Salin Artikel

Kapal Tanker Iran yang Ditahan Inggris Tinggalkan Pelabuhan Gibraltar

Menurut situs web pemantau lalu lintas kelautan, Marine Traffic, kapal tanker Grace 1 milik Iran, yang ditahan sejak 4 Juli lalu, dilaporkan telah mengangkat sauh dan berlayar ke selatan meninggalkan pelabuhan Gibraltar.

Otoritas Gibraltar belum mengonfirmasi laporan keberangkatan kapal tanker Iran tersebut.

Kapal tanker Grace 1 tersebut telah menjadi awal perselisihan antara Iran dengan Inggris, di tengah peningkatan ketegangan yang terjadi di wilayah Teluk.

Kapal tanker tersebut ditahan Marinir Inggris dibantu otoritas Gibraltar setelah dituduh mengirimkan minyak ke Suriah, yang melanggar sanksi Uni Eropa.

Namun setelah lebih dari satu bulan ditahan, kapal tanker itu diputuskan untuk dibebaskan.

Seorang hakim Gibraltar telah memerintahkan pembebasan kapal tanker Grace 1 pada Kamis (15/8/2019) pekan lalu.

Pejabat Iran menambahkan bahwa kru kapal telah tiba di Gibraltar untuk membawa kapal tanker, yang kini berganti nama menjadi Adrian Darya, itu beserta muatan 2,1 juta barel minyak.

Departemen Kehakiman AS sempat mengajukan permintaan pada menit-menit terakhir, Jumat (16/8/2019), agar kapal tanker Iran itu tetap ditahan di Gibraltar.

Washington bersikeras kapal tanker itu harus ditahan dengan menuduhnya telah terlibat dan mendukung pengiriman ilegal ke Suriah oleh Garda Revolusi Iran, yang telah dinyatakan sebagai kelompok teroris oleh Washington.

Akan tetapi pemerintah Gibraltar menyatakan tidak akan menuruti permintaan itu, dengan alasan tidak dapat meminta perintah pengadilan untuk menahan kapal tanker itu karena sanksi AS terhadap Iran tidak berlaku di Uni Eropa.

Kapal tanker tersebut dilaporkan telah berbelok ke arah timur pada Senin (19/8/2019) pagi. Namun tujuan akhirnya belum diketahui pasti.

Dilansir AFP, dalam keputusannya pembebasan kapal tanker, otoritas Gibraltar mengklaim telah menerima jaminan dari Iran bahwa kapal tersebut tidak akan menuju ke negara mana pun berkenaan dengan sanksi Uni Eropa untuk ekspor minyak Iran.

Namun Teheran membantah telah membuat perjanjian terkait tujuan kapal tanker demi mengamankan pembebasan kapal itu.

"Iran tidak memberikan jaminan atas Grace 1 yang tidak pergi ke Suriah untuk menjamin pembebasannya," tulis pernyataan di situs media pemerintah, yang mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi.

Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS mengancam bakal menerbitkan larangan visa bagi siapa pun yang bekerja di atas kapal tanker tersebut.

Aksi saling menahan kapal tanker dilakukan Iran dan Inggris terhadap kapal-kapal di perairan Teluk.

Setelah kapal tankernya ditahan Inggris, Garda Revolusi Iran menyatakan mereka juga telah menahan kapal tanker berbendera Inggris bernama Stena Impero.

Iran menyebut kapal tanker itu telah melanggar wilayah, namun Teheran juga mengatakan alasan penahanan kapal tanker itu sebagai balasan dalam langkah tit-for-tat.

Kini meski kapal tanker Iran dibebaskan, belum ada kepastian tentang kapan kapal Stena Impero bakal dibebaskan Teheran.

https://internasional.kompas.com/read/2019/08/19/08482361/kapal-tanker-iran-yang-ditahan-inggris-tinggalkan-pelabuhan-gibraltar

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke