Salin Artikel

Bebas dari Kamp Penahanan Suriah, 3 Wanita Perancis Disebut Kembali ke Tangan ISIS

Dari ratusan pendukung asing yang terdiri dari wanita dan anak-anak itu, setidaknya tiga perempuan asal Perancis dilaporkan telah kembali ke tangan ISIS.

Hal tersebut menyusul pesan yang dikirimkan kepada pihak keluarga perempuan pendukung ISIS dan dilihat oleh AFP, Selasa (15/10/2019).

Sejumlah perempuan asing asal Perancis yang melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS telah ditangkap dan ditahan di kamp pengungsi ketika kelompok teror itu dikalahkan.

Namun akhir pekan lalu, mereka meninggalkan kamp pengungsi di Suriah timur laut itu, menyusul serangan militer yang dilancarkan Turki terhadap pasukan Kurdi.

Pemerintah Kurdi di Suriah utara mengklaim bahwa serangan pemboman oleh Turki di dekat kamp penampungan di Ain Issa telah menyebabkan 785 pendukung asing ISIS melarikan diri.

Turki membantah tuduhan tersebut dan balik mengklaim bahwa pasukan Kurdi telah sengaja membebaskan mereka.

Tetapi dalam pesan yang diterima pihak keluarga pendukung asing ISIS yang meninggalkan kamp penampungan pada akhir pekan lalu, salah satu wanita itu mengatakan mereka telah "diselamatkan" oleh ISIS.

"Kami baru menyadari bahwa ISIS yang telah menyelamatkan kami," tulis pesan singkat yang dikirim dari Suriah itu.

Disampaikan pengacara keluarga, Marie Dose, pesan yang diterima dari Suriah menyebutkan tentang orang-orang yang mengaku dari ISIS dan membawa mereka.

"Kami adalah saudara-saudaramu dari ISIS, kami akan membawamu ke tempat yang aman."

"Anda adalah bagian dari ISIS, Anda tinggal di sini," tambah pihak keluarga mengulang pesan yang mereka terima dari Suriah.

Pada Minggu (13/10/2019), sejumlah wanita keluarga anggota ISIS yang dibebaskan dari kamp penahanan telah mengirim pesan audio kepada kerabat mereka di Perancis.

Dalam pesan yang juga didengar oleh AFP itu, mengklaim bahwa mereka dipaksa meninggalkan kamp penampungan oleh para sipir Kurdi dan bahwa tenda mereka di kamp telah dibakar.

Mereka kemudian berjalan melintasi padang pasir bersama dengan anak-anak mereka yang masih kecil sebelum kemudian mendapat bantuan dari "orang-orang Suriah bersenjata".

Dose, yang selama berbulan-bulan berusaha meyakinkan pemerintah Perancis untuk mengizinkan para wanita itu pulang, mengatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan perkembangan terbaru itu kepada Kementerian Luar Negeri.

Pemerintahan Presiden Emmanuel Macron sebelumnya telah menolak untuk menerima kembali warga Perancis yang pergi ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan ISIS.

Sumber dari Kurdi mengatakan sekitar 12.000 anggota ISIS, yang terdiri dari warga Suriah dan Irak, serta orang asing dari 54 negara, telah ditahan di penjara yang dikelola pasukan Kurdi di Suriah utara.

Lebih lanjut sumber itu mengatakan, sebanyak 12 orang pendukung asing, yang terdiri dari 4.000 wanita dan 8.000 anak-anak, telah ditahan di kamp-kamp penampungan untuk para pengungsi.

Sementara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji akan mencegah para anggota ISIS dari meninggalkan wilayah Suriah timur laut.

https://internasional.kompas.com/read/2019/10/15/22553801/bebas-dari-kamp-penahanan-suriah-3-wanita-perancis-disebut-kembali-ke

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke