika praktis, geografi, Latin, dan klasik Inggris.

Namun, ia juga telah menguasai ilmu tananam tembakau dan memelihara ternak, pada awal masa remajanya.

Karier militer

Karier Washington di militer dimulai tak lama setelah kematian Lawrence, menurut catatan biografi George Washington.

Pada Desember 1752, Washington yang tanpa memiliki pengalaman militer sebelumnya, diangkat menjadi komandan milisi Virginia oleh Gubernur Virginia, Robert Dinwiddie.

Pada 31 Oktober 1753, Dinwiddie mengirim Washington ke Fort LeBoeuf, di tempat yang sekarang Waterford, Pennsylvania, untuk memperingatkan Perancis agar meninggalkan tanah yang diklaim oleh Inggris.

Namun, Perancis menolak. Dinwiddie mengirim Washington kembali dengan pasukan dan mereka mendirikan pos di Great Meadows.

Pasukan kecil Washington menyerang sebuah pos Perancis di Fort Duquesne, membunuh komandannya, Coulon de Jumonville, dan 9 orang lainnya, serta menahan sisanya. 

Perancis melakukan serangan balik untuk mengusir Washington dan anak buahnya untuk kembali ke posnya di Great Meadows.

Setelah pengepungan sehari penuh, Washington menyerah dan segera dibebaskan dan kembali ke Williamsburg.

Pada 1755, ia bergabung dengan tentara Jenderal Inggris Edward Braddock di Virginia. Inggris telah menyusun rencana untuk serangan 3 cabang terhadap pasukan Perancis yang menyerang Fort Duquesne, Fort Niagara, dan Crown Point.

Selama pertemuan itu, Perancis dan sekutu India mereka menyergap Braddock, yang terluka parah. Washington lolos dari cedera dengan 4 lubang peluru di jubahnya.

Meskipun dia bertempur dengan berani, dia tidak bisa berbuat banyak untuk membalikkan kekalahan dan memimpin pasukan yang kalah kembali ke tempat yang aman.

Pada Agustus 1755, Washington diangkat menjadi komandan semua pasukan Virginia pada usia 23 tahun.

Dia dikirim ke perbatasan untuk berpatroli dan melindungi wilayah hampir 400 mil luasnya, dengan sekitar 700 tentara kolonial yang tidak disiplin dan legislatif kolonial Virginia tidak mau mendukungnya.

Hal itu adalah tugas yang membuat frustrasi. Kesehatannya menurun pada bulan-bulan penutupan 1757 dan dia dipulangkan karena disentri.

Pada 1758, Washington kembali bertugas pada ekspedisi lain untuk merebut Fort Duquesne.

Sebuah insiden tembak-menembak terjadi, menewaskan 14 orang dan melukai 26 orang Washington. Namun, Inggris mampu mencetak kemenangan besar, merebut Fort Duquesne dan menguasai Lembah Ohio.

Washington pensiun dari resimen Virginia pada Desember 1758. Biography menyebutkan, pengalamannya selama perang itu membuat Washington frustrasi.

Washington mengajukan komisi dengan tentara Inggris, tetapi ditolak. Pada 1758, ia mengundurkan diri dan kembali ke Gunung Vernon dengan perasaan kecewa.

Pada tahun yang sama, ia memasuki dunia politik dan terpilih menjadi anggota House of Burgesses di Virginia.

Sebulan setelah meninggalkan pasukan militer, Washington menikahi Martha Dandridge Custis, seorang janda, yang hanya beberapa bulan lebih tua darinya.

Martha membawa kekayaan yang cukup besar dalam pernikahan itu, tanah seluas 18.000 hektar, di mana Washington secara pribadi memperoleh 6.000 hektar.

Selama pensiun dari milisi Virginia sampai awal Revolusi Amerika, Washington mengabdikan dirinya untuk merawat dan pengembangan produktivitas tanahnya serta mengikuti perkembangan ilmiah terbaru.

Revolusi Amerika

Pada akhir 1760-an, Washington telah mengalami secara langsung efek dari kenaikan pajak yang dikenakan pada koloni Amerika oleh Inggris, sehingga ia bertekad untuk mendeklarasikan kemerdekaan dari Inggris.

Melansir History, Washington menjabat sebagai delegasi untuk Kongres Kontinental Pertama pada 1774 di Philadelphia.

Pada saat Kongres Kontinental Kedua diadakan setahun kemudian, Revolusi Amerika telah dimulai dengan sungguh-sungguh, dan Washington diangkat menjadi panglima tertinggi Angkatan Darat Kontinental.

Washington terbukti menjadi jenderal yang lebih baik. Kekuatannya bukan terletak pada kejeniusannya di medan perang, tetapi pada kemampuannya untuk menyatukan tentara kolonial yang sedang berjuang.

Pasukannya kurang terlatih dan kekurangan makanan, amunisi, dan persediaan lainnya. Bahkan terkadang ada tentara yang pergi tanpa sepatu di musim dingin.

Namun, Washington mampu memberi mereka arahan dan motivasi. Kepemimpinannya selama musim dingin 1777-1778 di Valley Forge merupakan bukti kekuatannya untuk menginspirasi anak buahnya untuk terus maju.

Selama perang 8 tahun yang melelahkan, pasukan kolonial memenangkan beberapa pertempuran, tetapi secara konsisten bertahan melawan Inggris.

Pada Oktober 1781, dengan bantuan Perancis (yang bersekutu dengan penjajah atas saingan mereka Inggris), pasukan Kontinental mampu menangkap pasukan Inggris di bawah Jenderal Charles Cornwallis (1738-1805) dalam Pertempuran Yorktown.

Tindakan ini secara efektif mengakhiri Perang Revolusi dan Washington dinyatakan sebagai pahlawan nasional.

Washington presiden pertama Amerika Serikat

Pada 1783, dengan penandatanganan Perjanjian Paris antara Inggris Raya dan AS, Washington, percaya bahwa dia telah melakukan tugasnya, melepaskan komando tentaranya dan kembali ke Gunung Vernon.

Ia berniat melanjutkan hidupnya sebagai petani terhormat dan kepala keluarga.

Namun, pada 1787, ia diminta untuk menghadiri Konvensi Konstitusi di Philadelphia dan memimpin panitia untuk merancang konstitusi baru.

Kepemimpinannya yang mengesankan di sana meyakinkan para delegasi bahwa dia adalah orang yang paling memenuhi syarat untuk menjadi presiden pertama negara Amerika Serikat.

Awalnya Washington menolak. Dia ingin kembali ke kehidupan yang tenang di rumah dan menyerahkan pemerintahan negara baru kepada orang lain.

Namun, opini publik begitu kuat, sehingga akhirnya dia menyerah. Pemilihan presiden pertama diadakan pada 7 Januari 1789, dan Washington menang dengan mudah.

John Adams (1735-1826), yang menerima suara terbanyak kedua, menjadi wakil presiden pertama Amerika Serikat.

Washington resmi dilantik menjadi presiden pertama Amerika Serikat saat berusia 57 tahun pada 30 April 1789, di New York City.

Karena Washington DC, ibu kota masa depan Amerika belum dibangun, dia tinggal di New York dan Philadelphia.

Saat menjabat, dia menandatangani undang-undang yang menetapkan masa depan, ibu kota permanen AS di sepanjang Sungai Potomac, kota yang kemudian dinamai Washington DC, untuk menghormatinya.

Pencapaian George Washington

Amerika Serikat adalah negara kecil ketika Washington menjabat, terdiri dari 11 negara bagian dan berpenduduk sekitar 4 juta orang, dan tidak ada preseden tentang bagaimana presiden baru harus melakukan bisnis domestik atau asing.

Sadar bahwa tindakannya kemungkinan akan menentukan bagaimana presiden masa depan diharapkan untuk memerintah, Washington bekerja keras untuk memberikan contoh keadilan, kehati-hatian, dan integritas.
Dalam urusan luar negeri, ia mendukung hubungan baik dengan negara lain, tetapi juga menyukai posisi netral dalam konflik luar negeri.

Di dalam negeri, ia menominasikan hakim agung pertama Mahkamah Agung AS, John Jay (1745-1829), menandatangani undang-undang pendirian bank nasional pertama, Bank Amerika Serikat, dan mendirikan kabinet kepresidenannya sendiri.

Dua pejabat kabinetnya yang paling menonjol adalah Menteri Luar Negeri Thomas Jefferson (1743-1826) dan Menteri Keuangan Alexander Hamilton (1755-1804).

Hamilton menyukai pemerintah pusat yang kuat dan merupakan bagian dari Partai Federalis. Sementara Jefferson, lebih menyukai hak negara bagian yang lebih kuat sebagai cikal bakal Partai Demokrat.

Washington percaya bahwa pandangan yang berbeda sangat penting untuk kesehatan pemerintahan baru, tetapi dia tertekan dengan apa yang dia lihat sebagai keberpihakan yang muncul.

Kepresidenan George Washington ditandai dengan serangkaian pengalaman pertama. Dia menandatangani undang-undang hak cipta Amerika Serikat pertama, melindungi hak cipta penulis.

Dia juga menandatangani proklamasi Thanksgiving pertama, menjadikan 26 November sebagai hari Thanksgiving nasional untuk akhir perang kemerdekaan Amerika dan ratifikasi Konstitusi yang berhasil.

Selama kepresidenan Washington, Kongres mengesahkan undang-undang pendapatan federal pertama, pajak atas minuman keras yang disuling.

Pada Juli 1794, para petani di Pennsylvania Barat memberontak atas apa yang disebut “pajak wiski.”

Washington memanggil lebih dari 12.000 anggota milisi ke Pennsylvania untuk membubarkan Pemberontakan Wiski dalam salah satu ujian besar pertama terhadap otoritas pemerintah nasional.

Di bawah kepemimpinan Washington, negara bagian meratifikasi Bill of Rights, dan 5 negara bagian baru masuk serikat, yaitu North Carolina (1789), Rhode Island (1790), Vermont (1791), Kentucky (1792) dan Tennessee (1796).

Dalam masa jabatan keduanya, Washington mengeluarkan proklamasi netralitas untuk menghindari perang 1793 antara Inggris dan Perancis.

Namun, ketika menteri Perancis Edmond Charles Genet mengunjungi Amerika Serikat, dia dengan berani memamerkan proklamasi tersebut.

Pada 1795, Washington menandatangani Perjanjian Perdagangan dan Navigasi Persahabatan, yang telah merundingkannya dengan pemerintah Raja George III.

membantu AS menghindari perang dengan Inggris Raya, tetapi juga membuat marah anggota Kongres tertentu di rumah dan ditentang keras oleh Thomas Jefferson dan James Madison.

Secara internasional, hal itu menyebabkan kegemparan di antara Perancis, yang percaya itu melanggar perjanjian sebelumnya antara Amerika Serikat dan Perancis.

Akhir masa Washington

Pada 1796, setelah dua periode menjabat sebagai presiden AS dan menolak untuk menjalani masa jabatan ketiga, Washington akhirnya pensiun.

Dalam pidato perpisahan, Washington mendesak AS untuk mempertahankan standar tertinggi di dalam negeri dan meminimalkan keterlibatan dengan kekuatan asing.

Pidato tersebut masih dibacakan setiap Februari di Senat AS untuk memperingati ulang tahun Washington.

Lebih dari 4 dekade memberikan pelayanan publik telah membuatnya menua, tetapi dia masih merupakan sosok yang memerintah.

Pada Desember 1799, dia masuk angin setelah memeriksa lahannya di tengah hujan.

Pilek berkembang menjadi infeksi tenggorokan hingga Washington meninggal malam hari pada 14 Desember 1799 saat usianya 67 tahun.

Dia dimakamkan di Gunung Vernon, yang pada 1960 ditetapkan sebagai tempat bersejarah nasional.

Washington dikenang sebagai "Bapak Negara", wajahnya muncul di uang kertas dolar AS serta puluhan sekolah, kota, county, negara bagian serta ibu kota negara, dinamai dengan namanya, Washington.

https://internasional.kompas.com/read/2021/07/04/152927770/george-washington-petani-virginia-yang-jadi-presiden-pertama-amerika

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke