Salin Artikel

Fotografer di Balik Foto "Tank Man" dalam Tragedi Tiananmen China Meninggal di Bali

Bersama tiga pewarta foto lainnya, Cole menjepret momen ketika seorang pria berdiri di depan konvoi tank ketika pasukan China berusaha membubarkan demonstran.

Foto yang diambil sehari setelah aksi penindakan yang diduga berujung kepada kematian ratusan orang itu menjadi simbol pergerakan pro-demokrasi di Negeri "Panda".

Dilaporkan BBC Jumat (13/9/2019), Cole meninggal dalam usia 64 tahun di Bali, Indonesia, pekan lalu, di mana dia tinggal dalam 15 tahun terakhir.

Cole memang tidak sendiri. Selain dia, terdapat fotografer lain bernama Jeff Widener yang bekerja bagi kantor berita Associated Press (AP).

Pewarta foto asal Amerika Serikat (AS) itu mengambil foto menggunakan lensa panjang dari balkon hotel, dan menempatkan "Tank Man" di pojok kanan bawah.

Pria yang bekerja bagi sejumlah media seperti Newsweek itu menerima penghargaan 1990 World Press Photo, termasuk juga mengunggah publik dunia.

Diwartakan SCMP, Cole mengingat momen ketika pria berbaju putih itu berjalan di tengah Changan Avenue tatkala tank dan kendaraan berat melintas.

Saat itu, dia sempat mengira bakal melindasnya. "Tetapi yang membuat saya kagum adalah tank terdepan berhenti, dan mencoba memutarinya," kenangnya.

Pria itu kemudian mencoba untuk menghalangi laju tank. Saat itulah, agen Biro Keamanan Publik datang dan membawanya. Tidak diketahui bagaimana nasibnya hingga kini.

Kepada The New York Times, Cole mengatakan aksi pria itu sudah menuai perhatian dunia. Dia menyebut aksi itu yang sudah membuat momen.

"Dia sendiri yang membuat gambar itu. Saya hanyalah seorang fotografer. Tentu saja saya merasa terhormat bisa mengabadikannya," kata Cole.

Dia tahu bahwa setelah gambar itu diambil, dia bakal menjadi buruan otoritas China. Jadi, dia langsung menyembunyikan rol filmnya.

Dia membungkusnya dengan plastik, dan kemudian menaruhnya di toilet. Benar saja, sejumlah aparat datang dan menggeledah kamar hotelnya.

Mereka menemukan kamera itu, merobek rolnya, dan pergi dengan perasaan puas sudah mencegah foto itu keluar. Atau, begitulah yang mereka kira.

Begitu keadaan sudah aman, Cole segera mengeluarkannya, dan dikirim ke AP untuk kemudian diteruskan kepada kantor biro Newsweek di Tokyo, Jepang.

Cole kemudian menyesal bahwa foto "Tank Man" menjadi fenomenal. Sebab, risiko fotografer yang melakukan tugasnya di Tiananmen menjadi lebih besar.

Tiga dekade silam, Lapangan Tiananmen di Beijing menjadi pusat dari demo skala besar yang menuntut adanya reformasi serta demokrasi.

Para demonstran sudah berada di sana sejak aksi protes dilakukan April 1989. Namun pada 3 Juni malam, militer bergerak dan pasukan melontarkan tembakan.

Pemerintah pusat menyatakan 200 warga sipil dan tentaranya tewas. Namun saksi dan jurnalis asing menduga jumlahnya bisa mencapai 3.000 orang.

https://internasional.kompas.com/read/2019/09/14/11442161/fotografer-di-balik-foto-tank-man-dalam-tragedi-tiananmen-china

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke