Salin Artikel

Trump Umumkan Sanksi Baru dan Terberat terhadap Iran, tapi..

Disebutkan bahwa sanksi baru terhadap Iran itu akan menjadi yang terberat dari pernah dijatuhkan AS kepada negara lain.

Namun, Trump juga mengindikasikan bahwa tidak ada rencana untuk melancarkan serangan militer terhadap Teheran dan menyebut bahwa menahan diri merupakan salah satu bentuk kekuatan.

Sanksi baru yang dijatuhkan Washington terhadap Teheran lebih kepada sanksi ekonomi di mana kali ini akan menyasar bank sentral Iran.

"Kami baru saja menjatuhkan sanksi kepada bank nasional Iran. Ini adalah sanksi tertinggi yang pernah dijatuhkan terhadap suatu negara," kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval, Jumat (20/9/2019).

Pada kesempatan itu, Trump kembali mengindikasikan bahwa tidak ada rencana tanggapan militer atas insiden serangan terhadap kilang minyak Arab Saudi.

"Hal termudah yang bisa saya lakukan adalah menghancurkan 15 hal utama yang berbeda di Iran. Saya bisa melakukannya tepat di sini, di depan Anda."

"Dan itu saja. Maka kemudian Anda akan memiliki cerita besar yang bagus untuk dilaporkan," kata Trump yang ditujukan kepada para wartawan.

"Tetapi saya berpikir dengan pendekatan orang kuat dan hal yang menunjukkan kekuatan adalah dengan memperlihatkan sedikit pengendalian diri," lanjutnya.

"Jauh lebih mudah untuk melakukannya dengan cara lain. Jauh lebih mudah. Dan Iran tahu jika mereka berbuat kesalahan, mereka sebenarnya sedang dibiarkan hidup," kata presiden berusia 73 tahun itu.

AS telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Iran, termasuk pada bank sentralnya karena dugaan program nuklir negara itu.

Sanksi tersebut melarang setiap orang untuk berhubungan atau terlibat dengan bank sentral Iran atau bakal menghadapi penuntutan.

Tetapi Departemen Keuangan AS mengatakan bahwa mereka juga menjatuhkan sanksi dengan alasan tambahan yakni terorisme, karena bank sentral Iran dianggap telah memberikan bantuan pendanaan terhadap dua kelompok yang masuk daftar hitam AS.

Sanksi semacam ini mungkin akan lebih sulit untuk dicabut, bahkan jika nantinya Trump kalah dalam pemilu tahun depan, dari Demokrat yang ingin melonggarkan sanksi terhadap Iran sebagai bagian dari kesepakatan di masa depan.

"Serangan Iran terhadap Arab Saudi adalah sesuatu yang tidak dapat diterima," kata Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dalam sebuah pernyataan.

"Tindakan Departemen Keuangan menargetkan mekanisme pendanaan penting yang digunakan rezim Iran untuk mendukung jaringan terorisnya, termasuk Pasukan Quds, Hezbollah, dan gerilyawan lain yang menyebar teror dan menggoyahkan kawasan itu," lanjutnya.

Sementara Iran menanggapi langkah sanksi terbaru AS sebagai tanda bahwa Washington sudah kehabisan pilihan.

"Pemerintah AS yang kembali menjatuhkan sanksi kepada bank sentral menunjukkan bahwa mereka sudah kehabisan opsi dalam menemukan pengaruh terhadap Iran," kata gubernur bank sentral Iran, Abdolnaser Hemmati, seperti dikutip kantor berita negara, IRNA.

Insiden serangan yang menyasar dua instalasi kilang minyak Arab Saudi pada akhir pekan lalu telah memberikan pukulan berat terhadap produksi minyak negara itu.

Kelompok pemberontak Yaman, Houthi, yang didukung Iran, telah mengklaim serangan tersebut. Namun, AS dan Arab Saudi menolak klaim itu dengan menyebut bahwa Iran berperan dalam serangan.

https://internasional.kompas.com/read/2019/09/21/11130351/trump-umumkan-sanksi-baru-dan-terberat-terhadap-iran-tapi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke