Salin Artikel

Trump Tak Peduli Campur Tangan Rusia dalam Pilpres 2016, karena AS Juga Melakukannya

Kabar yang diembuskan The Washington Post itu terjadi dalam pertemuan di Ruang Oval Gedung Putih pada Mei 2017, di mana dia disebut membeberkan informasi rahasia soal ISIS.

Dilansir AFP Sabtu (28/9/2019), Trump mengucapkannya ketika bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, dan Duta Besar Rusia untuk AS, Sergey Kislyak.

Kepada keduanya, Trump mengatakan dia tidak peduli dengan campur tangan Kremlin di Pilpres 2016, karena AS juga melakukannya di negara lain.

Menurut keterangan tiga sumber anonim, pertemuan itu digelar sehari setelah Trump memecat Direktur FBI James Comey, di mana Trump disebut "sangat senang".

Komentar itu kemudian mengejutkan Gedung Putih, yang segera membatasi akses komentar itu hanya kepada empunya otoritas keamanan tinggi.

Pengakuan itu muncul di tengah beredarnya laporan percakapan telepon antara Trump dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Si pelapor dalam keluhannya menyatakan, transkrip percakapan itu sistem keamanan sangat tinggi yang diperuntukkan bagi informasi rahasia.

Transkrip itu berisi perbincangan di mana Trump mendesak Zelensky supaya menyelidiki kasus yang membelit putra calon pesaingnya, Joe Biden.

Tidak diketahui apakah dokumen perbincangan Trump dengan dua pejabat Rusia itu dimasukkan ke dalam sistem dokumentasi negara yang sama.

Tetapi, New York Times memberitakan Gedung Putih menempatkan terpisah percakapan Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Arab Saudi di dokumen sangat rahasia.

Hubungan Trump dan Rusia begitu hangat selama dia menjabat. di mana presiden 73 tahun itu kerap melontarkan pujian kepada Putin.

Selain itu, Trump juga menyangkal laporan intelijen bahwa Putin mengintervensi Pilpres AS 2016 yang memenangkan dirinya.

Tapi, investigasi yang dipimpin mantan Direktur FBI Robert Mueller tak menemukan bukti tim kampanye Trump terlibat kerja sama dengan Rusia.

Mueller memimpin penyelidikan setelah diduga Rusia membantu Trump dalam merusak reputasi lawannya, Hillary Clinton, dalam Pilpres 2016.

https://internasional.kompas.com/read/2019/09/28/18252041/trump-tak-peduli-campur-tangan-rusia-dalam-pilpres-2016-karena-as-juga

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke