Salin Artikel

10 Fakta Terusan Suez: "Tempat Lahir" Patung Liberty, Rusak Parah karena Perang

Sebagai salah satu jalur laut yang tersibuk di dunia, sejarah Terusan Suez sangat panjang sejak masa pembuatannya sampai berkembang sekarang.

Melansir Reuters pada Rabu (24/3/2021), berikut adalah 10 fakta Terusan Suez dan sejarah Terusan Suez yang mungkin Anda belum tahu.

1. Memotong jarak Asia dan Eropa

Membentang sepanjang 193 km, Terusan Suez adalah jalur laut tercepat yang menghubungkan Asia dan Eropa.

Terusan Suez menghubungkan antara benua Afrika dan Asia, serta menjadi jalur laut terpendek antara Eropa dengan daratan di sekitar samudra Pasifik bagian barat dan Hindia.

Terusan Suez adalah salah satu jalur pelayaran yang paling ramai dilewati di dunia.

Terusan Suez menghubungkan antara Laut Mediterania di utara dengan Laut Merah di selatan, melalui Sungai Nil dan cabang-cabangnya.

Terusan Suez buatan baru lalu direncanakan oleh insinyur Perancis, Ferdinand de Lesseps.

Butuh waktu 10 tahun untuk menyelesaikannya. Terusan Suez berada di negara Mesir dan dibuka pada November 1869.

3. Ide Napoleon

Mengutip Kompas.com pada 17 November 2018, setelah menaklukkan Mesir pada 1798 Napoleon Bonaparte mengirim tim surveyor dan secara pribadi untuk meneliti Tanah Genting Suez, kemudian membangun kanal dari Laut Merah ke Laut Tengah.

Perancis kemudian membuat studi lanjutan terkait pembangunan kanal ini dan pada 1854 Ferdinand de Lesseps, mantan konsul Perancis di Kairo, membuat kesepakatan dengan gubernur Ottoman di Mesir untuk membangun sebuah kanal.

Dimulai pada akhir 1861, puluhan ribu petani menggali bagian awal kanal dengan tangan dan peralatan seadanya.

Perkembangan sangat lambat dan memakan banyak korban. Dihadapkan dengan kekurangan pekerja yang kritis, Ferdinand de Lesseps dan Perusahaan Saluran Terusan Suez mengubah strategi mereka dengan menggunakan beberapa kapal keruk bertenaga uap dan bertenaga batubara.

Teknologi baru mempercepat pembangunan Terusan Suez, dan perusahaan itu terus membuat kemajuan pesat selama dua tahun terakhir konstruksi.

5. Ide Patung Liberty lahir di Terusan Suez

Ketika Terusan Suez hampir selesai pada 1869, pematung Perancis Frédéric-Auguste Bartholdi mencoba meyakinkan Ferdinand de Lesseps dan Pemerintah Mesir agar dia bisa membangun patung yang rencananya ditempakan di "pintu masuk" kanal itu.

Terinspirasi oleh Colossus of Rhodes, Bartholdi membayangkan patung setinggi 27 meter sebagai seorang wanita yang menggunakan jubah petani ala Mesir dan memegang obor besar.

Fungsinya adalah sebagai mercusuar memandu kapal menuju ke kanal. Namun, karena terkendala suatu hal, proyek ini tidak pernah terwujud.

Bartholdi terus merealisasikan idenya untuk patungnya. Pada 1886 ia akhirnya meluncurkan versi lengkapnya di New York Harbor.

Secara resmi disebut "Liberty Enlightening the World," monumen itu kini dikenal sebagai Patung Liberty.

Krisis Suez berakhir setelah Mesir menenggelamkan 40 kapal di kanal. Amerika Serikat (AS), Uni Soviet, dan PBB kemudian melakukan intervensi, memaksa Inggris, Perancis, dan Israel untuk mundur.

Otoritas Terusan Suez (SCA) milik Mesir lalu didirikan pada Juli 1956 dan mengatur operasional jalur laut tersebut.

7. Perang di Terusan Suez

Pada Juni 1967 Mesir dan negara-negara Arab lainnya berperang melawan Israel dalan pertempuran yang dikenal sebagai Perang Enam Hari.

Tentara Israel sempat maju sampai tepi timur Terusan Suez sebelum gencatan senjata disepakati.

Terusan Suez rusak parah akibat menjadi medan perang, dan pasukan kedua pihak berkemah di dua sisinya.

Terusan Suez ditutup sampai setelah Perang Yom Kippur 1973.

Mesir mendapatkan lagi kendali penuh atas Terusan Suez setelah Perang Yom Kippur. Terusan Suez dibuka lagi pada Juni 1975.

Didorong oleh keberhasilan sebelumnya, para investor dan pemerintah memberikan dukungan kepadanya untuk lebih maju.

Ferdinand de Lesseps lalu merekrut arsitek dan insinyur Gustave Eiffel, pencipta Menara Eiffel.

Ferdinand de Lesseps berjanji bahwa membangun Terusan Panama akan lebih mudah dan lebih cepat daripada Suez.

Proyek ini dimulai pada 1881, 12 tahun setelah Terusan Suez selesai, tetapi mengalami banyak kegagalan dan kemalangan di bawah manajemen Lesseps, termasuk penyakit mematikan bagi banyak pekerja.

Perusahaan Lesseps lalu kolaps pada 1889. Dia dan Eiffel dituntut karena persekongkolan serta penipuan.

Tahun lalu pendapatan dari Terusan Suez senilai 5,6 miliar dollar AS (Rp 80,7 triliun).

10. Terusan Suez macet

Terusan Suez menjadi berita besar pada akhir Maret, karena macet dan ditutup akibat ada kapal tersangkut diagonal di kedua sisi kanal.

Kapal Ever Given atau kapal Evergreen sesuai nama operatornya, terseret angin badai pasir dan pandangan kaptennya terhalang, sehingga Terusan Suez terblokade.

Terusan Suez ditutup mungkin sampai berminggu-minggu lamanya untuk proses evakuasi kapal.

Akibatnya, 200 kapal Terusan Suez lainnya harus antre masuk, beberapa pilih memutar ke rute lebih jauh, dan kerugian dunia tak ternilai jumlahnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Aswab Nanda Pratama | Editor: Bayu Galih)

https://internasional.kompas.com/read/2021/03/27/132909770/10-fakta-terusan-suez-tempat-lahir-patung-liberty-rusak-parah-karena

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke