Salin Artikel

Mendukung ISIS, Remaja 17 Tahun di Singapura Ditahan

Kementerian Dalam Negeri (MHA) menerangkan dikutip SCMP Senin (10/2/2020), pemerintah mulai menginvestigasi anak itu pada September 2017, saat dia berusia 15 tahun.

Saat itu, si remaja mengunggah foto Presiden Singapura Halimah Yacob di media sosial, dan meminta ISIS untuk memenggalnya karena "kafir".

Anak itu teradikalisasi secara daring oleh kenalannya di luar negeri yang memperkenalkannya pada grup media sosial pro-kelompok teroris di 2017.

MHA menjelaskan dari grup tersebut, si bocah mendapatkan apa yang dia sebut "konten eksklusif", di mana dia menganggap grup itu membela Islam.

Selain itu berdasarkan keterangan pemerintah Negeri "Singa", pelaku menganggap ISIS kelompok kuat, dan memaklumi kekerasan yang mereka lakukan.

Otoritas sebenarnya sudah berusaha menyadarkan bocah yang tidak disebutkan identitasnya tersebut selama dua tahun terakhir. Namun, dia masih mendukung ISIS.

"Dia secara sadar mendukung kelompok itu melalui propaganda di media sosial dan melakukan segala yang diperintahkan ISIS," jelas MHA.

Bahkan ketika ISIS mulai kehilangan "kekhalifahan" mereka, yang puncaknya pada tahun lalu mereka dinyatakan kalah, remaja itu masih yakin dengan eksistensi mereka.

Meski begitu, otoritas Negeri "Singa" tidak menemukan bukti bahwa remaja itu tengah menyebarkan paham radikalnya ke orang lain.

Dewan Agama Islam Singapura (Muis) dalam keterangan resmi menuturkan, mereka menyangkal ideologi yang coba disebarkannya.

Remaja itu mengungkapkan bahwa Muslim tidak bisa hidup di negara sekular, dan seharusnya menyabet semua pejabat pemerintahan, hingga kepala negara.

"Komunitas Muslim Singapura adalah contoh nyata keyakinan hidup di multi-religi dan sekular, berkontribusi terhadap publik eecara keseluruhan," tegas Muis.

https://internasional.kompas.com/read/2020/02/11/21310451/mendukung-isis-remaja-17-tahun-di-singapura-ditahan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke