Salin Artikel

Turki Bakal Aktifkan Sistem Rudal S-400 dari Rusia

Dalam keterangan di hadapan komite perencanaan dan anggaran parlemen, Menteri Pertahanan Hulusi Akar menerangkan, personel tengah mempelajari soal piranti keras.

"Segera setelah pelatihan mereka selesai, maka kami akan segera mengeksekusi rencana mengaktifkan S-400," terang Akar.

Pembelian sistem rudal itu dari Rusia membuat Amerika Serikat (AS) meradang, seperti diberitakan Anadolu Jumat (22/11/2019).

AS menyebut bahwa sistem pertahanan bisa dipakai Kremlin untuk memata-matai, dan tidak sesuai dengan gaya mereka di NATO.

Karena itu, Washington pun meminta agar Turki membatalkan pembelian S-400, atau dicoret dari program jet tempur F-35.

Namun, Ankara bersikukuh bahwa pembelian sistem dengan nama NATO SA-21 Growler itu tidak memberikan ancaman bagi NATO.

Lebih lanjut, Akar juga membahas mengenai Operation Peace Spring, yakni serangan Turki ke milisi Kurdi di Suriah.

Diluncurkan pada 9 Oktober, operasi itu diklaim untuk membuka "zona aman", di mana Ankara hendak menempatkan pengungsi Suriah.

"Sebagai hasil dari operasi tersebut, negara teror yang berada di kawasan utara Suriah telah dihentikan," klaimnya.

Serangan itu mendapat kecaman dari dunia Barat. Sebab, yang mereka sasar adalah mitra internasional dalam membasmi ISIS.

Presiden Recep Tayyip Erdogan pun melontarkan ancamannya. Yakni balal membanjiri Eropa dengan pengungsi jika terus dikritik.

https://internasional.kompas.com/read/2019/11/23/17504141/turki-bakal-aktifkan-sistem-rudal-s-400-dari-rusia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke