Salin Artikel

Perbincangannya dengan Trump Jadi Polemik, Apa Kata Presiden Ukraina?

DPR AS melalui ketuanya, Nancy Pelosi, mengumumkan adanya penyelidikan pemakzulan atas Trump buntut percakapan dengan Zelensky Juli lalu.

Presiden 73 tahun itu dituduh meminta bantuan Ukraina untuk menjegal Joe Biden, salah satu calon pesaingnya di Pilpres AS 2020.

Dalam konferensi pers di sela Sidang Umum PBB, Presiden Ukraina 41 tahun itu menegaskan bahwa dia tidak akan bisa ditekan oleh siapa pun.

"Kami, saya pikir, melakukan perbincangan yang bagus. Normal. Kami membicarakan banyak hal," terang Zelensky dikutip CNBC Rabu (25/9/2019).

Segera setelah penyelidikan diumumkan, Trump kemudian menyatakan dia memerintahkan publikasi transkrip percakapannya dengan Zelensky.

"Saya pikir Anda sudah membaca semuanya. Saya minta maaf. Tetapi, saya tidak tertarik terlibat dalam Pilpres AS," tegasnya dilansir Sky News.

Trump juga menuturkan tidak ada paksaan kepada Zelensky. Meski mengakui dia sempat menahan bantuan yang diperuntukkan bagi Ukraina.

Trump menyebut penyelidikan yang dilakukan untuk memakzulkan dirinya sebagai "perburuan penyihir", dan dia memandangnya sangat memalukan.

Presiden dari Partai Republik itu kemudian menuding Pelosi sudah membiarkan dirinya dikuasai oleh politisi dari sayap kiri radikal.

"Sejauh yang saya kira, dia (Pelosi) bukanlah Ketua DPR AS," ujar Trump. Meski begitu, faktanya Pelosi masih menjabat sebagai pimpinan.

Pelosi dalam konferensi pers Selasa (24/9/2019) mengatakan sikap yang ditunjukkan Trump adalah pengkhianatan terhadap jabatannya.

"Presiden harus bertanggung jawab. Tidak ada orang yang berada di atas hukum," tegas politisi berusia 79 tahun tersebut.

Ketua Komisi Intelijen DPR AS Adam Schiff mengutarakan Trump bekerja layaknya "bos Mafia" setelah melihat transkrip rekaman itu.

Kepada awak media, Schiff mengaku sangat terkejut dengan isi dari rekaman tersebut. "Sangat mengganggu dari yang saya bayangkan," terangnya.

https://internasional.kompas.com/read/2019/09/26/19052011/perbincangannya-dengan-trump-jadi-polemik-apa-kata-presiden-ukraina

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke