Salin Artikel

27 Orang Tewas dalam Penembakan Korat, Termasuk Si Tentara Thailand

Jakraphanth Thomma, prajurit yang bertugas di batalion amunisi, menembaki kuil dan pusat perbelanjaan di Distrik Muang pada Sabtu (8/2/2020).

Dia ditembak mati dalam baku tembak yang berlangsung sekitar 12 jam di pusat perbelanjaan Terminal 21, Minggu pukul 09.00 waktu setempat (9/2/2020).

Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha mengatakan, total ada 26 korban tewas dlam penembakan Korat, dengan yang termuda berusia 13 tahun.

Ditambah dengan si tentara Thailand, jumlahnya menjadi 27 orang. Selain itu, terdapat 42 orang yang mengalami luka-luka.

"Ini sangat tak terduga di Thailand. Saya ingin ini terakhir kalinya ada sebuah insiden terjadi," tegas Prayut saat menjenguk para korban dilansir AFP.

Mantan panglima militer Negeri "Gajah Putih" itu menyalahkan "masalah personal" prajurit yang diidentifikasi berpangkat Sersan Mayor itu.

Dalam pandangan Prayut, Jakraphanth Thailand mengalahkan penjaga di depot senjata sebelum mencuri senapan mesin M60 dan amunisi.

Sang PM bersikeras tidak mungkin dia bisa mengambil senjata, hingga kendaraan taktis bertipe Humvee begitu saja. "Kami selalu menjaga gudang itu," katanya.

Saling tembak antara Jakraphanth dengan tim gabungan dari polisi dan militer membuat pengunjung kawasan kuil dan pusat perbelanjaan menyelamatkan diri.

Korban selamat mengisahkan kawasan perbelanjaan yang biasanya sibuk, berubah menjadi horor tatkala sang tentara masuk dan menembaki mereka.

"Ini seperti mimpi. Saya beruntung bisa selamat," kata Sottiyanee Unchalee yang mengaku bersembunyi di toilet begitu mendengar tembakan.

Guru Filipina bernama Aldrin Balquing mengisahkan bagaimana dia langsung diarahkan ke sebuah toko oleh staf mall begitu penembakan terjadi.

"Kami berada di sini selama sekitar enam jam. Saya begitu syok," ucap Aldrin. Sejumlah pengunjung di lantai dasar berlari begitu melihat pasukan datang.

Sejumlah video yang beredar di dunia maya memperlihatkan ada anggota penembak jitu yang mengarahkan senapannya dari gedung tinggi ke Terminal 21.

Juru bicara Menteri Pertahanan Kongcheep Tantrawanita berkata, insiden itu dimulai setelah Jakraphanth bertengkar dengan komandannya, di mana si komandan dibunuh.

Dia kemudian mengambil senjata komandannya, menembak beberapa prajurit yang ada di barak. Tantrawanit tak mengonfirmasi jika ada personel yang terbunuh.

Setelah itu dia pergi ke gudang senjata dan mengambil banyak amunisi dan senjata, termasuk satu senapan mesin, dan kendaraan tipe Humvee.

Baru dari sana dia pergi ke Distrik Muang, menembaki kuil dan pusat perbelanjaan yang ada di sana sebelum menuju ke mall Terminal 21.

Muncul sejumlah laporan di mana dia mengambil sandera dan hendak kabur dari bagian belakang gedung, sebelum ditembak mati tim elite kepolisian.

Nakhon Ratchasima, dikenal juga sebagai Korat, adalah kota bagi salah satu barak tentara terbesar di Negeri "Gajah Putih", kekuatan yang merasuk baik ke politik maupun sosial masyarakatnya.

Thailand juga disebut salah satu negara dengan kepemilikan senjata terbesar dunia, dengan serangkaian penembakan di pengadilan pada 2019 menuai kekhawatiran publik.

https://internasional.kompas.com/read/2020/02/09/14152711/27-orang-tewas-dalam-penembakan-korat-termasuk-si-tentara-thailand

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke