Salin Artikel

Tiba di New York untuk Hadiri Sidang Umum PBB, Presiden Iran Hassan Rouhani Diawasi Ketat

Kedatangan Rouhani beserta delegasi Iran ke tanah AS tersebut menyusul diterbitkannya visa bagi rombongan diplomatik negara yang sedang berselisih dengan Washington itu.

Namun tampaknya Rouhani tidak akan serta merta leluasa melihat kemegahan kota New York, lantaran pemimpin Iran tersebut mendapat pembatasan perjalanan yang ketat.

Perlakuan yang sama juga diberlakukan terhadap staf dalam misi Iran di PBB pada Juli lalu, demikian disampaikan pejabat AS kepada AFP.

Di bawah pengawasan pembatasan yang ketat, Rouhani tidak akan dapat bepergian jauh dari markas PBB yang berlokasi di East River, di sisi timur pulau Manhattan, tempat dilangsungkannya sidang umum.

Setelah mendarat di AS, Rouhani beserta rombongan delegasi Iran dilaporkan harus melakukan perjalanan dari Bandara JFK menuju markas PBB melalui terowongan yang menghubungkan wilayah-wilayah di Queens dan Manhattan.

Pembatasan yang diberlakukan terhadap delegasi Iran melarang rombongan itu melewati jembatan-jembatan di New York.

Rouhani juga diizinkan untuk mengunjungi kediaman duta besar Iran di Fifth Avenue, namun izin yang sama tidak diberlakukan terhadap anggota delegasi Iran lainnya.

Kendati demikian, pemerintah AS tetap memberinya izin khusus untuk menginap di hotel.

Presiden Rouhani dijadwalkan untuk berbicara di hadapan Majelis Umum PBB dan menggelar konferensi pers pada Rabu (25/9/2019) besok.

Agenda sidang Majelis Umum PBB diketahui sangat padat, para delegasi asing diketahui biasa meluangkan sedikit waktu untuk pergi berbelanja atau sekadar berjalan-jalan di Central Park.

Namun demikian, hal itu bukan menjadi pilihan bagi Rouhani dan para delegasi Iran lainnya.

Pergerakan pemimpin Iran yang diizinkan selama berada di New York hanya terbatas pada daerah First Avenue, tempat markas PBB berada, dan jalan East 42nd ke selatan hingga East 48th ke utara.

Perlakuan pembatasan yang sama juga pernah diterapkan terhadap para pemimpin asing yang tidak bersahabat dengan AS di masa lalu, seperti pemimpin Kuba Fidel Castro, menurut seorang pejabat PBB.

Washington sempat dituduh sengaja menunda pemberian visa terhadap anggota delegasi Iran agar tidak dapat menghadiri sidang umum PBB. Hal itu memaksa PBB untuk campur tangan.

Sebagai negara tuan rumah, pemerintah AS diwajibkan untuk mengeluarkan visa bagi setiap diplomat yang berkepentingan dalam kegiatan PBB.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Iran Hassan Rouhani disebut membawa misi menggalang dukungan dari masyarakat internasional untuk melawan AS, saat menghadiri agenda sidang umum PBB.

"Sangat penting bagi kami untuk hadir dalam Sidang Umum PBB, dan membicarakan berbagai isu," tegas Rouhani di Bandara Mehrabad dikutip AFP, Senin (23/9/2019).

https://internasional.kompas.com/read/2019/09/24/09441991/tiba-di-new-york-untuk-hadiri-sidang-umum-pbb-presiden-iran-hassan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke