Salin Artikel

Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi Tewas, Putra Mahkota Arab Saudi Beri Selamat kepada Trump

Ucapan selamat tersebut disampaikan MBS, julukan putra mahkota Saudi, lewat sambungan teleponnya dengan Presiden Trump, demikian diberitakan kantor berita Arab Saudi, SPA, Selasa (29/10/2019).

Menurut MBS, keberhasilan operasi tersebut telah menjadi penanda untuk era baru dan langkah bersejarah dalam peperangan melawan terorisme.

Trump mengumumkan, Minggu (27/10/2019), kematian pemimpin ISIS setelah pasukan khusus yang dipimpin AS melakukan operasi penyerbuan ke tempat persembunyian Baghdadi di sebuah desa di Suriah barat laut pada Sabtu (26/10/2019) malam.

Panggilan telepon itu juga menandai komentar publik pertama dari Pangeran Mohammed terkait serangan yang dilancarkan AS terhadap pemimpin ISIS.

Trump pun menanggapi ucapan selamat dari MBS dengan memuji kerja sama terus menerus yang telah terjalin antara Riyadh dengan Washington dalam memerangi terorisme dan menguras sumber dayanya.

Sebuah sumber dari Kementerian Luar Negeri Saudi sebelumnya juga telah memuji keberhasilan operasi pasukan AS yang menewaskan Baghdadi dan menyebut pemimpin kelompok teroris itu telah "merusak citra Islam yang sebenarnya".

"Arab Saudi melanjutkan upayanya bersama sekutu-sekutunya, terutama Amerika Serikat, dalam memerangi terorisme," tambah sumber, dikutip Daily Mail.

Baghdadi sebelumnya telah menyerukan untuk menyerang Arab Saudi saat kerajaan itu bergabung dengan koalisi yang dipimpin AS dan ikut melawan kelompok terorisnya.

Baghdadi dalam pidatonya juga sempat menggunakan istilah yang menghina keluarga kerajaan Saudi.

Sebelumnya diberitakan, kabar tewasnya Baghdadi dalam serangan yang dilancarkan pasukan AS telah mendapat beragam reaksi dari sejumlah negara di dunia.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut, kematian Pemimpin Daesh (singkatan Arab untuk ISIS) Baghdadi merupakan titik balik.

Dalam kicauannya di Twitter, dia menyatakan Ankara sudah mendukung upaya antiterorisme, dan akan terus melakukannya di masa depan.

"Saya yakin bahwa perjuangan melawan terorisme, ditopang semangat aliansi, akan membawa perdamaian bagi kemanusiaan," kata Erdogan.

Sementara Iran, melalui juru bicara Ali Rabiei mengatakan, kematian Abu Bakar al-Baghdadi bukan berarti perjuangan menumpas ISIS telah usai.

"Kematian Baghdadi bukan berarti melawan ISIS telah usai. Hanya menutup bab terakhir," terang Rabiei dalam kicauan di Twitter.

Dia menjelaskan ISIS masih tumbuh. Baik melalui kebijakan AS, kawasan Timur Tengah yang bergelimang uang, hingga ideologi takfiri.

"Tiga sumber ini harus dimusnahkan," tegas Rabiei.

Keraguan disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia, yang menyebut bahwa mereka tidak memiliki informasi kredibel mengenai tindakan pasukan khusus AS di zona deeskalasi Idlib.

Juru bicara kementerian Igor Konashenkov meragukan "kematian beberapa kali" yang pernah terjadi terhadap Baghdadi.

Dia menuturkan terdapat "detil kontradiksi" sehingga memunculkan pertanyaan dan keraguan tentang kesuksesan operasi militer AS.

"Sejak kekalahan terakhir ISIS oleh pemerintah Rusia dibantu pasokan udara Rusia pada 2018, kematian 'kesekian' Baghdadi tidak mempunyai signifikansi di Suriah maupun aktivitas teroris di Idlib," tutur Konashenkov.

https://internasional.kompas.com/read/2019/10/29/20425951/pemimpin-isis-abu-bakar-al-baghdadi-tewas-putra-mahkota-arab-saudi-beri

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke