Salin Artikel

Resmi Tanda Tangani Kesepakatan dengan Taliban, Menlu AS: Ini Hari Penting

Pompeo menemui 31 delegasi kelompok pemberontak dalam dua upacara yang digelar di ibu kota Qatar, Doha, setelah konflik berusia 18 tahun itu.

Tak hanya merayakan "hari penting" itu, Pompeo juga memberikan serangkaian daftar kepada Taliban yang harus mereka ikuti untuk menunjang kesuksesan.

Dalam pidatonya dilansir Sky News Sabtu (29/2/2020), Menlu AS 56 tahun itu mengatakan, negaranya dan Taliban tenggelam dalam sikap bermusuhan dan ketidakpercayaan.

Pompeo berujar upaya memberi perdamaian di Taliban mulai menunjukkan hasil setelah Taliban menyiratkan ketertarikan untuk mencapai perdamaian.

Taliban disebut memutus relasi dengan Al Qaeda dan kelompok teroris lainnya. "Mereka juga mengakui bahwa mecapai kemenangan lewat militer adalah mustahil," katanya.

Kesepakatan itu diteken perwakilan dua negara. Dari AS diwakili Zalmay Khalilzad. Sementara Taliban mengajukan Ketua Politik Mullah Abdul Ghani Baradar.

Dalam perjanjian tersebut, Washington menyepakati mereka akan menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan paling lambat dalam 14 bulan.

Kemudian mereka tidak akan menggunakan kekerasan melawan rakyat Afghanistan, maupun mengintervensi segala urusan dalam negeri.

AS juga berjanji bakal menyediakan dana tahunan yang akan dipergunakan untuk melatih, mempersenjatai, dan menjadi penasihat pasukan Afghanistan.

Berikut merupakan poin kesepakatan AS dan Taliban:

  • AS berkomitmen menyediakan dana tahunan yang dipakai untuk melatih, mempersenjatai, dan menjadi penasihat militer Afghanistan.
  • Pompeo menuturkan, Gedung Putih akan "mengawasi" kelompok pemberontak itu, di mana kesuksesan perjanjian itu bergantung pada tindakan mereka.

"Ini adalah cara kami memastikan Afghanistan tidak akan lagi menjadi basis bagi teroris internasional," tegas mantan Direktur CIA itu.

Pompeo menjelaskan level kekerasan di Afghanistan turun ke titik terendah dalam empat tahun terakhir, buntut dari gencatan senjata selama sepekan.

Sementara di sisi lain, Kabul juga merespons dengan mengurangi tentaranya sebagai bentuk penghormatan atas gencatan senjata kedua kubu.

"Ini tentu bukanlah hal sempurna. Tetapi, Taliban mendemonstrasikan bahwa selama sepekan jika mereka ingin perdamaian, mereka bisa melakukannya," ulasnya.

Terpisah dalam upacara berbeda di Kabul, Presiden Ashraf Ghani menyatakan seluruh rakyatnya sudah lama merindukan perdamaian.

"Hari ini (Sabtu) adalah waktu terbaik melangkah melewati masa lalu," ujarnya seraya menyerukan mengheningkan cipta bagi para korban tewas.

https://internasional.kompas.com/read/2020/03/01/12480351/resmi-tanda-tangani-kesepakatan-dengan-taliban-menlu-as-ini-hari

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke