Kasus terbaru terjadi di Hubei, provinsi yang menjadi pusat penyebaran virus dengan nama resmi Covid-19, diberitakan AFP pada Selasa (18/2/2020).
Juga dalam laporan harian, komisi kesehatan Hubei juga mengonfirmasi 1.807 kasus infeksi baru, menurun jika dibandingkan Senin (17/2/2020).
Jumlah kasus penularan baru itu membuat angka infeksi yang diakibatkan oleh virus corona mencapai lebih dari 72.300 di seluruh China.
Kebanyakan dari korban infeksi terjadi di Hubei, sejak virus yang dipercaya berasal dari hewan liar itu mulai mewabah pada Desember 2019.
Selain itu, korban meninggal karena patogen dengan nama sebelumnya 2019-nCov tersebut mencapai 1.863 orang, demikian keterangan pemerintah setempat.
Di luar Hubei, yang saat ini diisolasi untuk mencegah wabah menyebar, angka penularan mengalami penurunan, di mana China mengklaim epidemi itu mulai tertangani.
Meski begitu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menuturkan, tren tersebut harus disikapi secara hati-hati.
"Semua bisa berubah karena adanya populasi baru yang terinfeksi. Masih terlalu awal jika menyebut angka penurunan ini bakal berlanjut," ucap Tedros.
Pejabat asal Eritrea tersebut mengatakan, segala opsi masih tersedia untuk dibahas demi menangkal virus yang pertama kali tercatat di Wuhan itu.
https://internasional.kompas.com/read/2020/02/18/07541321/korban-meninggal-virus-corona-di-china-per-18-februari-2020-capai-1863
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan