Salin Artikel

Trump: Kami Tidak Ingin Afghanistan Jadi "Laboratorium Teror"

Pernyataan yang diucapkan di New Jersey itu terjadi setelah dia bertemu penasihat keamanan nasionalnya untuk meninjau rencana perdamaian AS dan Taliban.

"Kami di sini untuk satu alasan. Supaya tidak menjadi laboratorium teror. Kami sudah mempunyai peninjauan yang baik," ujar Trump dikutip CNN Minggu (18/8/2019).

Presiden ke-45 AS itu menuturkan pemerintahannya sudah berdialog baik dengan pemerintah Afghanistan maupun Taliban, dan mendapat respons positif.

"Kami akan melihat perkembangannya. Kami akan mempertimbangkan apakah memperpanjang penempatan pasukan kami ataukah tidak," lanjut suami Melania itu.

Kritik menyatakan rencana itu merupakan tanda kekalahan AS dan pengkhianatan di kubu Kabul. Menyikapi kritik itu, Trump menegaskan dia tidak memercayai siapa pun.

"saya tidak percaya siapa--siapa. Saat ini situasi yang mengerikan tengah terjadi di Afghanistan," ujar pemimpin yang berasal dari Partai Republik itu.

Rencana perdamaian dari Washingtion memuat persiapan untuk memulangkan setengah dari 15.000 tentara yang bermarkas di sana, dan menyisakan 8.000-9.000 personel.

Berdasarkan keterangan sejumlah sumber yang terlibat, perjanjian itu juga berisi janji yang dibuat Taliban untuk melaksanakan upaya kontra-terorisme.

Namun, kesepakatan itu tidak menyertakan satu elemen penting. Yakni komitmen Taliban untuk tidak menembaki baik rakyat atau pasukan pemerintah Afghanistan.

Taliban tidak mengakui pemerintahan Presiden Ashraf Ghani sehingga mereka tidak menginginkan ada unsur dari Kabul dalam perundingan damai di Qatar.

Taliban yang bersikeras hanya bersedia melakukan gencatan senjata dengan AS menjadi tantangan Gedung Putih. Sebab di satu sisi, mereka juga terikat perjanjian dengan Kabul.

Konflik yang sudah berlangsung selama dua dekade itu menjadi perang terpanjang dalam sejarah AS, dengan kedua kubu tidak mampu saling mengalahkan.

Sementara di sisi lain, korban tewas di kalangan warga sipil semakin besar setelah Taliban sama sekali tidak mengendur meski berlangsung negosiasi damai.

Lebih lanjut, Trump mengumumkan bakal adanya keputusan penting di pekan depan berkaitan dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) maupun Al Qaeda.

https://internasional.kompas.com/read/2019/08/19/18383131/trump-kami-tidak-ingin-afghanistan-jadi-laboratorium-teror

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke