Salin Artikel

[Biografi Tokoh Dunia] Osama bin Laden, Ekstremis Pendiri Al-Qaeda

KOMPAS.com - Pada 1 Mei 2011, pasukan Amerika membunuh Osama bin Laden, pendiri Al-Qaeda, di kompleksnya di dekat Islamabad, Pakistan.

Para pejabat intelijen percaya bahwa Osama bin Laden adalah pihak yang bertanggung jawab atas banyakanya tindakan terorisme yang mematikan, meliputi pengeboman Kedutaan Besar AS di Kenya dan Tanzani.

Selain itu, pada 11 Septeber 2001 dilakukan terhadap Pentagon dan World Trade Center. Dia telah berada di daftar "paling dicari" FBI selama lebih dari satu dekade.

Masa muda Osama bin Laden

Melansir History pada 2009, Osama bin Laden lahir di Riyadh, Arab Saudi pada 1957 atau 1958.

Ia adalah anak ke-17 dari 52 bersaudara yang lahir dari pasangan Mohammed bin Laden, seorang imigran Yaman yang memiliki perusahaan konstruksi terbesar di kerajaan Saudi.

Osama muda memiliki pendidikan yang istimewa dan mewah. Saudara-saudaranya dididik di Barat dan bekerja untuk perusahaan ayahnya, tetapi Osama bin Laden tetap tinggal di dekat rumah.

Pada saat itu, ayahnya merupakan konglomerat besar yang mendistribusikan barang-barang konsumen, seperti mobil Volkswagen dan minuman Snapple di seluruh Timur Tengah.

Dia bersekolah di Jiddah, menikah muda dan, seperti banyak pria Saudi, ia bergabung dengan Ikhwanul Muslimin.

Politik ekstrem

Menurut catatan biografi tokoh dunia, disebutkan Osama bin Laden menggunakan Islam dengan pemahaman yang ekstrem sebagai landasan beragama dan keyakinan politiknya.

Ketika dia kuliah pada akhir 1970-an, dia menjadi pengikut yang percaya bahwa semua Muslim harus bangkit dalam perang ekstrem, untuk menciptakan satu negara Islam.

Ide tersebut menarik bagi anak muda seperti Osama bin Laden, yang membenci apa yang dilihatnya sebagai pengaruh Barat yang tumbuh di kehidupan Timur Tengah.

Pada 1979, pasukan Soviet menginvasi Afghanistan, Osma bin Laden pergi ke Peshawar, sebuah kota Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan, untuk bergabung dengan gerakan perlawanan.

Ia juga mendorong para pemuda untuk datang dari seluruh Timur Tengah untuk menjadi bagian dari perang Afghanistan.

Organisasi mereka, yang disebut Maktab al-Khidamat (MAK) berfungsi sebagai jaringan rekrutmen global dan memberikan pelatihan kepada para tentara migran, yang dikenal sebagai "Arab Afghanistan".

Selain itu, disebutkan bahwa Osama bin Laden dan rekan-rekannya mungkin adalah kelompok yang mempraktikkan pan-Islamisme.

Pembentukan Al-Qaeda

Pada 1988, ia membentuk sebuah kelompok yang disebut Al-Qaeda, yang akan berfokus pada tindakan simbolis terorisme dari pada kampanye militer.

Setelah Soviet menarik diri dari Afghanistan pada 1989, bin Laden kembali ke Arab Saudi untuk meningkatkan penggalangan dana dalam misi baru yang lebih kompleks.

Namun, keluarga kerajaan Saudi yang relatif pro-Barat khawatir bahwa retorika pan-Islamis bin Laden yang berapi-api dapat menyebabkan masalah di kerajaan. Sehingga, mereka berusaha membuatnya diam sebisa mungkin.

Pihak kerajaan Saudi mengambil paspornya dan menolak tawarannya, mengirim “orang Arab Afghanistan” untuk menjaga perbatasan setelah Irak menginvasi Kuwait pada 1990.

Kemudian, Saudi justru meminta bantuan AS, yang bertentangan dengan Osama bin Laden. Sehingga, ia merasa dihina dan bersumpah untuk membentuk Al-Qaeda menjadi "penguasa dunia" suatu hari.

Awal tahun berikutnya, bin Laden meninggalkan Arab Saudi menuju Sudan yang memiliki basis kelompok yang lebih militan.

Setelah satu tahun persiapan lagi, Al-Qaeda menyerang untuk pertama kalinya.

Sebuah bom meledak di sebuah hotel di Aden, Yaman, yang menampung pasukan Amerika dalam perjalanan mereka ke misi penjaga perdamaian di Somalia. Namun, tidak ada orang Amerika yang tewas dalam ledakan itu.

Gerakan militan

Osama bin Laden dan rekan-rekannya secara esktrem mendorong gerakan militan dengan sungguh-sungguh.

Misalnya, mereka melatih dan mempersenjatai pemberontak Somalia hingga membunuh 18 prajurit Amerika di Mogadishu pada 1993.

Mereka juga terkait dengan pengeboman World Trade Center di New York tahun 1993; percobaan pembunuhan presiden Mesir Hosni Mubarek pada 1995 dan pada tahun yang sama melakukan pengeboman di pusat pelatihan Pengawal Nasional AS di Riyadh.

Lalu, otak di balik bom truk yang menghancurkan Menara Khobar, sebuah kediaman militer Amerika di Dharan, pada 1996.

Dalam upaya untuk melindungi dirinya dari penangkapan dan mendapatkan lebih banyak rekrutan untuk tujuan mematikan, Osama bin Laden pindah dari Sudan ke Afghanistan pada 1996.

Sementara itu, skala serangan Al-Qaeda terus meningkat.

Pada 7 Agustus 1998, bom meledak serentak di Kedutaan Besar AS di Nairobi, Kenya, di mana 213 orang tewas dan 4.500 luka-luka.

Serangan bom di Darussalam, Tanzania, di mana 11 orang tewas dan 85 lainnya luka-luka.

Pada 12 Oktober 2000, sebuah kapal kecil berisi bahan peledak membajak USS Cole, sebuah kapal perusak angkatan laut Amerika yang berlabuh di lepas pantai Yaman. Akibatnya, 17 pelaut tewas dan 38 luka-luka.

Serangan dahsyat kemudian terjadi pada 11 September 2001 di World Trade Center dan Pentagon, yang mengguncang dunia.

Bahkan dalam hiruk pikuk "perang global melawan teror" pasca 11 September, bin Laden lolos dari penangkapan. Selama hampir 10 tahun, dia tetap bersembunyi, mengeluarkan ejekan melalui radio dan televisi.

Ia pun merekrut lebih banyak ekstremis muda yang antusias untuk merencanakan serangan baru.

Akhirnya, pada Agustus 2010, mereka melacak bin Laden ke sebuah kompleks di Abbottabad, Pakistan, sekitar 35 mil dari Islamabad. Selama berbulan-bulan, agen CIA mengawasi rumah itu sementara drone memotretnya dari langit.

Pada 2 Mei 2011 (1 Mei di Amerika Serikat), tim Navy SEAL menyerbu ke dalam kompleks, menurut catatan biografi tokoh dunia yang dilansir dari History. 

Mereka menemukan pemimpin al-Qaeda di kamar tidur lantai atas dengan pistol dan senapan serbu di dekatnya. Mereka menembaknya di kepala dan dada, membunuhnya seketika.

"Keadilan," kata Obama dalam pidato kepresidenan yang disiarkan televisi kepada rakyatnya malam itu, "telah selesai."

Pada September 2019, Donald Trump yang menjabat presiden saat itu mengonfirmasi bahwa putra bin Laden, Hamza bin Laden, yang telah dipandang sebagai calon penerus pemimpin Al-Qaeda, tewas dalam operasi kontraterorisme AS.

"Hilangnya Hamza bin Laden tidak hanya menghilangkan Al-Qaeda dari keterampilan kepemimpinan yang penting dan hubungan simbolis dengan ayahnya," kata Trump dalam sebuah pernyataan di Gedung Putih, "tetapi juga merusak kegiatan operasional penting kelompok itu."

https://internasional.kompas.com/read/2021/04/21/003127670/biografi-tokoh-dunia-osama-bin-laden-ekstremis-pendiri-al-qaeda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke