Salin Artikel

Presiden Iran: Kami Tidak Akan Bicara dengan AS di Bawah Tekanan

Pernyataan tegas itu disampaikan langsung oleh Presiden Iran Hassan Rouhani di hadapan Majelis Umum PBB pada Rabu (25/9/2019).

"Tanggapan kami terhadap pembicaraan di bawah tekanan adalah tidak!" kata Rouhani, yang kembali mengingatkan bahwa Iran akan keluar dari Kesepakatan Nuklir 2015 jika negara Eropa penanda tangan gagal menyelamatkan perjanjian itu.

"Kami berkomitmen terhadap kesepakatan nuklir, tetapi kesabaran Iran ada batasnya," lanjut Rouhani, yang merupakan salah satu arsitek perjanjian dengan enam pemimpin negara besar dunia itu.

Iran telah mengkritik pihak-pihak Eropa dalam kesepakatan yang dianggap telah gagal melindungi kepentingan Iran dengan menyelamatkan Teheran dari sanksi AS yang kembali dijatuhkan dan diperketat sejak Washington keluar dari pakta tersebut.

Sebagai tindakan balasan, Iran telah mengumumkan bakal mengurangi komitmennya terhadap perjanjian itu secara bertahap.

Konfrontasi antara AS dengan Iran yang saling bermusuhan itu telah kembali bergejolak setelah serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi pada 14 September lalu, di mana Washington dan Riyadh menuding Teheran ada di balik serangan.

Namun Rouhani mengatakan, masih ada peluang untuk membuka jalan dialog, yakni dengan mencabut semua sanksi yang telah dijatuhkan Washington pada Teheran dan menghormati resolusi Dewan Keamanan PBB.

Ditambahkan Rouhani, satu-satunya cara untuk mengamankan perdamaian dan keselamatan di Teluk adalah memperkuat "konsolidasi antara semua negara dengan kepentingan bersama di Teluk Persia dan wilayah Hormuz".

"Kami bertetangga dengan Anda, bukan dengan Amerika," kata Rouhani, menyerukan kepada AS untuk menarik pasukannya dari wilayah Teluk.

Diberitakan sebelumnya, Hassan Rouhani mengatakan akan menyampaikan pesan kepada dunia tentang perdamaian dan stabilitas dalam pidatonya di Sidang Umum PBB.

Rouhani menyatakan ingin memberi tahu dunia bahwa situasi di Teluk Persia saat ini sangatlah sensitif.

Rouhani tiba di Amerika Serikat pada Senin (23/9/2019) setelah sempat diduga dipersulit oleh AS dalam mengurus visa.

Rouhani juga mendapat pengawasan ketat dan pembatasan dalam ruang geraknya selama berada di New York.

Setelah mendarat di AS, Rouhani beserta rombongan delegasi Iran dilaporkan harus melakukan perjalanan dari Bandara JFK menuju markas PBB melalui terowongan yang menghubungkan wilayah-wilayah di Queens dan Manhattan.

Pembatasan yang diberlakukan terhadap delegasi Iran melarang rombongan itu melewati jembatan-jembatan di New York.

Di bawah pengawasan pembatasan yang ketat, Rouhani juga tidak dapat bepergian jauh dari markas PBB yang berlokasi di East River, di sisi timur pulau Manhattan, tempat dilangsungkannya sidang umum.

https://internasional.kompas.com/read/2019/09/25/23493251/presiden-iran-kami-tidak-akan-bicara-dengan-as-di-bawah-tekanan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke