Salin Artikel

Jenazah Jenderal Top Iran Qasem Soleimani Dikenali dari Cincin di Jarinya

Soleimani tewas ketika konvoi yang ditumpanginya dihantam oleh rudal AS di Bandara Internasional Baghdad, Irak, Jumat (3/1/2020).

Jenderal top Iran itu tewas bersama wakil pemimpin milisi Irak Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, dalam serangan yang diperintahkan Presiden Donald Trump.

Diwartakan Daily Mirror, kendaraan Soleimani dan Muhandis hancur akibat hantaman empat rudal dari drone tempur MQ-9 Reaper.

Tubuh komandan Pasukan Quds, sayap Garda Revolusi Iran, itu hancur. Meski begitu, dia dikenali dari cincin besar merah yang ada di jari.

Dalam rekaman CCTV yang beredar, terekam detik-detik ketika rombongan tersebut meledak dan terbakar diterpa rudal.

Selain Soleimani, Brigadir Jenderal Hussein Jafari Nia dan Mayor Jenderal Hadi Taremi yang notabene figur Garda Revolusi juga tewas dalam serangan.

Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei menyatakan masa berkabung selama tiga hari dan berjanji bakal balas dendam atas kematiannya.

"Kembalinya dia kepada Tuhan tidak akan menghentikan misinya. Yang pasti, balas dendam menanti bagi pihak yang menumpahkan darahnya," kata Khamenei.

Sementara kelompok Hezbollah di Lebanon juga menyerukan, mereka akan melakukan pembalasan "atas restu dari darah Soleimani".

Politisi sekaligus kandidat presiden dari Demokrat, Elizabeth Warren, menyebut tindakan yang dilakukan Trump ceroboh.

"Saat ini, kami berada di ujung tanduk perang lain di Timur Tengah. Ini bukan kecelakaan. Ini karena presiden kami yang ceroboh," katanya.

Pemimpin oposisi Inggris dari Partai Buruh, Jeremy Corbyn, menyebut kebijakan tersebut sudah membahayakan karena memanaskan situasi Timur Tengah.

Kemudian Perancis melalui Menteri Eropa Amelie de Montchalin menyebut, dunia menjadi tempat yang lebih berbahaya pasca-serangan itu.

Trump melalui kicauannya di Twitter merespons, dia memerintahkan operasi tersebut karena Soleimani merencanakan membunuh lebih banyak warga AS.

"Sementara Iran tidak mau mengakuinya, Soleimani dibenci di negaranya sendiri. Dia harusnya dibunuh bertahun-tahun yang lalu," katanya.

Sementara Pentagon menerangkan Qasem Soleimani harus dibunuh karena secara aktif mendalangi serangan terhadap warga AS di Timur Tengah.

Pakar menyatakan, keputusan Washington membunuh Soleimani guna memberi peringatan bagi Hezbollah maupun kelompok lain yang didukung Iran.

https://internasional.kompas.com/read/2020/01/04/11344391/jenazah-jenderal-top-iran-qasem-soleimani-dikenali-dari-cincin-di

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke