Salin Artikel

Cek Fakta Mitos-mitos Bencana Nuklir Chernobyl

KOMPAS.com - Pada 26 April 1986 terjadi bencana nuklir ternama Chernobyl yang terletak di Pripyat, Ukraina, yang dulu bagian dari Uni Soiviet.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl mengalami insiden yang menyebabkannya terlepasnya isotop radioaktif 30 kali lebih tinggi dibandingkan ledakan bom atom di Hiroshima, Jepang pada 1945.

Sebanyak 8,5 juta orang terpapar radiasi dan sekitar 500 ribu orang meninggal akibat efek radiasi dari kecelakaan Chernobyl.

Sejak kejadian itu, banyak kabar berkembang, sebagian fakta dan mitos, apa sajakah itu? Berikut cek fakta dari mitos yang berkembang, seperti yang dilansir dari DW pada Minggu (25/4/2021).

1. Apakah Chernobyl adalah bencana nuklir terbesar yang pernah ada?

Bencana nuklir 1986 di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di dekat kota Pripyat di Ukraina utara sering digambarkan sebagai kecelakaan nuklir terburuk dalam sejarah.

Namun, penggambaran sensasional ini jarang diklarifikasi secara lebih rinci.

Jika istilah bencana nuklir tidak hanya digunakan untuk menggambarkan peristiwa, atau kecelakaan, di reaktor nuklir, tetapi juga emisi radioaktif yang disebabkan oleh manusia, maka ada banyak kejadian kontaminasi nuklir yang disebabkan oleh manusia, lebih besar dari pada bencana Chernobyl.

Kate Brown, profesor sains, teknologi, dan masyarakat di Massachusetts Institute of Technology mengatakan itu merujuk pada pabrik Amerika dan Soviet yang menghasilkan plutonium di pusat bom nuklir.

"Ayo bicara soal produksi plutonium," ujarnya kepada DW.

"Chernobyl mengeluarkan 45 juta curies yodium radioaktif hanya dalam dua tahun pengujian, pada 1961 dan 1962. Soviet dan Amerika mengeluarkan bukan 45 juta curie, tetapi 20 miliar curies yodium radioaktif," katanya.

2. Apakah ada mutan di zona sekitar Chernobyl?

Permainan komputer, film horor, dan buku telah menyebarkan mitos tentang adanya mutan di sekitar Chernobyl.

Denis Vishnevsky, kepala departemen ekologi, flora dan fauna di Chernobyl Radiation and Ecological Biosphere Reserve, meyakinkan DW bahwa dia belum pernah melihat mutan serigala berkepala dua atau hewan pengerat berkaki 5.

"Pengaruh radiasi pengion dapat menyebabkan beberapa restrukturisasi dalam tubuh, tetapi sebagian besar hanya mengurangi kelangsungan hidup organisme," jelasnya.

Vishnevsky memberikan contoh kematian embrio yang tinggi pada hewan pengerat karena cacat genom yang mencegah organisme berfungsi.

Hewan-hewan yang bertahan hidup di dalam rahim terkadang memiliki kecacatan yang mencegah mereka dapat bertahan hidup di alam liar.

Vishnevsky dan rekan-rekannya telah melakukan penelitian terhadap ribuan hewan di zona eksklusi, tetapi belum menemukan perubahan morfologi yang tidak biasa.

"Kenapa? Karena kita selalu berhadapan dengan hewan yang berhasil bertahan dan memenangkan pertarungan untuk bertahan hidup," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa sulit untuk membandingkan hewan-hewan ini dengan makhluk yang sengaja dipaparkan oleh para ilmuwan pada radiasi di laboratorium.

3. Apakah alam telah pulih di lokasi bencana?

Laporan bertajuk "Kehidupan Berkembang di Sekitar Chernobyl" dan rangkaian foto yang menunjukkan bahwa zona eksklusi telah menjadi "surga alam", mungkin memberi kesan bahwa alam telah pulih dari bencana nuklir.

Zona eksklusi merupakan radius 30 kilometer yang mengelilingi pabrik.

Namun Brown, yang telah meneliti Chernobyl selama 25 tahun, bersikeras bahwa itu mitos yang "tidak benar."

Para ahli biologi mengatakan bahwa faktanya di zona eksklusi ada lebih sedikit spesies serangga, burung, dan mamalia dibandingkan sebelum bencana terjadi.

Fakta bahwa beberapa spesies yang terancam punah dapat ditemukan di zona Chernobyl, bukanlah bukti kesehatan dan vitalitas daerah tersebut.

Sebaliknya, telah terjadi peningkatan yang signifikan dalam angka kematian dan penurunan harapan hidup pada populasi hewan, dengan lebih banyak ditemukan tumor, cacat kekebalan, gangguan pada darah dan sistem peredaran darah serta penuaan dini.

Namun bahkan 35 tahun setelah bencana, tanah masih terkontaminasi oleh radiasi, sepertiganya oleh unsur transuranium dengan waktu paruh lebih dari 24.000 tahun.

4. Amankah turis mengunjungi Chernobyl?

Zona eksklusi sudah menjadi magnet bagi wisatawan bencana, lalu pada 2019 jumlah tahunan meningkat 2 kali lipat menjadi 124.000, setelah kesuksesan miniseri HBO Chernobyl.

Badan Negara Ukraina untuk Manajemen Zona Pengecualian telah menyiapkan sejumlah rute, sehingga wisatawan dapat mengunjungi wilayah tersebut melalui darat, air atau udara.

Ini juga telah menyusun sejumlah peraturan untuk melindungi pengunjung, yang menetapkan bahwa orang harus tertutup dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Mereka tidak boleh makan makanan atau minuman, dan mereka harus selalu mengikuti jalur resmi.

Diperkirakan bahwa dosis radiasi yang diterima selama kunjungan satu hari tidak melebihi 0,1 millisievert (mSv), menurut Kantor Federal Jerman untuk Perlindungan Radiasi.

Beberapa penggunaan medis mungkin membuat pasien terkena dosis radiasi yang jauh lebih tinggi.

Sven Dokter, juru bicara organisasi keselamatan nuklir Jerman Global Research for Safety (GRS), mengatakan bahwa dosis rontgen panggul yang efektif berkisar antara 0,3 hingga 0,7 mSv, sedangkan CT scan dada berkisar antara 4 hingga 7 mSv.

5. Apakah ada orang yang tinggal di daerah tersebut?

Mitos berkembang bahwa kota Chernobyl dan kota lainnya di sekitar reaktor nuklir ditinggalkan oleh seluruh penduduknya.

Faktanya saat ini, Pripyat, kota tertutup yang masih melayani pembangkit nuklir dan menampung para pegawainya, meski sering digambarkan sebagai kota hantu, seperti kota terdekatnya Chernobyl.

Namun, tidak ada yang benar-benar kosong sejak 1986. Ribuan orang, biasanya laki-laki, telah tinggal di sana, seringkali bekerja dalam shift 2 pekan untuk memastikan bahwa infrastruktur penting terus berfungsi di kedua kota tersebut, Pripyat dan Chernobyl.

Setelah ledakan di reaktor No. 4, reaktor 1, 2 dan 3 terus beroperasi, hanya ditutup pada tahun 1991, 1996 dan 2000. Unit khusus dari Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengawasi zona tersebut.

Ada juga toko dan setidaknya dua hotel di Chernobyl, yang terutama untuk pengunjung bisnis.

Ada juga sejumlah penduduk tidak resmi, termasuk masyarakat yang pernah tinggal di daerah tersebut dan memilih untuk kembali. Mereka menetap di desa-desa yang dievakuasi pascabencana.

Namun, jumlahnya tidak diketahui pasti. Saat DW bertanya kepada Badan Negara Ukraina tentang Manajemen Zona Pengecualian, berapa banyak orang yang tinggal di Chernobyl, jawaban resminya adalah "tidak ada".

Pada 2016, sekitar 180 orang diperkirakan tinggal di seluruh zona eksklusi. Karena mereka cenderung lebih tua, angka ini mungkin telah menurun.

Meskipun penduduk setempat ini secara resmi hanya ditoleransi, negara mendukung kehidupan mereka sehari-hari.

Pensiun mereka dikirimkan sebulan sekali, dan setiap 2-3 bulan mereka dikirimi makanan oleh toko keliling.

https://internasional.kompas.com/read/2021/05/06/095019870/cek-fakta-mitos-mitos-bencana-nuklir-chernobyl

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke