Salin Artikel

[Cerita Dunia] Tahun-tahun Menjelang Kematian Putri Diana

KOMPAS.com – Pada 9 Desember 1992, Perdana Menteri Inggris kala itu, John Major, mengumumkan kepada House of Commons alias Majelis Rendah bahwa Pangeran Charles dan Putri Diana pisah ranjang.

Pengumuman itu bukanlah sebuah kejutan. Isu kerenggangan pasangan suami istri tersebut telah menjadi rahasia umum kala itu.

Dalam buku berjudul Diana: Her True Story, sang penulis buku Andrew Morton, memerinci ketidakbahagiaan Diana dalam mengarungi bahtera rumah tangga bersama Pangeran Charles.

Namun pisah ranjang tersebut menempatkan Diana dalam posisi yang kurang menyenangkan. Pasalnya, Pangeran Charles-lah yang berperan sebagai pewaris takhta Kerajaan Inggris.

Meski sangat populer, dan berstatus sebagai ibu dari penerus Pangeran Charles, Diana tidak akan lagi dianggap sebagai anggota keluarga kerajaan.

Mencari kehidupan normal

Pada 1993, Diana berhasil memimpin acara Remembrance Day di Irlandia Utara di antara tugas-tugas lainnya sebagaimana dilansir Biography.

Di sisi lain, Diana tetap menjadi sorotan sekaligus incaran sejumlah media Inggris. Pada November 1993, foto yang diambil saat dia berolahraga dengan leotard muncul di Daily Mirror.

Pada 3 Desember 1993, dia mengumumkan untuk menjauh dari kehidupan publik dan perhatian media yang luar biasa untuk sementara waktu.

Segera setelah itu, karena menginginkan lebih banyak privasi dan kenormalan dalam hidupnya, Diana juga melepaskan perlindungan polisi terhadapnya.

Sejak 1994 dan seterusnya, Diana telah terbiasa bepergian tanpa dijaga oleh pengawal resmi.

Paparazzi, yang sangat suka bahwa Diana tidak dijaga, dengan sangat gencar memburu Diana, sebuah praktik yang berlanjut hingga malam kematiannya.

Pada 1994, sejumlah media yang tak bertanggung jawab menyatakan bahwa Diana telah melakukan panggilan telepon ke rumah seorang pria yang sudah menikah.

Sebuah buku berjudul Princess in Love yang ditulis Anna Pasternak lantas terbit. Buku tersebut mengungkapkan detail tentang perselingkuhan Diana dengan perwira militer bernama James Hewitt.

Sebagai balasan, Pada tahun yang sama, Pangeran Charles tampil dalam film dokumenter berjudul Charles: The Private Man, the Public Role.

Dalam film dokumenter tersebut, pewaris takhta Kerajaan Inggris bergelar Prince of Wales itu mengaku telah berselingkuh dari Putri Diana.

Wawancara di televisi

Banyak orang yang memperingatkan Diana untuk tidak berseberangan dengan keluarga kerajaan, dan sang putri tahu bahwa keluarga kerajaan tidak akan menyetujui wawancara di depan kamera.

Namun diam-diam, dia membuat janji wawancara dengan Panorama BBC.

Dan pada 5 November 1995, pewawancara Martin Bashir dan kru televisi datang ke Istana Kensington untuk mewawancarai Diana.

Bahkan, untuk menjaga kerahasiaan wawancara tersebut, Diana menyuruh staf istana untuk berlibur.

Diana juga tidak memberi tahu Istana Buckingham apa yang telah dia lakukan sampai kurang dari sepekan sebelum wawancaranya dijadwalkan tayang.

Pada 20 November 1995, Panorama BBC menyiarkan hasil wawancaranya dengan Diana dan disaksikan oleh 23 juta orang di Inggris.

Dalam wawancara tersebut, Diana berbicara tentang pernikahannya, perselingkuhan, bulimia, sekaligus depresinya.

"Saya ingin menjadi ratu di hati orang, tetapi saya tidak melihat diri saya menjadi ratu di negeri ini," kata Diana.

Dalam wawancara itu juga, Diana mempertanyakan kemampuan Pangeran Charles untuk memerintah jika kelak menjadi Raja Inggris.

Wawancara tersebut meroketkan popularitas sang putri, sekaligus juga pemicu "diusirnya" dia dari kerajaan.

Diana dan Pangeran Charles resmi bercerai

Pada Desember 1995, Ratu Elizabeth IImenulis kepada Pangeran Charles dan Diana dan mengatakan bahwa akan lebih baik jika keduanya bercerai.

Pasangan itu akhirnya setuju lantas mengajukan cerai pada Februari 1996, dan pernikahan mereka secara resmi berakhir pada 28 Agustus 1996.

Setelah itu, Diana menerima 17 juta poundsterling sekaligus hak asuh bersama atas Pangeran William dan Pangeran Harry.

Namun, meski dia masih dikenal sebagai Princess of Wales, dia tidak lagi memiliki gelar Yang Mulia. Dia telah sepenuhnya “diusir” dari keluarga kerajaan.

Diana jatuh cinta lagi

Sebelumnya, Pada 1995, Diana bertemu dengan Hasnat Khan, seorang ahli bedah jantung yang merawat suami temannya.

Diana dan Khan sempat berkencan. Diana dikabarkan juga berharap bisa menikah dengan Khan.

Diana bahkan sempat pergi ke Pakistan untuk bertemu keluarga Khan dan menyambut keluarga Khan ketika mereka mengunjungi Inggris.

Namun, Khan rupanya memililih untuk mengabdikan diri pada karir medisnya, dan sorotan yang menyertai Diana akan menjadi beban yang sangat besar. Hubungan keduanya berakhir pada musim panas 1997.

Sekitar dua bulan setelah mereka berpisah, Diana mulai berkencan dengan Dodi Al Fayed, anak konglomerat Mohammed Al Fayed.

Diana terus mengabdikan diri

Diana terus berkiprah dalam kemanusiaan meski telah resmi bercerai dari Pangeran Charles.

Pada Januari 1997, dia pergi ke Angola dengan kru BBC untuk menyoroti masalah ranjau darat yang tetap ada di seluruh negeri setelah perang saudara.

Selama perjalanannya, Diana menghabiskan waktu bersama para korban ranjau darat dan mengunjungi klinik.

Dia juga berjalan melintasi ladang ranjau yang telah dibersihkan, yang mana merupakan keputusan yang berbahaya karena bisa saja masih ada ranjau yang tertinggal.

Malam petaka

Tak lama selepas tengah malam pada 31 Agustus 1997, Diana tewas dalam kecelakaan mobil di Paris, Perancis. Saat itu, Diana berusia 36 tahun.

Mulanya, Diana dan Dodi sedang berlibur di French Riviera. Mereka tiba di Paris sehari sebelum kecelakaan.

Keduanya keluar dari hotel Ritz Paris tepat setelah tengah malam untuk menuju apartemen Dodi di Rue Arsene Houssaye.

Ketika mereka meninggalkan hotel, segerombolan paparazzi membuntuti mobil mereka dengan agresif.

Sekitar 3 menit kemudian sopir bernama Henri Paul kehilangan kendali dan mobil menabrak pilar di pintu masuk terowongan Pont de l'Alma.

Dodi dan Paul tewas seketika di lokasi kejadian sedangkan Putri Diana sempat dilarikan ke rumah sakit tapi nyawanya tak tertolong dan meninggal pukul 06.00 pagi keesokan harinya.

Setelah Diana meninggal, 122 negara di dunia menandatangani Perjanjian Pelarangan Ranjau di Ottawa pada Desember 1997.

Di sisi lain, terdapat sejumlah kejanggalan dalam kecelakaan Diana yang sampai sekarang belum terjawab.

https://internasional.kompas.com/read/2021/03/13/123553570/cerita-dunia-tahun-tahun-menjelang-kematian-putri-diana

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke