Salin Artikel

Pemimpin Hong Kong Bakal Tarik UU Ekstradisi, Pendemo: Sudah Terlambat

Salah satunya adalah Joshua Wong. Tokoh protes pro-demokrasi 2014. "Terlalu sedikit. Sudah terlambat," ujar Wong dalam tulisan statusnya di Facebook.

Dilansir AFP Rabu (4/9/2019), Wong memperingatkan dunia untuk tidak tertipu taktik yang sedang dilakukan oleh pemerintah Hong Kong, maupun China daratan.

"Mereka tidak mengakui apa-apa, dengan tindakan keras skala penuh tengah dipersiapkan," ujar pendiri kelompok aktivis Scholarism berusia 22 tahun itu.

Sikap skeptis juga datang dari Boris Chen, seorang pegawai layanan finansial. Kepada Reuters, dia mengatakan pengumuman Lam itu tak akan meredakan pendemo.

"Nantinya seiring waktu, orang-orang akan mempunyai isu terbaru yang bakal membuat mereka marah," kata Chen. Warga lainnya, Pearl, berujar massa sudah tidak peduli dengan UU Ekstradisi.

"Beberapa dari mereka mungkin berubah pikiran. Namun itu hanya angka kecil. Namun banyak dari mereka yang ingin menciptakan keonaran," keluh perempuan 69 tahun itu.

Tanda bahwa aksi protes bakal tetap berjalan sudah tersirat dalam forum percakapan daring yang menjadi dasar pergerakan bagi massa pusat finansial dunia itu.

Dalam pesan Telegram yang dibagikan di antara pendemo, massa menyebutkan lebih dari 1.000 rekan mereka ditangkap polisi, dengan tak terhitung korban luka.

"Lima tuntutan utama. Tidak kurang. Mari kita bebaskan Hong Kong. Revolusi dimulai saat ini." Demikian pesan yang menyebar di kalangan pengunjuk rasa itu.

Sikap itu muncul setelah dalam pernyataan video yang dirilis kantornya, Lam mengumumkan dia bakal mencabut UU Ekstradisi segera setelah parlemen dibuka kembali Oktober mendatang.

Diperkenalkan sejak Februari ini, UU Ekstradisi itu pada dasarnya diciptakan untuk mengirim kembali pelaku kejahatan ke berbagai tempat, termasuk China.

Masuknya China kemudian menjadi kekhawatiran tersendiri karena aktivis pro-demokrasi takut jika yurisdiksi unik yang jadi bagian "satu negara, dua sistem" bakal terhapuskan.

Aksi protes itu pertama kali berlangsung pada 31 Maret. Namun Juni menjadi tolok ukur setelah oposisi mengklaim pergerakan mereka diikuti oleh jutaan orang.

Aksi pendemo itu jelas menjadi tantangan besar bagi China yang menerima Hong Kong dari Inggris pada 1997. Beijing berulang kali mengecam aksi protes tersebut.

Tekanan dan krisis besar selama tiga bulan terakhir sempat membuat Lam mengaku dia ingin mengundurkan diri jika bisa memilih, berdasarkan rekaman yang bocor ke publik.

https://internasional.kompas.com/read/2019/09/04/18175501/pemimpin-hong-kong-bakal-tarik-uu-ekstradisi-pendemo-sudah-terlambat

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke