Salin Artikel

Di Peringatan 18 Tahun Tragedi 9/11, Trump Berjanji Hantam Taliban Lebih Keras

Pidato Trump terjadi setelah dia membatalkan apa yang bakal menjadi perundingan damai bersejarah bagi Afghanistan, di mana kerabat korban tewas memperingati serangan mematikan di New York dan Washington.

Trump berbicara di Pentagon dalam peringatan 9/11, serangan yang membunuh hampir 3.000 orang, dengan mengumumkan peningkatan serangan terhadap Taliban.

Dilansir AFP Rabu (11/9/2019), dia mengatakan selama empat hari terakhir, pasukan AS sudah "menghantam musuh lebih kerasa dan bakal terus berlanjut".

Penyebab serangan tidak diketahui secara pasti. Tapi Trump mengklaim dia memerintahkannya setelah dia membatalkan agenda pertemuan rahasia dengan Taliban.

Pembatalan itu disebut merupakan aksi balasan setelah pada pekan lalu, Taliban mengaku melakukan serangan bom yang menewaskan 12 orang, dengan satu di antaranya tentara AS.

Trump kemudian memperingatkan kepada kelompok ekstremis untuk tidak mencoba menyerang daratan AS. Dia mengancam bakal menghancurkan mereka jika berani menyerang.

"Saya bahkan belum berbicara tentang senjata nuklir. Yang jelas, mereka bakal mengalami sesuatu yang belum pernah dihadapi sebelumnya," tegas Trump.

Komentar patriotik itu datang setelah Al Qaeda yang merupakan dalang tragedi 9/11 menyerukan serangan terhadap kepentingan AS, Eropa, Israel, hingga Rusia.

Berdasarkan laporan Site Intelligence Group, dalam video berdurasi 33 menit itu, pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawahiri mengkritik adanya sikap "berbalik arah".

Di Twitter Sabtu (7/9/2019), Trump berkata dia hendak bertemu dengan pemimpin Taliban di fasilitas istirahat kepresidenan yang berlokasi di Camp David.

Keputusan itu menuai kemarahan tak hanya dari kalangan politisi. Namun juga kerabat korban karena menjelang peringatan serangan di World Trade Center (WTC) dan Pentagon.

Kerabat dari korban, penyintas, polisi, pemadam kebakaran, dan pemimpin kota berkumpul di Ground Zero, atau lokasi berdirinya menara kembar WTC sebelum diserang Al Qaeda.

"Pahlawan Amerika"

Mereka mengheningkan cipta pada pukul 08.46 dan 09.03 waktu setempat. Waktu di mana dua pesawat yang dibajak teroris Al Qaeda menghantam menara Utara dan Selatan.

Dalam tradisi tahunan itu, para kerabat membacakan nama korban tewas, dan sesekali memberi komentar dalam upacara yang berlangsung selama empat jam itu.

"Kami mencintaimu. Kami merindukanmu. Kalian akan selalu menjadi pahlawan Amerika," kata seorang perempuan seusai membacakan nama saudara dan sepupunya.

Setelah itu para kerabat saling berpelukan dan menguatkan serta meninggalkan mawar. Ada juga yang menaruh plakat berisi foto keluarga mereka yang terbunuh.

Bagpipes pun dimainkan sebelum polisi berjalan menuju lokasi upacara sambil membawa bendera AS sebelum lagu kebangsaan mereka berkumandang.

Gubernur New York Andrew Cuomo, Wali Kota New York Bill de Blasio beserta dua pendahulunya, Michael Bloomberg dan Rudy Giuliani, hadir dalam upacara.

Trump dan Ibu Negara Melania menyambut keluarga korban dan penyintas di Gedung Putih, di mana mereka juga mengheningkan cipta sebelum Trump berpidato di Pentagon.

Al Qaeda membajak dua pesawat dari maskapai United Airlines dan American Airlines. Namun salah satunya jatuh di lapangan di Shanksville, Pennsylvania.

Selain yang terbunuh dalam tragedi 9/11. ribuan petugas penyelamat, pekerja konstruksi, dan warga menderita penyakit setelah menghirup gas beracun dari bawah Manhattan.

https://internasional.kompas.com/read/2019/09/12/08454081/di-peringatan-18-tahun-tragedi-9-11-trump-berjanji-hantam-taliban-lebih

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke