Salin Artikel

Isi Perjanjian Versailles 1919 dan Kerugian Jerman Kalah Perang Dunia 1

Perjanjian Versailles secara resmi mengakhiri Perang Dunia Pertama, dan berlaku mulai 10 Januari 1920.

Melansir Encyclopaedia Britannica, ada 14 poin yang dirumuskan Presiden Amerika Serikat (AS) Woodrow Wilson untuk mengatur gencatan senjata umum pada Oktober 1918, dan diterima oleh Jerman.

Perjanjian Versailles dirancang dalam Konferensi Perdamaian Paris musim semi 1919, yang didominasi oleh para pemimpin negara dengan sebutan Big Four.

Mereka adalah David Lloyd George dari Inggris, Georges Clemenceau dari Perancis, Woodrow Wilson dari AS, dan Vittorio Orlando dari Italia.

  1. Pembatasan kekuatan militer Jerman
  2. Jerman menyerahkan wilayah Alsace-Lorraine kepada Perancis
  3. Jerman menyerahkan wilayah Eupen dan Malmedy kepada Belgia
  4. Sekutu mengambil alih seluruh wilayah jajahan Jerman
  5. Jerman harus membayar ganti rugi perang
  6. Pelabuhan Danzig berada dibawah pengawasan Liga Bangsa Bangsa

Britannica menerangkan, populasi dan wilayah Jerman berkurang sekitar 10 persen akibat Perjanjian Versailles.


Apa saja kerugian Jerman akibat Perjanjian Versailles?

Blok Sekutu yang menang Perang Dunia I menuntut kompensasi dari Jerman atas semua kerusakan terhadap penduduk sipil dan properti mereka, akibat invasi militer darat, laut, dan udara.

Mengutip DW Indonesia, sebelum Perjanjian Versailles diteken, dalam perjanjian gencatan senjata di Compiegne tanggal 11 November 1918 Jerman diwajibkan membayar reparasi perang senilai 20 miliar Goldmark – saat itu setara dengan harga 7.000 ton emas.

Jumlah itu harus dibayar secara mengangsur dari tahun 1919 sampai 1921, sebuah persyaratan yang sangat memberatkan bagi Jerman.

Akan tetapi isi Perjanjian Perdamaian Versailles membuat beban Jerman lebih berat lagi.

Selain angsuran reparasi perang yang mesti dibayar, negara itu juga harus membayar biaya-biaya kerugian perang yang nilainya akan ditentukan belakangan.

Apalagi, perlakuan Sekutu terhadap perwakilan politik dari Jerman dianggap sangat merendahkan.

Dalam perundingan di Istana Versailles dekat Paris, wakil-wakil Jerman tidak mendapat jatah bicara.

Mereka hanya diizinkan hadir sesaat saja untuk menandatangani perjanjian yang sebelumnya telah dirancang pihak Sekutu.


Di Jerman, Perjanjian Versailles disebut-sebut sebagai "Perdamaian Diktat."

Pihak Sekutu kemudian menetapkan biaya kerugian perang yang harus ditanggung Jerman adalah 132 miliar Mark.

Pemerintahan sipil di Jerman yang baru saja terbentuk setelah runtuhnya kekuasaan kekaisaran, saat itu mengalami tekanan dari berbagai pihak karena menyetujui Perjanjian Versailles.

Krisis politik dan krisis ekonomi di Jerman, dipicu oleh krisis ekonomi global yang melanda dunia tahun 1930-an, akhirnya meruntuhkan pemerintahan sipil di Jerman dan menandai berakhirnya era "Republik Weimar."

Krisis ini kemudian melandasi kebangkitan Nazi dan Adolf Hitler lewat partai NSDAP.

Pada pemilu Jerman 5 Desember 1930 NSDAP muncul sebagai kekuatan terbesar kedua parlemen dengan 18,3 persen suara, di belakang Sosialdemokrat SPD yang meraup 24,5 persen suara.

Perjanjian Versailles sendiri nantinya dilanggar oleh Hitler yang membatalkan klausul militer.

Dalam isi Perjanjian Versailles, tentara Jerman dibatasi hingga 100.000 orang; staf umum dihilangkan; pembuatan mobil lapis baja, tank, kapal selam, pesawat terbang, dan gas beracun dilarang; dan hanya sejumlah kecil pabrik tertentu yang dapat membuat senjata atau amunisi.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Gama Prabowo | Editor: Serafica Gischa)

https://internasional.kompas.com/read/2021/06/10/132558170/isi-perjanjian-versailles-1919-dan-kerugian-jerman-kalah-perang-dunia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke