Salin Artikel

Maduro Perintahkan Angkatan Bersenjata Venezuela Waspadai Serangan dari Kolombia

Maduro juga mengumumkan rencana digelarnya latihan militer di perbatasan kedua negara, di tengah upaya Kolombia untuk mempersenjatai kembali sekelompok bekas komandan gerilyawan.

Mantan gerilyawan FARC, pada Kamis (29/8/2019) pekan lalu, mengumumkan akan kembali mempersenjatai kelompoknya dalam sebuah video yang diyakini otoritas Kolombia, diambil di wilayah Venezuela.

Video pengumuman itu memicu munculnya kekhawatiran akan konflik bersenjata yang semakin buruk di Kolombia, serta ekspansinya ke Venezuela.

"Saya telah memerintahkan komandan operasi strategis Angkatan Bersenjata Bolivarian dan semua unit militer di perbatasan untuk menyatakan peringatan... dalam menghadapi agresi yang mengancam oleh Kolombia terhadap Venezuela," kata Maduro dalam siaran televisi.

Serangkaian latihan militer yang dilakukan setiap tahun di Venezuela, kali ini diagendakan digelar antara 10 hingga 29 September.

Latihan militer akan dilangsungkan di negara bagian Zulia, Tachira, Apure dan Amazonas, yang berbatasan langsung dengan Kolombia.

Apabila terlaksana, latihan militer itu akan menjadi yang ketiga kalinya digelar di Venezuela sepanjang tahun ini.

Sementara Kementerian Luar Negeri Kolombia menolak memberi komentar terkait kekhawatiran pemerintah Venezuela.

Otoritas Kolombia telah berulang kali membantah adanya rencana melancarkan serangan ke negara tetangganya yang dilanda krisis itu.

Amerika Serikat telah meluncurkan serangkaian sanksi yang luas terhadap pemerintahan Maduro dalam upaya mendesaknya untuk mundur.

Sebelumnya, pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido mendukung penggunaan satelit untuk membantu menemukan kelompok gerilya yang telah menyeberang ke Venezuela.

"Kami akan mengesahkan penggunaan teknologi satelit untuk memfasilitasi pencarian lokasi kelompok-kelompok tak beraturan ini, kamp-kamp di perbatasan negara," kata Guaido dalam komentar yang disiarkan televisi.

"Kami akan bekerja sama dengan pemerintah Kolombia dalam kegiatan intelijen," tambah Guaido.

Kementerian Informasi Venezuela tidak segera menanggapi permintaan komentar menanggapi pernyataan tersebut.

Sementara Presiden Kolombia Ivan Duque, telah menjanjikan bakal mengambil tindakan tegas terhadap kelompok pemberontak itu.

Para pemimpin kelompok pemberontak mengatakan bahwa mereka akan kembali ke perjuangan bersenjata karena pemerintah dinilai telah mengkhianati perjanjian damai 2016, yang mengarah pada demobilisasi FARC.

https://internasional.kompas.com/read/2019/09/04/18584481/maduro-perintahkan-angkatan-bersenjata-venezuela-waspadai-serangan-dari

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke