Salin Artikel

5 Pesawat Era Perang Dingin yang Masih Andal untuk Bertempur

KOMPAS.com - Pada 1990, Angkatan Udara Uni Soviet memiliki lebih dari 10.000 pesawat. Jumlah tersebut belum termasuk pesawat yang dioperasikan Angkatan Darat Uni Soviet.

Pesawat-pesawat itu digunakan untuk berbagai keperluan baik itu pertahanan diri, operasi utama, dan operasi pendukung.

Secara simultan, pesawat-pesawat Angkatan Udara Uni Soviet sangat mendukung kekuatan Tentara Merah di era Perang Dingin.

Kekuatan ini siap jikalau benar-benar diluncurkan untuk pertempuran nuklir strategis melawan Amerika Serikat (AS), menghalangi jalur pelayaran Atlantik dan Pasifik, dan melindungi tanah air Uni Soviet.

Namun, waktu telah berubah. Setelah Uni Soviet runtuh, kekuatan Angkatan Udara Uni Soviet terbagi ke negara-negara pecahannya.

Angkatan Udara Rusia hanya memperoleh kira-kira seperlima dari kekuatan Angkatan Udara Uni Soviet. Sebagian besar armada tersebut telah dipensiunkan namun sebagian masih digunakan.

Melansir The National Interest, berikut lima pesawat era Perang Dingin yang dimiliki Uni soviet namun masih siap untuk diajak bertempur.

Ketika Perang Dingin memasuki babak akhir, keluarga Flanker (sebutan NATO untuk beberapa jenis jet tempur Sukhoi) telah menghadirkan masalah yang semakin berat bagi angkatan udara Barat.

Dikembangkan dari kebutuhan yang diinginkan banyak angkatan udara pada 1970-an dan 1980-an, Flanker pertama kali berdinas di masa-masa terakhir Uni Soviet.

Sejak saat itu, Flanker telah membuktikan platform yang sangat fleksibel, mampu menerima berbagai macam modifikasi dan peningkatan.

Kini, keluarga Flanker berfungsi sebagai pesawat tempur berbasis kapal induk di dua angkatan laut, pesawat superioritas udara, dan pesawat serang jarak jauh.

Su-35 mewakili konfigurasi keluarga Flanker yang paling mematikan. Saat ini, Rusia mengoperasikan 34 unit Su-35, dengan lusinan lainnya sedang disiapkan untuk "berdinas".

Mampu bermanuver dengan tinggi dan dipersenjatai dengan sangat berat, Su-35 berpotensi bersaing dengan pesawat Barat terbaik, bahkan F-22 Raptor sekali pun.

Mengingat masalah dengan Su-57 terbaru, Su-35 mungkin akan tetap menjadi pilihan pesawat tempur utama Rusia untuk beberapa waktu mendatang.

Pesawat Pengebom Tu-22M (NATO menyebutnya Backfire) adalah salah satu pesawat pengebom mematikan yang dimiliki Uni Soviet di era Perang Dingin.

Pesawat supersonik ini dirancang sebagai pengebom strategis jarak menengah hingga jarak jauh. Backfire dianggap mampu digunakan untuk berburu kapal induk.

Backfire sempat memuat Barat ketar-ketir. Tu-22M menimbulkan masalah baik dalam hal pertahanan udara nasional dan memberikan tantangan yang besar bagi pertahanan udara armada.

Sekitar 90 unit Tu-22M masih beroperasi di dalam tubuh Angkatan Udara Rusia. Sekitar 50 unit lainnya beroperasi di bawah kendali Angkatan Laut Rusia.

Terlepas dari keunggulannya dalam patroli maritim, Tu-22M telah melakukan peran pengeboman dan pengintaian sejak Perang Afghanistan.

MiG-31 (NATO menyebutya Foxhound) merupakan pengembangan dari MiG-25 (NATO menyebutnya Foxbat). MiG-31 mewakili puncak desain pesawat pencegat dari Uni Soviet era Perang Dingin.

Diberkati dengan kecepatan tinggi, radar yang kuat, dan kemampuan terbang jarak jauh, MiG-31 menyelesaikan banyak masalah mencolok dari pendahulunya, MiG-25.

Foxhound dilaporkan dapat secara efektif memburu pesawat Barat di sepanjang pinggiran Rusia, serta ke Kutub Utara.

Secara khusus, dengan kecepatannya yang tinggi, MiG-31 dianggap sangat efektif dalam serangan hit-and-run, memberikan serangan yang mengganggu, lalu kembali ke wilayah udara Rusia.

Angkatan Udara Rusia mengoperasikan sekitar 200 Foxhound, yang terus berpatroli di wilayah udara Rusia dan memproyeksikan kekuatan Rusia ke Kutub Utara.

Rusia berencana untuk menghentikan Foxhound yang tersisa dalam lima belas tahun ke depan dan menggantinya dengan pesawat baru.

Tetapi, mengingat industri pesawat Rusia yang kini dalam kesulitan, Foxhound kemungkinan dapat terbang dengan prima di masa depan.

NATO menjuluki Tu-95 sebagai Bear. Pesawat ini awalnya dikembangkan sebagai pesawat pengebom strategis pada dekade 1950-an.

Bear yang dulu adalah pesawat yang lamban. Namun kini, Bear telah berevolusi dan beradaptasi dengan berbagai misi selama enam dekade terakhir.

Seperti B-52, Tu-95 modern telah mengalami modifikasi ekstensif. Bear juga masih memainkan beberapa peran yang sama termasuk pengintaian jarak jauh, patroli maritim, dan "kehadiran" nuklir.

Karena semua konfigurasinya, Bear sangat rentan terhadap hampir semua jenis pesawat pencegat milik Barat yang modern.

Tu-95 kemungkinan mampu mengirimkan serangan rudal jelajah terhadap target NATO dari wilayah udara Rusia.

Bear juga mampu melakukan pengintaian terhadap tanggapan Barat yang sedang berkembang terhadap tindakan apa pun.

Sebanyak 58 dari 500 versi asli dari Tu-95 masih beroperasi di bawah kendali Angkatan Udara Rusia.

Su-25 (NATO menyebutnya Frogfoot) masih dianggap sebagai platform serangan darat yang sangat efektif.

Dirancang untuk menyerang pasukan darat NATO di Eropa Tengah kala Pakta Warsawa masih eksis, Su-25 telah bertempur dalam banyak konflik di seluruh dunia.

Lebih dari 1.000 unit Frogfoot dibangun pada 1970-an dan 1980-an. Sekitar 200 unit masih tersisa dan berdinas di bawah bendera Rusia.

Su-25 telah membuktikan kinerja yang baik dalam Perang Afghanistan, Perang Chechnya Pertama dan Kedua, Perang Iran-Irak, dan dalam berbagai konflik lain yang terkait operasi era Uni Soviet.

Setahun terakhir, Frogfoot telah memainkan peran penting dalam perang internasional melawan ISIS serta dalam konflik Ukraina-Rusia.

Sekarangan, kinerja Su-25 dinilai rentan terhadap senjata permukaan-ke-udara modern. Hal terungkap dalam konflik Rusia-Ukraina.

https://internasional.kompas.com/read/2021/03/07/143901970/5-pesawat-era-perang-dingin-yang-masih-andal-untuk-bertempur

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke