Salin Artikel

Singapura Naikkan Status Wabah Virus Corona ke Oranye, Apa Artinya?

Perubahan status tanggap atau DORSCON dari warna kuning ke oranye diumumkan langsung oleh Menteri Kesehatan Gan Kim Yong dalam konferensi pers, dilansir The Straits Times.

“Kita sudah mempersiapkan skenario ini dan kita siap menanganinya.” ucap Gan di hadapan awak media.

Perubahan status disebabkan oleh bertambahnya tiga kasus virus corona di negeri “Singa” menjadi 33 orang pada hari ini.

Sumber virus dari tiga kasus ini tidak dapat ditelusuri dan tidak ditularkan langsung oleh penderita yang berasal dari Wuhan, tempat berasalnya patogen berkode 2019-nCov itu.

Apa artinya Kode Oranye?

Warna Dorscon mulai dari status yang paling ringan, yakni terdiri dari hijau, kuning, oranye, dan merah.

Hijau diartikan tidak ada masalah wabah yang serius. Kuning berarti ada penyebaran ringan wabah penyakit.

Status oranye mengindikasikan penyebaran wabah sangat serius yang berdampak luas terhadap kesehatan publik.

Warna merah akan diaktifkan jika penyebatan virus sudah sangat darurat dan tidak terkontrol yang memerlukan tanggap darurat dan kemungkinan mengunci kota (lockdown).

Status warna oranye sama seperti ketika Singapura dilumpuhkan oleh wabah SARS (Sindrom Pernapasan Akut Parah) pada 2003 silam.

Singapura juga pernah mengaktifkan status oranye ketika wabah flu burung H1N1 menjangkiti pada 2009, enam tahun sejak SARS mewabah.

Status warna oranye menandakan penyebaran wabah virus korona meluas menjangkiti dengan mudah dari manusia ke manusia namun belum menyeluruh di seluruh komunitas.

Dalam arti lain jika masih dalam warna oranye, penyakit tersebut masih bisa terkontrol dan dapat dikendalikan oleh otoritas kesehatan.

Sejumlah kebijakan akan diambil untuk mencegah semakin meluasnya penyebaran wabah virus berbahaya ini secara komunal.

Langkah pencegahan seperti membatalkan seluruh acara di luar sekolah, penerapan kebijakan darurat oleh perusahaan untuk menjamin kelangsungan ekonomi dan bisnis, serta pengukuran suhu tubuh di rumah sakit, tempat umum, dan acara berskala besar.

Tidak ketinggalan, karantina ketat akan dilakukan terhadap orang-orang yang berhubungan dekat dengan pasien yang sudah positif terinfeksi.

“Kuncinya adalah deteksi cepat dan menghentikan meluasnya penyebaran.” Gan menyampaikan.

Siapa 3 Orang Terbaru?

Seluruh tiga korban terbaru ini berkebangsaan Singapura. Dua dari tiga penderita diketahui pernah mengunjungi Malaysia.

Pria berkebangsaan Singapura yang adalah kasus ke-31 mengunjungi negeri “Jiran” pada 6, 11, dan 17 Januari.

Pria paruh baya berusia 53 tahun itu mulai menunjukan gejala sakit pada 23 Januari. Dia dilarikan ke Changi General Hospital pada 1 Februari.

Sedangkan penderita lainnya atau kasus ke 33 adalah seorang perempuan yang berada di Malaysia dari 22 hingga 29 Januari.

Sehari setelah kembali ke Singapura, perempuan berusia 39 tahun ini menunjukan tanda-tanda terserang virus korona. Dia diisolasi di Sengkang General Hospital sejak 2 Februari.

Dan yang terakhir, kasus ke-32, adalah seorang guru SMA berusia 42 tahun. Yang bersangkutan telah dirawat sejak kemarin Rabu di rumah sakit Parkway East.

Angka penderita virus corona di Singapura saat ini nomor tiga tertinggi di dunia setelah China dan Jepang.

 

https://internasional.kompas.com/read/2020/02/07/17385861/singapura-naikkan-status-wabah-virus-corona-ke-oranye-apa-artinya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke